2. Austin

14.1K 871 14
                                    

Aku sedang mengendarai mobil jazzy ku. Mobil ini adalah hasil jerih payahku. Bisa dikatakan sekarang aku sudah berhasil dan bisa membeli apapun. Tapi untuk pasangan hidup aku belom punya. Belum lagi jika di tanya kapan nikah oleh ibu - ibu rempong di lingkungan rumahku. Rasa nya aku ingin menjerit bu, Kalo jodoh bisa di dapet di jd.id saya juga udah pesen, biar dapet yang ga kw. Makin pusing saja aku mikirin itu

Akhirnya akupun sampai di rumah bu aini. Kulihat rumahnya sudah penuh dengan kendaraan,, dari mulai pajero sampai motor kaya zaman dilan.
Hari ini aku hanya memakai pakaian casual untuk datang ke acara ini.

Aku banyak melihat teman - temanku sudah berkumpul di dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku banyak melihat teman - temanku sudah berkumpul di dalam. Ada yang membawa istri atau suami mereka, ada juga yang membawa anak. Miris saja melihatku yang berjalan sendirian.truk aja gandengan masa aku engga. Rasanya tuh pengen nyanyiin lagunya armada apa kurangnya aku

"Devie ya, makin cakep aja lo dev" tiba - tiba ada yang menegurku. Aku berusaha mengingat siapa ini dan yap aku ingat ini riyad, temanku yang paling genit di kelas yang bercita - cita mempunyai istri empat, macam sultan saja dia itu.

"Weilah,, Iyalah gue" jawabku bercanda. Dan aku pun bersalaman dan berbincang dengan teman - teman yang lain.Aku pun pamit untuk mengambil minuman.

"Eh devie apa kabar?" Tiba - tiba ada yang menegurku, dan ternyata itu bu aini guru favoritku.

"Baik bu" jawabku lalu menyalaminya.

"Kenalin ini austin ,anak ibu. Yang waktu itu manja banget sama kamu,," katanya diselingi tawa. Aku pun menoleh ke arah yang ditunjuk bu aini. Duh apa ini yang aku liat,manu rios kw ada di sini. Sekarang dia sangat tampan dan tingginya melebihiku. Ditambah lagi tuxedo dan dasi kupu - kupunya pengen aku kresekin terus bawa pulang deh,,hehehe. Astagfirullah sadar dev dia masih bocah masa lo pedofil sih

Aku sedikit menganga melihat austin yang sekarang mungkin ini yang namanya pubertas goals kali ya "hei aku devie, kamu udah gede aja" sapaku,lalu mengulurkan tanganku"Austin" ia pun menjabat tanganku dengan wajah sumringah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sedikit menganga melihat austin yang sekarang mungkin ini yang namanya pubertas goals kali ya "hei aku devie, kamu udah gede aja" sapaku,lalu mengulurkan tanganku
"Austin" ia pun menjabat tanganku dengan wajah sumringah.
"Yaudah ya bu, saya mau kesana dulu" pamit ku. Aku tidak kuat dengan tatapan austin yang melihat ku dengan mendamba.

Aku pun berjalan - berjalan ke bagian yang lain,rumah bu aini tidak berubah tetap mewah. Baru saja aku berjalan sedikit sudah aja yang merangkulku.

"Bingung deh gue, cakep lo ko ga luntur - luntur" ku lihat ternyata adil yang merangkulku ,dulu aku pernah beberapa bulan berpacaran dengannya dan katanya sih dia juga masih jomblo. Aku hanya membalas perkataannya dengan senyuman namun sedari tadi aku risih ,seperti ada yang mengawasiku. Dan aku melihat austin seperti marah melihat adil denganku. Adil pun mengajakku bertemu teman yang lain. Namun yang aku rasakan tubuh ku seperi di tarik seseorang ,dan aku melihat austin yang menarikku.

"Jangan main tarik - tarik dong" omel ku ke austin. Enak saja dia kira aku jemuran apa. Bukannya menjawab austin malah langsung memelekku "aku kangen Kaka" katanya.
"Eh...Eh ko jadi peluk - peluk si" kataku mulai melepas pelukannya, ia malah mempererat.
"Aku kangen banget sama Kaka, 15 tahun aku ga ketemu Kaka, semua itu aku lakuin demi Kaka" Kata nya aku malah lebih ga ngerti deh. Ini bukan acara prank kan? Aku ga lagi ulang tahun ko.






BROWNISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang