13 BASKARA #2

60 3 0
                                        

"Hari itu telah datang, ketika aku tidak dapat menahan hati dan bibir ini untuk mengucapkan, bahwa aku menyukaimu sedari dulu"

♡Molana Zyaska Adberg♡
-------------------------------------------

"Maaf jika hati ini belum terbuka untukmu, dia masih menghuni penuh pikiranku, rasa cinta memang tak pernah salah, semua orang berhak untuk mencintai tapi apakah kau siap untuk tersakiti"

¤¤Baskara Angga Widjaya¤¤
----------------------------------------------

"Aku hadir di tengah kalian, sepertinya aku salah terus senyum mengembang seperti ini, aku tau kalian adalah sahabat namun apakah kalian bisa menahan rasa sakit sepertiku"

☆☆ Kim Derza Abigel☆☆

*****

Selamat membaca

Karbondioksida kembali terhembuskan dengan lega dan oksigen kembali terhirupkan dengan perasaan bahagia oleh Merry, Molana dan juga Derza. Saat mereka mengetahui Baskara hanya mengalami sedikit masalah dalam pernapasannya yang membuat detak jantungnya berhenti untuk sesaat.

Kini Baskara sudah bisa berada di atas kursi roda, ia berada di taman rumah sakit ditemani oleh Molana, ibunya dan juga Derza. Melihat kondisi tante Merry yang sedikit mengkhawatirkan, Molana merasa kasihan dan ia langsung mendapat ide untuk memulangkan tante Merry ke rumahnya, membiarkan ia beristirahat dengan tenang.

Molana pun melangkah mendekati Tante Merry yang juga berada di atas kursi roda.

"Tan! Tante sebaiknya pulang deh! Istirahat di rumah, baskara biar aku yang jagain" ucap molana pelan.

"Kamu serius! Makasih banyak ya, kamu udah baik sekali sama tante dan baskara" jawab Merry terharu.

"Iya sama-sama tan, baskara kan sahabat molana, jadi udah tugas molana buat jagain dia" ujar Molana sembari tersenyum.

"Der! Kamu anter tante merry pulang ya" ujar molana melanjutkan.


"괜찮아"
"gwaenchanh-a"(baiklah) jawab Derza pelan menurut pada kekasihnya itu.

Merry pun berpamitan kepada putranya dahulu, melihat tingkah Baskara yang hanya diam membisu, Hatinya terasa sesak namun disisi lainnya ia bahagia karena anaknya itu sudah tersadar dari koma. Ia sangat memahami kalau putranya itu masih mengharapkan Mirabella di sisinya, tapi yang ia,molana dan derza tahu mereka tidak mendengar kabar bahwa Mirabella selamat atas kejadian ledakan bom itu.

Melihat tampang tante merry yang setengah bersedih, Molana merasa semakin tak tega lantas ia langsung memberi isyarat dengan gestur kepada Derza agar segera membawa tante Merry pulang secepatnya. Derza pun langsung menurutinya dan akhirnya ia membawa tante merry secepatnya meluncur pulang ke rumahnya.

*****

Satu jam telah ditempuh oleh Derza, kini ia telah menginjakkan kaki kembali di rumah sakit. Ia melangkah terburu-buru menuju ke ruang perawatan Baskara, bibirnya sedari tadi terus tersenyum mengembang tidak karuan, sembari berjalan sesekali ia menggaruk kepalanya yang tiba-tiba gatal, ada perasaan yang sangat bahagia di hatinya. Bagaimana tidak sesaat di jalan sebelum ia menuju rumah sakit, ia membeli sebuah buket bunga yang indah.

Yang kini berada di tangannya, ia begitu bersemangat untuk memberikannya segera kepada kekasihnya. Lantas ia mempercepat langkahnya namun saat ia sampai di ruang perawatan, suasana begitu sepi, hening hanya ada beberapa perawat yang sedang beres-beres membersihkan ruangan.

Derza kembali menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia kebingungan kemanakah gerangan saudara Baskara dan kekasihnya. Ia pun kembali keluar melangkah berusaha mencari di lorong-lorong namun tetap ia tak temukan, sampai akhirnya di sebuah lorong dekat balkon ia menemukannya.

Mirabella√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang