Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Baskara dan Mirabella sampai di Paviliun milik Baskara yang berada di perbukitan, di wilayah Wildkirchli, Swiss.
Baskara pun mengajak Mirabella turun dari mobilnya. Mirabella menurutinya, berusaha tak menaruh curiga lagi pada Baskara. Seketika ia menjadi terpana saat melihat pemandangan yang begitu indahnya. Terdapat tebing, perbukitan dan ditambah sunset yang menerpa ke arah mereka.
"Ayo masuk!" Baskara langsung mengajak Mirabella ke dalam Pavililunya.
Mirabella tak menjawab. Perempuan masih ternganga, sangat tidak menyangka tentang keberadaan Paviliun itu. Paviliun yang berada tepat di bawah tebing tinggi yang menjulang. Membuat suasana terasa ia berada di dunia dongeng, tepatnya dongeng di dunia nyata dan sekaligus horor tentunya.
Sementara itu, Baskara hanya tersenyum tipis. Pria itu segera menarik tangan Mirabella yang masih ternganga. Baskara terus menarik tangan Mirabella untuk berkeliling di Paviliunya. Dimulai lantai 1,2 Dan saat mereka menyusuri tangga satu persatu, rasa aneh dan curiga kembali muncul di pikiran Mirabella.
"Oh ya! paviliun lo kok sepi!" Tanya Mirabella. Karena sedari tadi kornea matanya tak melihat seseorang selain mereka berdua.
"Ya! cuma gue sendiri tinggal di paviliun ini!" jawab Baskara.
Mendengar jawaban itu, Mirabella pun menyisit dan mengecilkan matanya dengan rada-rada khawatir.
"Lo nggak bakal, ngapa-ngapain gue kan" Ucap Mirabella sedikit takut."Tenang, Lo percaya aja sama gue. Gue orang baik kok. Paling lo bakal gue jadiin pemuas untuk malam ini," Baskara tersenyum menyeringai. Sedangkan Mirabella seketika terdiam, ia langsung menghentikan langkahnya. Mendengar perkataan Baskara barusan, membuat tubuhnya jadi bergidik ngeri. Rasanya ia ingin membalikkan langkahnya turun ke bawah dan lebih baik mencoba kabur lagi. Daripada.
"Hahaha" Tawa Baskara puas. "Gue cuma bercanda kali"
"Alhamdulillah" gumam Mirabella dalam hati. Perasaannya langsung melega. "Untung lo cuma bercanda, kalau beneran, udah gue tampol lo pakai sepatu" Jengkel Mirabella.
Baskara terus tersenyum puas. Mereka pun melanjutkan langkah menuju ke lantai 3.
Sampailah mereka di lantai 3. Langkah mereka pun terhenti, Mirabella langsung duduk di sofa, sedangkan Baskara masih berdiri.
"Welcome in my paviliun," Ucap Baskara dengan bangga sambil melentangkan tangannya. Mirabella hanya tersenyum, Manik matanya ia kitari ruang sekitar paviliun yang begitu tertata dengan rapi.
Baskara menyudahi parade ucapan selamat datangnya. Pria itu menuju dan kemudian membuka sebuah lemari lalu mengambil sesuatu.
"Oh ya, Gue mau mandi! kalau lo mau mandi, ini handuk lo. Lo mandi di kamar sebelah, itu kamarnya," Ujar Baskara sambil melempar handuk ke arah Mirabella dan menunjukkan di mana kamarnya.
Mirabella refleks menangkap handuk itu. Baskara pun berlalu meninggalkannya untuk mandi. Sementara itu, Mirabella masih ingin mengelilingi Paviliun milik Baskara itu.
Ia berjalan menuju kamar yang dikatakan Baskara adalah kamarnya. Lalu ia melangkah ke arah jendela, dan sekali lagi ia melihat pemandangan itu.
"Oh, sungguh indah." pikirnya.
Seakan ia terlarut dalam suasana keindahan itu. Sampai ia terlupa, bahwa saat ini ia bersama dengan orang yang baru saja dikenalnya. Orang yang masih asing dalam hidupnya.
-------------------------
Baskara sudah selesai mandi dan ia pun keluar dari kamarnya. Dengan pakaian yang sudah berganti, dan dandanan yang juga sudah rapi. Ia cukup kaget saat melihat sosok Mirabella yang ternyata juga sudah mandi duduk di sofa dekat dengan jendela. Baskara pun kembali menuju lemari dan mengambil sesuatu kemudian ia kembali melemparkan sebuah baju sweater tebal ke arah Mirabella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirabella√
Novela Juvenil[Romance]TAMAT Mirabella! Mirabella Anastasia putri adalah seorang gadis remaja cantik, seksi dan seorang traveler blogger. Ia begitu sempurna sebagai seorang gadis, semua pria akan terpana jika melihatnya. namun dibalik kesempurnaannya itu, Mirabel...