26 Keputusan

70 2 0
                                        

Selamat membaca:)

Dan selamat malam senin.

Hotel Resort Anantara Uluwatu.

       Mirabella menarik semua ribuan kenangan yang pernah terjadi padanya dengan Angga yang ternyata adalah Baskara di masa lalunya. Sekarang waktunya setting untuk masa depannya. Tak jauh berbeda, memang dari dulu Baskara selalu mempermainkan hatinya.

       "Jadi lo Angga! Hah, gue emang bodoh. Harusnya gue sadar, sejak pertama gue kenal lo bas" Ucap Mirabella yang rasanya ia sangat ingin marah dan meledak.

       Ia tak habis pikir sudah berapa kali ia dipermainkan oleh Baskara atau Angga yang jelas-jelas adalah orang yang sama. Ia terus menatap tajam pada Baskara yang raut wajahnya telah berubah menjadi lusuh dan merasa sangat bersalah. Namun tiba-tiba Baskara bertekuk lutut di depan Mirabella, pria itu sejenak tertunduk diam dan kemudian perlahan mengucapkan sesuatu.

       "Orang cantik itu, akan selalu memaafkan orang yang ingin meminta maaf" ucap Baskara datar.

       Mirabella memalingkan mukanya dan tak ingin melihat ke arah Baskara yang sedang berlutut. Ia tak ingin lagi luluh dengan kata-kata manis yang dibuat Baskara, lalu ia memberanikan diri untuk membalas sembari memejamkan matanya.

       "Lo jangan gunakan kelemahan gue" Balas Mirabella muak.

       "Gue gak tau harus berbuat apa lagi, atau... gue harus telanjang dada biar lo percaya" Sela Baskara dengan nada yang sangat sedih.

       Mirabella seketika ingin merasa senyum saat mendengar pernyataan itu. Tapi tidak saat ini ia sedang marah dan kecewa tentunya. Tapi kenapa pria didepannya ini sangat bisa meluluhkan hatinya perlahan air matanya mengering, perasaanya saat ini begitu tercampur aduk. Namun ia tak memberikan jawaban apapun dan itu memberikan kebebasan Baskara untuk terus menaklukan hatinya kembali.

       "Guee terlaluu cintaaa... sama lo mir" Ujar Baskara dengan nada yang semakin sedih dan tulus.

       Mirabella terus memejamkan matanya, ia berusaha menahan tamengnya. Tapi pernyataan yang kali ini diucapkan Baskara begitu menyentuh hatinya dan meleburkan semua tameng itu, ia tak bisa nembohongi perasaannya sendiri kalau ia juga masih sangat mencintai Baskara.

       "Gue kapal pesiar yang sama. Yang selalu ingin singgah di pelabuhan hati lo, bahkan gue mau menetap sekalipun selamanya" Rintih Baskara terus memohon pada Mirabella.

       Air bening dari manik mata Mirabella kembali menetes. Disaat seperti ini ia dipaksa keadaan untuk membuat keputusan, sungguh berat rasanya. Apakah ia harus memilih rasa cintanya atau kekecewaannya, sementara itu Juliana, Alex dan Keza yang tengah menyaksikan ikut merasakan sendu atas apa yang terjadi di depan mereka. Tapi tentunya mereka berharap agar mereka bisa benar-benar bersatu dan saling memaafkan.

       Namun secara tiba-tiba Mirabella beranjak pergi meninggalkan Baskara yang jelas-jelas sedang berlutut di depannya dan mengemis maaf darinya. Juliana,Alex dan Keza nampak heran dan kaget, terlebih lagi Juliana ia tau Mirabella adalah korban tapi melihat kondisi dan ketulusan Baskara ia benar-benar merasa tak tega.

       "Miraa!" Teriak Juliana yang hendak menyusul tapi segera tangannya dicekal oleh Alex yang menginginkannya untuk tetap stay dan akhirnya Juliana menurutinya.

       Saat sadar kalau Mirabella sudah tak ada di hadapannya lagi. Baskara pelan menarik nafasnya dalam dengan penuh beribu penyesalan, tubuhnya seketika lemas seperti ditindih batu yang berjuta-juta ton beratnya. Ia hanya bisa merunduk dan memejamkan matanya, tak ada yang bisa ia lakukan lagi jika itu keputusan yang diambil Mirabella yaitu meninggalkannya.

Mirabella√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang