"(F/N), sayang!" Teriak Leo sambil berlari ke arah (F/N) yang sedang mengambil sesuatu di lokernya, dan dia melompat ke arah (F/N)."Hai, cantik." Balas (F/N) yang membalas pelukan Leo. Orang-orang yang berada di lorong hanya memutar matanya dan beberapa cewek-cewek memberikan (F/N) tatapan sinis. Lebih tepatnya, orang-orang yang bersekolah di Marvel High School harus atau sudah terbiasa dengan kelakuan (F/N) dan Leo yang seperti orang berpacaran itu.
"Heh, gua gak cantik. Gua tuh ganteng." Balas Leo sambil memutar matanya lalu melepaskan pelukannya.
Tidak, (F/N) dan Leo tidak berpacaran. Mereka hanya bersahabat— tidak akan pernah lebih atau kurang.
Leo sendiri juga tidak tertarik dengan wanita. Yap, kalian tidak salah, dia gay. Sayangnya, yang tahu itu hanya (F/N) seorang dan (F/N) terkadang suka kasihan ketika ia melihat beberapa cewek mencoba menggoda Leo.
Leo Rogers, cowok tertampan di sekolah adalah seorang gay. Tapi mengesampingkan fakta itu, dia memang sangat tampan. Dengan muka putih mulus, hidung mancung, bibir merah, rambut hitam yang dimodel undercut dan mata biru yang menenangkan sudah cukup untuk membuatnya menjadi sangat tampan. Ditambah lagi badannya yang tinggi (180 cm) dan kekar— tidak terlalu kekar namun cukup berotot.
Tidak hanya fisiknya yang sangat tampan itu, dia juga memiliki sifat yang baik. Dia orang yang sangat baik, pendengar yang baik, orangnya humoris, dan dia juga sangat stylish.
Lalu sekarang kamu pasti berpikir, 'Pasti dia punya sifat buruknyalah! Diakan manusia biasa!' dengar, dari semua kebaikan yang dia miliki, kamu ingin bertanya apa keberukannya?
Sedangkan (F/N) adalah seorang murid biasa yang datang dari keluarga biasa-biasa saja.
Kecuali dia sangat cantik.
(F/N)(L/N) adalah perempuan yang masuk kategori sangat cantik. Dengan muka (S/C) yang mulus, hidung mancung, bibir merah yang penuh, rambut (H/C) (H/L) yang sangat halus dan iris berwarna (E/C) yang menawan. Badannya yang tidak terlalu pendek, dengan tinggi (Y/H) dan memiliki struktur tubuh bak model juga menjadikannya sangat atraktif.
Ring!
Bel sekolah berbunyi lalu Leo dan (F/N) berjalan bersama. "Emang lu ada kelas kimia?" Tanya (F/N) dengan aneh. Setahunya, Leo tidak menyukai kimia.
Leo kemudian membuat muka sedih lalu mejawab, "Sadly, yes."
"Udahlah, gak apa-apa. Kan lu bego di kimia. Itung-itung biar lu ngerti dikit."
"Heh si bangsat, gua gak bego di kimia yah!"
"Ekhem— nilai 69 —ekhem."
"Tau ah."
***
Sekarang bel makan siang sudah berbunyi dan seperti biasa, Leo dan (F/N) duduk bareng.
"Ih emang gila-gila! Tuh cewek agresif banget!" Ungkap kamu sambil memakan kentangnya.
"Iyakan! Makanya gua suka males gitu kalau lu udah maksa-maksa gua buat nge-date! Lagian lu tau kan gua gak suka cewek!" Timpal Leo yang sekarang sedang menyalahkan (F/N) karena dia hampir dicium dengan cewek yang kemarin dia aja untuk date.
"Eh gua tahu kok, cuman lucu aja gitu kalau lu terusik kayak kemaren! Haha! Emang salah ceweknya sih gara-gara mau cium lu jadi lu tinggal!" Tawa (F/N), "Terus gua dengar katanya dia nangis tahu. Parah lu, anak orang." Cemooh (F/N).
"Heh si anjay—"
"Lu udah nonton Jumanji belum?" Tanya (F/N), mengalihkan pembicaraan dab Leo dengan mudah langsung melupakan topik sebelumnya dan dia mulai becerita tentang filmnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Materials // S. Rogers
Fanfiction❝Jadi lu mau bilang kalau lu naksir sama anak dibawah umur?❞ ❝Emang salah?❞ ❝...gua telpon polisi sekarang.❞ Bagaimana jadinya jika seorang pengusaha kaya nan tampan seperti Steve Rogers jatuh cinta sama kamu, seorang anak SMA biasa?