"Pa? Leo pulang bawain nas goreng nih!"*
*
*Kalian saling bertatapan dengan tegang, mematung di tempat, tidak tahu harus berbuat apa.
Tapi untungnya, sebelum Leo bisa melihat kalian, Steve sudah tersadar dan berbisik, "Kamu lihat kamar di ujung itu, 'kan?" Bisik Steve dengan pelan sambil menunjuk kamar di ujung lorong.
Kamu hanya mengangguk, "Kamu masuk sana dan jangan keluar." Perintah Steve dan kamu dengan cepat langsung berdiri dan lari ke dalam sana.
Ketika kamu sudah masuk kamar itu, kamu disambut dengan kamar yang besar. Kamar yang serba hitam itu lengkap dengan toilet, dan kamu tidak perlu bertanya ini kamar siapa— tentu saja, ini Kamar Steve.
Kamar ini sudah lengkap dengan lemari yang besar, tempat tidur ukuran king size, TV yang persis di depan tempat tidur, dan komputer serta beberapa buku di ujung ruangan (tempat Steve bekerja, mungkin, pikir kamu.)
Kamu berjalan dengan canggung dan duduk di ujung tempat tidur Steve. Di sebelah tempat tidur Steve, terdapat sebuah foto yang dibingkai dengan indah— foto itu memperlihatkan Leo saat masih kecil, memakai baju biru polos dan celana pendek hitam, sedang memberi makan seekor rusa. Namun, difoto itu Leo sedang digendong oleh seorang wanita yang sangat cantik, yang kemungkinan besar adalah mantan istri Steve.
Demi apapun, wanita itu sangat sangat cantik.
Wanita itu memiliki rambut hitam panjang sebahu dengan wajah asia yang sangat kental. Mata coklatnya terlihat sangat indah dengan perpaduan kulitnya yang tidak terlalu gelap itu. Ditambah lagi, bibirnya merah alami dengan badan yang sangat body goals.
Kamu bahkan berpikir kenapa Steve bisa-bisanya meninggalkan wanita secantik ini dan mau dengan kamu, yang jauh dari kata cantik seperti wanita ini.
Kamu dengan hati-hati kembali menaruh bingkai foto itu dan kembali melihat ke sekeliling ruangan, tidak ada yang aneh— kecuali lukisan besar bergambar abstrak yang digantung di atas tempat tidurnya.
Akhirnya, tidak sampai dua puluh menit, Steve menyusul kamu ke dalam kamarnya.
"Sorry." Steve meminta maaf, yang membuat kamu bingung.
"Kenapa?"
"Gak enak aja."
Kamu hanya mengganguk, lalu mata kamu kembali tertuju kepada bingkai yang ada di sebelah tempat tidurnya, "Wanita yang ada difoto itu... siapa?" Kamu sudah tahu jawabannya, tapi kamu hanya ingin memastikan.
Steve menggaruk belakang kepalanya dan akhirnya duduk di sebelah kamu, "Dia... bukan siapa-siapa." Dan kamu bersumpah, kamu dapat melihat wajah Steve menjadi dingin untuk beberapa saat.
Kamu tahu kamu seharunya tidak melanjutkan topik ini, tapi kamu tidak dapat menahan rasa penasaranmu, "Kalau dia bukan siapa-siapa, terus kenapa foto dia dipajang di sebelah tempat tidurmu?"
Wajah Steve berubah, dan kamu tidak dapat mendeskripsikan bagaimana wajahnya bercampur antara penyesalan dan... benci?
Steve sepertinya menyadari kamu memperhatikan dia dengan hati-hati, dan akhirnya dia memutuskan untuk mencairkan suasana dengan tersenyum (walaupun terlihat palsunya), "Satu-satunya alasan aku menyimpan foto ini adalah karena Leo terlihat lucu disini." Jawab Steve sambil menunjuk Leo yang sedang memberi makan rusa, "dan untuk mengingatkan kesalahan diriku di masa lalu." Bisik Steve, tapi kamu tidak mendengarnya, jadi kamu hanya terdiam.
Steve kembali berdiri, "Anyway, kamu mau pulang?" Tanya Steve sambil berjalan keluar kamarnya, tanpa melihat ke arah kamu.
Kamu hanya mengganguk, sebelum melihat foto itu untuk yang terakhir kali dan akhirnya mengikuti Steve keluar kamarnya.
***
Perjalanan pulang terasa agak canggung karena kejadian itu, tapi tidak se-canggung ketika kalian pertama bertemu.
Kamu pulang dengan perasaan aneh, lebih tepatnya penasaran. Benar, kamu penasaran dengan wanita yang ada di foto itu (mantan istri Steve).
Penasaran biasa sebenarnya, kau tahu, sebenarnya Kamu hanya penasaran kenapa Steve bisa-bisanya meninggalkan wanita secantik itu?
Anyway, kembali ke cerita, ketika kamu sampai rumah, kamu langsung berjalan ke arah kamar dan loncat ke kasur.
Ketika kamu baru saja ingin beristirahat, tiba-tiba ponsel kamu berbunyi.
Kamu berharap itu Steve yang menelponmu, tapi ternyata nomor tidak dikenal.
+62xxxxxxxxxxx
Accept | Decline
Kamu dengan bosan menekan tombol accept, dan langsung disambut oleh suara khawatir dari seorang laki-laki.
"Halo? Ini (F/N)?"
"Iya, ini siapa?" Kamu bertanya balik.
"Ih bangsat, masa lupa, ini gua Wade."
Kamu memutar mata kamu dengan bosan, bagaimana Wade bisa mendapatkan nomer kamu? "Kenapa, Wade?"
"Lu tau gak si Peter kemana?"
Kamu bingung, "Lah, mana gua tau. Kenapa emang?"
"Sebenernya gua janjian sama dia hari ini, cuman dia gak dateng-dateng."
Kamu tersenyum jahil, sepertinya sekarang Peter lagi deket sama Wade— tapi tetap, kamu lebih memilih Peter dengan Leo daripada dengan Wade.
"Cie nge-date." Kamu bercanda, "anyway, ngapain nelpon gua atuh?"
"Kan lu temennya."
"Kenapa gak telpon Leo?"
"Lu mau gua gelut sama dia, bukan?"
Kamu terkekeh, "Canda, baper amat lu."
"Balik ke topik, lu tau dimana Peter?"
"Gak, gua bukan bokapnya, coba lu telpon dia atuh."
"Nomornya gak aktif."
Itu aneh.
Sumpah, Peter selalu memegang ponselnya ditangannya selama 24 jam, tidak mungkin ponsel Peter tidak aktif, kecuali—
"Oh, shit." Kamu bergumam, dan tentu saja, Wade mendengarnya.
"Kenapa?"
"Kayaknya dia lagi ada masalah." Balas kamu dengan rasa khawatir dan sekarang sudah kembali berdiri untuk pergi ke Rumah Peter— walaupun sekarang sudah sore.
"Aduh, tai-tai." Wade memaki nasib, "lu dimana sekarang? Gua jemput."
❤️💛💙
(Bukan logo indomaret, tapi captain marvel)
GUA UDAH NONTON, ADA YANG MAU SPOILER? HAHA.
UDAHLAH POKOKNYA LU SEMUA WAJIB NONTON. PARAH. GAK MAU TAU POKOKNYA PADA WAJIB NONTON.
POST-CREDIT SCENENYA ITU LOH AAAAAAAHHHHHHH DEMEN BANGET GUA.
POKOKNYA ADA HUBUNGANNYA SAMA ENDGAME— GUA MAKIN GAK SABAR FAK ASDHFKDKLSAJXNS SATU BULAN LAGI MENUJU ENDGAME BOI —INTINYA LU SEMUA HARUS NONTON.
WAJIB.
NONTON.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Materials // S. Rogers
Fanfiction❝Jadi lu mau bilang kalau lu naksir sama anak dibawah umur?❞ ❝Emang salah?❞ ❝...gua telpon polisi sekarang.❞ Bagaimana jadinya jika seorang pengusaha kaya nan tampan seperti Steve Rogers jatuh cinta sama kamu, seorang anak SMA biasa?