"Terang banget, ngentot." Kamu bangun sambil menutup matamu, terima kasih untuk siapapun yang membuka tirai jendelanya, karena sekarang mata kamu buta akibat cahaya matahari sialan itu."Language." Wait, wait—
Kamu melihat ke arah Steve dengan kaget, "Lah lu ngapain di sini?" Tanya kamu sambil menutup badan kamu dengan selimut.
"Kamu lupa semalem kita ngapain?" Tanya Steve dengan aneh.
Pertanyaan itu langsung membuat otakmu memikirkan apa yang terjadi semalam— ah, shit, kalian akhirnya melakukan itu.
"Anjir, jadi semalem bukan mimpi?!"
"Lah, emang cewek bisa mimpi basah?"
Kamu mengabaikan pertanyaan Steve dan langsung berdiri dan berlari ke arah kaca terdekat— telanjang.
Kamu dengan tidak tahu malunya melihat ke arah pantulan kaca, dan melihat di sekujur tubuh kamu terdapat banyak sekali hickey.
Rambut kamu berantakan karena baru bangun, tapi kamu mengabaikannya karena sekarang kamu tidak tahu cara menutupi hickey yang berada tepat di bawah dagu kamu.
"Ih!" Kamu melihat ke arah Steve dengan kesal, "sekarang gimana coba gua nutupin ini?"
Steve melihat kamu dari ujung kaki sampai ujung kepala, "Mendingan kamu pake baju dulu deh," Steve lalu mengedipkan matanya kepada kamu, "kecuali kamu mau nambahin hickey itu."
"Cabul maneh mah najis." Kamu memutar matamu.
Steve sendiri sekarang hanya mengenakan baju hitam tanpa lengan dan celana selutut berwarna biru tua, tapi tidak mengurangi kadar kegantengannya.
"Tapi kamu semalem aku cabulin mau." Lanjut Steve sambil maju mendekati kamu.
"Geli!" Kamu berujar sambil menutup telinga kamu.
Steve lalu melingkarkan tangannya di pinggang kamu dan menarik kamu untuk mendekat, "Mau lanjut? Semalem kan kamu yang katanya capek."
Kamu maruh tangan kamu di depan dada Steve agar dia tidak terus maju, "G-Gak." Kamu salting sendiri.
Lalu, seperti biasa, Steve mengabaikan kamu dan langsung mencium kamu— namun ciuman ini beda dengan yang kalian lakukan semalam, ciuman ini lembut.
Kamu akhirnya menutup mata kamu, melingkarkan tangan kamu di lehernya dan membiarkan Steve, sebelum Steve akhirnya menarik dirinya dari kamu.
"Good morning." Dia tersenyum, yang membuat kamu tambah salting.
"Morning, old man." Kamu membalas senyuman dia.
"Aku udah bikinin sarapan," Ujar Steve sambil berjalan keluar, "dan aku serius, sayang. Kalau kamu tidak cepat-cepat memakai baju kita akan melanjutkan yang semalam."
***
"Leo belum balik?" Kamu bertanya sambil memakan sarapan yang disediakan Steve.
"Belum," Steve membalas sambil makan di depan kamu, "kayaknya nanti sore baru pulang."
Kamu hanya mengangguk sebagai jawaban, sebelum kamu menyadari dimana ponsel kamu?
Seperti bisa membaca pikiran, Steve menunjuk jarinya ke arah meja dapur dan kamu melihat ponsel kamu tergeletak di sana.
Kamu berdiri dan mengambilnya, lalu kembali duduk di depan Steve.
18 missed call from Wade Anjing
9 missed call from Peter 💅🏽
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Materials // S. Rogers
Fiksi Penggemar❝Jadi lu mau bilang kalau lu naksir sama anak dibawah umur?❞ ❝Emang salah?❞ ❝...gua telpon polisi sekarang.❞ Bagaimana jadinya jika seorang pengusaha kaya nan tampan seperti Steve Rogers jatuh cinta sama kamu, seorang anak SMA biasa?