"Steve, what the fuck are you doing here?" Seorang pria dengan badan yang agak berotot membuka pintu rumahnya dengan tatapan aneh."Gua mau ngomong." Balas Steve lalu langsung nyelonong masuk ke dalam rumah itu tanpa seizin si pemilik.
Sang pemilik rumah mengikuti Steve sambil menampakan tatapan kesal, "Eh bocil, serasa rumah sendiri sih." Kata sang pemilik rumah namun Steve tidak mempedulikannya dan langsung duduk di sofa besar berwarna merah itu.
Steve duduk dalam kesunyian, lalu sang pemilik rumah memutuskan untuk menjadi tuan rumah yang baik dan bertanya kepada Steve sambil berjalan ke arah dapur, "Kopi?"
"Nah, teh aja." Balas Steve dan sang tuan rumah langsung membuatkan dia teh.
Tidak sampai lima menit, sang tuan rumah sudah duduk disebelah Steve setelah ia meletakkan tehnya di meja yang berada di depan sofanya.
"So? Something wrong, honey?" Tanya sang tuan rumah dengan nada menggoda.
"Gua butuh saran."
"I'm listening."
"Thanks, Tony." Steve berterima kasih, lalu dari situ, Steve Rogers mulai menceritakan masalahnya dari awal hingga akhir kepada yang hanya ada satu di dunia, Tony Stark.
***
"...Jadi gitu." Steve menyelesaikan ceritanya dan Tony melihat dia dengan tatapan aneh.
"Wait," Tony membuka mulutnya, "Jadi lu mau bilang kalau lu naksir sama anak dibawah umur?"
"Emang salah?" Steve bertanya balik.
"...Gua telpon polisi sekarang." Canda Tony lalu berpura-pura menggambil telepon.
"Eh, tai." Maki Steve dan Tony hanya tersenyum jahil ke Steve.
"Tapi seriusan, dari segitu banyak cewek yang ngejar lu, lu malah milih bocah dibawah umur?" Tanya lagi Tony, kali ini dengan nada kecewa.
Steve menghela napas lalu memutar badannya dan menaruh kepalanya di pundak Tony, menguburnya di dalam kehangatan pria yang ada di depannya itu. "Fuck, I know I'm crazy— but I don't know I'm this crazy."
Tony membalas ucapan Steve dengan nada yang dingin, "Oh, honey, you're not crazy. You're sick."
***
Setelah beberapa menit mereka bertengkar, akhirnya Steve mengakui bahwa ia salah. Apanpun alasannya, jika dia suka sama anak dibawah umur, itu salah.
"Jadi sekarang gua harus gimana?" Steve protes sambil mengubur kepalanya di leher Tony.
"Move on lah, oon. Gua bakar lu kalo sampe jadian sama itu bocil." Balas Tony, tidak terlalu peduli yang malah semakin membuat Steve kesal.
"Ih, lu yang bilang bakal lapor polisi kalau gua jadian sama dia, tapi gak mau ngasih saran."
Tony menghela napas, "Pacar lo mana sih? Kok malah curhatnya ke gua?" Tanya Tony, jengkel dengan kelakuan Steve yang seperti anak SMP baru puber.
Steve mengangkat mukanya yang sedikit merah dari leher Tony dan menatap Tony yang membuat Tony bingung, "Jadi gini sebenernya..."
***
Steve sekarang sedang on the way ke Rumah Bucky, cuman karena kali ini Steve masih punya sopan santun, dia memilih untuk mengabari Bucky dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Materials // S. Rogers
Fanfiction❝Jadi lu mau bilang kalau lu naksir sama anak dibawah umur?❞ ❝Emang salah?❞ ❝...gua telpon polisi sekarang.❞ Bagaimana jadinya jika seorang pengusaha kaya nan tampan seperti Steve Rogers jatuh cinta sama kamu, seorang anak SMA biasa?