PULANGLAH KE RUMAH

Keempat

suatu hari nanti gua akan tunjukan jalan dan tempat-tempat yg sering terjadi penampakan di kampung gua. untuk sementara, gua ceritain dulu beberapa kejadian sebelum gua nginep di rumah angker itu.

malam jum'at, saat itu jam 8 malam. baru selesai ngaji. sebelum pulang, semua anak lelaki sholat isya di masjid. sedangkan anak perempuan sholat isya di majlis.

pada rakaat terakhir, dari masjid kita semua mendengar teriakan anak-anak perempuan, jelas gua kaget. anak-anak perempuan berlarian, berisik sekali mereka.

entah apa yg terjadi, setelah selesai sholat. anak-anak yg lain pulang ke rumah sedangkan gua dan beberapa anak lainnya mengikuti pa ustad ke majlis.

sebetulnya gua pengen balik, tapi temen gua, Amat. dia penasaran. gua ajak pulang dia bilangnya "kita lihat dulu yu ada apa disana" gua mau pulang tapi gua ga berani pulang sendirian.

terpaksa gua ikut sama temen gua ke majlis, pa ustad tanya ke istrinya "itu anak-anak kenapa pada teriak?" istrinya bilang kalo beberapa anak melihat penampakan di pohon mangga.

katanya, penampakan itu seperti 'kuntilanak'. saat sholat isya, ada beberapa anak yg bercanda terus salah satu dari mereka melihat penampakan itu.

dia berteriak sambil menunjuk ke arah pohon mangga dan ada beberapa anak yg lainnya yg melihat penampakan juga. berteriaklah mereka semua.

katanya, sholat belum selesai tapi karena keadaan kacau, bu ustad menyuruh mereka pulang. setelah mendengar penjelasan dari bu ustad, pa ustad membaca 'doa'.

kami semua ikut membaca 'doa hadiah' di depan kami ada beberapa botol yg berisi air. ketika doa selesai, pa ustad menyiramkan air itu ke pohon mangga. setelah itu kami pun pulang ke rumah masing-masing.

diperjalanan pulang, temen gua cerita kalo di pohon mangga di dekat majlis itu memang sering terjadi penampakan.

katanya, saat dia menginap di pengajian. waktu itu gua ga ikut nginep karna paginya gua mau main bola ke bandung, takut kesiangan.

temen gua bercerita, jam 9 malam. temen gua beli makanan sama 2 orang lainnya. saat pulang dari warung, dia dan yg lainnya melihat penampakan di pohon mangga.

tapi, saat itu bukan kuntilanak tapi seperti seorang lelaki yg badannya sangat tinggi. dua orang lainnya lari, sedangkan temen gua tetap berdiri melihat penampakan itu.

penampakan lelaki yg badannya tinggi itu berjalan ke arah sawah lalu menghilang. ya, pengajian gua itu deket sawah.

temen gua ke pengajian, lalu anak-anak yg lain bilang "Mat, emang lu ga takut?" temen gua bilang "takut sih, tapi ah buat apa lari?"

gua di ceritain itu saat perjalanan pulang ke rumah, temen gua bilang "Ga, ke rumah gua dulu yu, kita masak dulu" yap, dari SD, gua sama temen gua ini udah hobi masak.

waktu itu hujan turun, untungnya udah di deket rumah rumah temen gua. kita langsung membuat makanan, 2 koki cilik beraksi.

setelah selesai masak, kita berdua makan di teras rumah. hujan gerimis awi baleulah, kawin jeung nu geulis alhamdulillah.

jam 10 malam seorang lelaki baru saja pulang dari tempat kerjanya, dia berjalan kaki. malam itu hujan gerimis, angin cukup kencang. lelaki itu tetangga gua.

saat kita makan, dia berhenti di dekat kita berdua yg lagi makan. temen gua bilang "A, baru pulang kerja? A, ayo makan" tetangga gua bilang "iya terima kasih"

gua lihat wajahnya kaya orang yg ketakutan dan benar saja, dia pun mulai menceritakan apa yg dia alami malam itu. 2 anak, kelas 5 SD pada malam itu mendengar lagi hal-hal yg menakutkan.

gua sama temen gua mendengarkan cerita dari dia sambil makan. meskipun gua takut mendengar ceritanya. tapi, perasaan takut ga boleh membiarkan perut kelaparan.

tetangga gua mulai bercerita, dia pulang dari pabrik. dia berjalan. saat di gang, dia melihat ada lelaki dengan seorang anak kecil.

malam, gelap, hujan dan anak kecil tertawa-tertawa kecil di samping lelaki yg hanya duduk saja. tidak bergerak sam sekali. tetangga gua pikir si lelaki itu ketiduran, saat dia mendekat. mata si lelaki terbuka dan melotot.

tetangga gua berjalan beberapa langkah, dia menengok ke belakang dan si bapak dan anak kecil itu sudah tidak ada. tetangga gua berpikir "ah mungkin sudah naik angkot"

setelah dari gang, jalan ke kampung gua itu akan melewati jembatan. saat tetangga gua nyampe di jembatan, dia berpapasan denga lelaki yg menggendong anak kecil.

tetangga gua ngomong dalam hati "kaya pernah lihat" dia menengok ke belakang, tidak ada siapa-siapa dan tak lama terdengar suara anak kecil tertawa. tetangga gua lari.
setelah itu~