The First : Tiga Puluh

610 24 13
                                    

Anehnya, aku selalu merasa kehilangan pada suatu hal yang belum sempat aku miliki.

- Arfan Raffasya

***

"Inget, kalo lo sayang sama dia, lo harus perjuangin dia".

Perkataan dari Azzam yang keluar dari mulutnya terus menerus terbayang di pikiran Arfan hingga sampai sekarang.

Bahkan, pikiran tentang menjaga Zahra terus menari-nari di pikirannya saat ia berada di salah satu cafe didekat rumahnya. Sengaja, untuk melepaskan sedikit masalah yang sedang ia hadapi, namun kenyataannya adalah tidak sama sekali.

Matanya tertuju lurus kedepan. Pikirannya kacau. Ia hanya melamun sambil memain-mainkan sedotan didalam minumannya kali ini.

Sebenarnya, ia terus bertanya-tanya, mengapa ia mendapatkan suatu masalah seperti ini? Mengapa?. Disaat ia ingin sempat memiliki dan disaat itu juga ia harus merasakan kehilangan.

Alunan merdu dari penyanyi di cafe ini sedikit mengurangi rasa kesal didalam diri Arfan, ya, hanya sedikit.

Sebuah lagu yang dinyanyikan, sangat klop dengan apa yang sedang ia rasakan sekarang, heran. Mengapa semesta memperlakukannya seperti ini? Apa salahnya?.

Ternyata, cinta begitu hebatnya
Bisa merubah benci menjadi cinta
Ternyata cinta memang luar biasa
Kau merubah, benciku jadi cinta

Lagu Iqbaal Dhiafakri Ramadhan ft. Caitlin Halderman mengalun lembut ditelinga Arfan. Ia menikmati sekali lagu itu. Dan karena lagu itulah ia lantas mengingat masa-masa di mana pertama kali ia bertemu dengan seorang perempuan yang sedang berjalan dikoridor bersama teman-temannya, dan disaat itu pula tanpa sengaja Arfan menyenggol tubuh Zahra hingga ia terjatuh.

Dan tanpa mereka sadari, disaat hari itu mereka berinisiatif untuk saling membenci satu sama lain.

Dan siapa sangka? Karena saling membencilah semesta lebih sering mempertemukan mereka tanpa suatu rencana sebelumnya, alias kebetulan semata. Dan jangan remehkan suatu kebetulan, karena didalamnya terdapat campur tangan Tuhan.

Dan benar saja, karena sering dipertemukan, mereka sama-sama menyadari bahwa mereka saling membutuhkan satu sama lain, saling melindungi satu sama lain, dan saling mengingatkan satu sama lain.

Semesta kadang lucu.

Mungkinkah kau juga sama rasa
Rasakan yang kurasa
Haruskah ku ungkap yang ku rasa
Bahwa sesungguhnya kucinta dan kusayang
Oh malam, sampaikan sayang ku untuk dia~

Kini, pertanyaan baru muncul dalam pikiran Arfan.

Apakah Zahra menyimpan rasa untuknya juga?.

"Eh, maaf kak, maaf, aku ga sengaja".

Suara dari seorang perempuan memecahkan lamunan Arfan yang sedang meresapi alunan lagu dari penyanyi cafe tersebut.

Dengan spontan, kepalanya langsung menoleh ke sumber suara, dan benar saja, seorang perempuan yang Arfan yakini lebih muda darinya itu kelihatannya tanpa sengaja telah menumpahkan minuman yang baru saja ia pesan ke baju seorang lelaki yang Arfan tak tahu siapa, karena badan lelaki itu membelakangi Arfan. Toh, Arfan juga tidak peduli dia siapa.

Perempuan itu sibuk membersihkan baju dari lelaki yang tanpa sengaja sudah ia tumpahkan sebuah minumannya, ia sangat khawatir.

"MAAF? LO TAU GAK BAJU GUE INI MAHAL!".

The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang