-Budayakan vote sebelum membaca dan berkomentar setelah membaca, belajarlah untuk menghargai-
--------
Assalamu'alaikum tementemen^^
Author kambek nih:v
Btw, Author mau curhat dikit ya:( author sedih bgtttt karena cerita HC banyakkkk sidersnya:((( yang baca sii banyakkk, tapi yang nge respon cuma sedikit:((( author bukan haus vote dan komentar tapiiii author cuma pengen cerita krya author ini di apresiasi gitu, semua author juga pastinya pengennya readers itu menghargai karyanya bukan malah jadi siders ajaa:((Eh😅 maaf jadi curhat:v Afwan yaa ukhty, akhi . . .
-------
Happy reading guys~
Bella pov.
Bella saat ini sedang duduk santai di sebuah kursi. Dia membuka gorden jendela apartmentnya. Gemerlap bintang, bulan, dan lampu gedung di kota london membuat suasana malam yang hening ini begitu menenangkan bagi Bella. Bella menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kasar.
"Bella, ini mama bawakan susu jahe kesukaan kamu. Kemarin Aaliya membawakan banyak untuk bekal kamu." Vina, mamanya Bella menghampiri Bella. Rambut ikal sebahunya tergerai indah. Bella menoleh ke arah Vina.
"Terimakasih ma." ujar Bella. Dia segera menyeruput segelas susu jahe buatan Vina tersebut.
"Sayang, sampai kapan kita akan terus seperti ini?" Vina kini tengah melipat kedua tangannya ke depan. Memandang suasana malam kota london yang sangat indah di lihat dari ketinggian apartmentnya saat ini.
"Sampai waktu yang tepat ma."
"Kakek dan papa kamu, mereka harus tenang Bell."
"Bella tau, tapi ada banyak hal yang saat ini membuat Bella bingung." Bella menyenderkan punggungnya pada kursi. Dia memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Kenapa harus bingung? Semuanya sudah kita lakukan Bella. Satu langkah lagi, ini zona penting Bell. Kamu mau kecewain mama?" guratan marah terlihat jelas di wajahnya.
Bella membuka matanya. Dia beranjak berdiri dan berjalan menuju laci meja. Dia mengambil sepucuk surat dari laci tersebut. Vina terus memperhatikan Bella.
"Mama harus baca ini." Bella memberikan sepucuk surat tadi pada mamanya.
"Ini apa?"
"Surat dari Aaliya. Satu hal ini yang membuat Bella bimbang." jawab Bella. Dia kembali berdiri menghadap jendela.
Vina mengerutkan keningnya menatap Bella. Dia segera membuka sepucuk surat pemberian Aaliya tersebut.
Dear, Bella sahabatku.
Assalamu'alaikum Bella :)
Mungkin ketika kamu baca surat ini, aku sudah berada di Indonesia.
Bella, kamu ingat? Dulu kita selalu menghabiskan waktu bersama. Dulu kita sejalan. Bella kamu harus tau, jalan kita salah. Aku sadar, masalalu kita tidak seharusnya terjadi. Aku sedih Bella, kenapa? Malam itu saat pria bernama Darren itu menggandengmu, aku sedih. Bella, wanita itu bisa menjadi perhiasan yang indah tapi bisa juga menjadi sampah yang tiada guna. Aku gak mau kamu terjerumus ke dalam jalan yang salah. Bella, sadarlah. Taubatlah. Kembali ke jalan allah. Kita harus berjuang bersama-sama lagi. Asal kamu tau Bella, sehelai rambut saja terlihat oleh yang bukan mahram kita, maka itu sama saja selangkah kita mendorong ayah kita menuju neraka. Naudzubillah. Bella, apa kamu tidak kasian dengan om Anton? Papa kamu sudah membesarkan kamu dengan kasih sayang. Apakah ini balasanmu untuknya? Aku tidak meminta lebih darimu, taubatlah. Kembalilah ke jalan allah. tutuplah auratmu. Berhijablah Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta 2
Spirituelles#97 DalamSpiritual [ Sekuel Hijrah Cinta ] sebelum membaca ini, author harap kalian sudah membaca cerita Hijrah Cinta yang pertama ya❤ . . . Cerita ini menceritakan tentang romantisme perjalanan rumah tangga antara Attha dan Aaliya. Hari-hari yan...