HC.2 [02] 🌿

6.3K 371 27
                                    

- Budayakan vote sebelum membaca, belajarlah untuk menghargai -

.
.
.
.
.
Happy reading guys~

Waktu sudah menunjukkan pukul 04:30 am. Adzan subuh pun terdengar berkumandang dengan begitu merdunya. Aaliya dan Attha masih terbarung di kasur empuk mereka.

"Nghh," Aaliya menggeliatkan badannya. Matanya perlahan terbuka. Aaliya segera melihat ke arah jam dinding, dia terkejut melihat jam sudah menunjukan pukul 04:30 am. Aaliya segera beranjak bangun dari tidurnya dan mengambil ikat rambut serta langsung mengikat rambut panjangnya.

"Mas, bangun." Aaliya mengelus wajah Attha yang masih terlelap dalam tidurnya. Nampaknya Attha masih sibuk bermain di alam mimpinya. *Main apaan thor?:v

"Duh, mas bangun dong." lirih Aaliya. Ia mulai menggoyangkan pipi Attha. Namun yang dibangunkan malah diam saja.

"Mas, bangun yuk kita solat subuh dulu." bisik Aaliya di telinga Attha. Seulas senyuman manis mengembang di kedua sudut bibir Attha. Matanya perlahan terbuka.

"Nggh." Attha menggeliatkan tubuhnya. Ia menatap Aaliya sedang duduk di sampingnya dengan tersenyum manis.

"Kita solat subuh dulu yuk mas." ajak Aaliya. Namun yang di ajak malah merengkuh tubuh Aaliya ke dalam dekapannya. Attha mencium kening Aaliya untuk sekejap lalu kembali memeluknya dengan erat.

"solat subuh dulu mas ini udah mau pukul lima loh, gak baik kan mengakhir-akhirkan solat? Lagipula kita belum mandi." ujar Attha.

"Diam. Biarkan tetap seperti ini untuk sebentar saja. Ini resiko karena kali peluk kamu itu bikin aku nyaman." celetuk Attha dengan suara serak khas seperti orang baru bangun tidur. Sedangkan Aaliya hanya bisa tersipu malu dengan pipi yang bersemu merah seperti kepiting rebus. Tidak dapat di pungkiri, bahwa pelukan dari suaminya itu memang mampu membuatnya nyaman.

"Ngapain senyum-senyum gitu?" Tanya Attha sembari menatap wajah Aaliya. Aaliya pun merasa kikuk sendiri.

"Ih enggak sok tau." jawab Aaliya.

"Pipi kamu merah." Attha menoel pipi Aaliya sembari beranjak duduk. Lalu ia terkekeh meluhat ekspresi wajah Aaliya. Aaliya menggembungkan pipinya dan menghembuskannya dengan kasar.

"Ih mas nyebelin." gerutu Aaliya sembari melipat kedua tangannya ke depan.

"Nyebelin tapi bikin nagih?" celetuk Attha.

"Nagih apaan?" tanya Aaliya. Attha memegang perut Aaliya.

"Nagih bikin dede bayi." kekeh Attha. Aih.. Si mas Attha ini. Pipi Aaliya semakin bersemu merah karena ucaoan suaminya tersebut.

"Maaaassss." pekik Aaliya. Sementara Attha hanya terkekeh melihat ekspresi wajah Aaliya.

"Baru juga sekali langsung ngomongin dede bayi. Emang bisa gitu sekali bikin langsung jadi? Aiih ngomong apa sih Aaliya." batin Aaliya. Ia menggelengkan kepalanya sembari bergidik sendiri.

"Hayo, ngebayangin apa?" tanya Attha sembari menoel pipi Aaliya.

"Enggak." jawab Aaliya.

"Yaudah sekarang kita solat subuh berjama'ah ya sayang." ujar Attha sembari beranjak menuju toilet.

Sementara Aaliya masih diam dan duduk di kasur empuknya sembari memikirkan Attha. Wajar udah halal jadi gak apa-apa di pikirin juga. Yang jomblo gak usah sirik ya. *Aaliya ketawa jahat:v

Seorang Attha Rasyid Rizky. *Suaminya Aaliya loh, awas jangan nikung.
Aih.. Si Aaliya wkwk.

Seorang Attha Rasyid Rizky, pria yang pertama kali bertemu dengannya di cafe mawar. Pria yang menyelamatkan harga dirinya dari cengkraman mantan kekasih Aaliya. Dia juga merupakan seorang ustadz yang selalu ingin di panggil akhi dia lah pria yang mampu membuat Aaliya jatuh hati saat pertama kali bertemu. Lucu memang, waktu bergulir begitu cepat. Baru kemarin Aaliya masuk pesantren, baru kemarin juga Aaliya menggoda Attha secara terus menerus. Namun kini, Attha telah menjadi suaminya. *Suami sah Aaliya ya!

Hijrah Cinta 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang