HC.2[27]🌿

1.9K 149 26
                                    

-Pembaca yang budiman adalah pembaca yang menghargai penulis. Budayakan vote sebelum membaca dan comment setelah membaca.-
🌿🌿🌿

Pagi ini Attha sibuk berkutat di dapur dengan menggunakan celemek. Ia tampak sibuk memasak bubur untuk istrinya tercinta. Attha tidak ingin memaksakan Aaliya untuk mengerjakan pekerjaan rumah dengan keadaan yang seperti itu.

Attha mencicipi bubur yang ia masak. Mungkin rasanya sudah enak dan buburnya pun sudah matang. Attha pun mematikan kompornya. Ia segera mengambil mangkuk dan menuangkan bubur ke dalamnya. Setelah itu ia membuat segelas susu.

Attha tidak sadar jika ada seseorang yang tengah memperhatikannya dari ambang pintu dapur. Ya, siapa lagi jika bukan Aaliya. Aaliya tersenyum memandangi tingkah suaminya itu. Ustadz gantengnya memang suami terbaik.

"Mm sarapan sudah siap. Semoga Aaliya suka." ujar Attha. Ia mengambil nampan dan meletakkan bubur, segelas susu, dan buah-buahan dinatas nampan tersebut. Attha pun beranjak pergi dari dapur.

"Loh, sayang? Kok kamu di sini? Siapa yang bantuin turun?" tanya Attha. Aaliya tersenyum menunjulan lesung pipinya.

"Aaliya pengen liat akhi ganteng masak." goda Aaliya. Attha terkekeh.

"Jadi, kamu raguin suami mu ini? Hm?" Attha memajukan wajahnya. Aaliya mengulum senyuman sambil menggelengkan kepalanya. Attha pun meletakkan nampan di atas meja makan. Setelah itu, ia mendorong kursi roda Aaliya menuju teras rumah.

"Bentar ya, mas ambil makanannya dulu." ujar Attha. Aaliya menganggukan kepalanya.

Tak lama setelah Aaliya menunggu, Attha pun datang sambil membawa makanan.

"Makanan datang, yuk kita makan dulu istriku tercinta." ujar Attha sambil duduk di sebelah Aaliya.

"Apasih mas." kekeh Aaliya. Attha mulai menyuapi Aaliya.

"Makan yang banyak biar cepet sembuh."

"Hm."

"Biar akhi gantengnya ini gak ngacak-ngacak dapur lagi."

Aaliya terkekeh.

"Buburnya enak gak sayang?"

"Enak kok."

"Jangan bohong."

"Beneran."

"Yaudah deh alhamdulillah. Ibu dokter harus cepet sembuh ya biar pasien-pasien di rumah sakit ga kangen lagi sama ibu dokter cantik." Attha mengelus pipi Aaliya. Aaliya tersenyum.

"Iya suamiku." kekeh Aaliya.

'Mas Attha baik banget sama aku, aku jadi ngerasa semakin bersalah karena gagal menjaga calon bayiku. Ya rabb, berikan aku jalan keluar.' batin Aaliya.

"A lagi dong." Attha mengarahkan sesendok bubur pada mulut Aaliya dan Aaliya segera memakannya.

"Udah mas, kenyang."

"Baru juga berapa sendok." ujar Attha.

"Kenyang." Aaliya mencebikkan bibirnya.

Hijrah Cinta 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang