HC.2[20]🌿

2K 142 23
                                    

- Pembaca yang budiman adalah pembaca yang menghargai penulisnya. Budayakan vote sebelum membaca dan comment setelah membaca. -

1 bulan kemudian. .

Cklek

Vina masuk ke dalam kamar Bella. Bella terlihat sedang memoles bedak di wajah cantiknya.

"Bella sayang." Vina mendekati Bella.

"Hm? Ada apa mah?" Bella menolehkan kepalanya pada Vina.

"Gimana pekerjaan kamu di kantor?" tanya Vina.

"Ya gitu deh. Tapi aku gak suka mah sama sekertarisnya Attha." ujar Bella.

"Kenapa?"

"Okta tuh sok cari perhatian gitu tuh sama Attha dan Haikal. Ditambah lagi Bella mau ngasih laporan aja harus izin dulu sama dia. Memangnya dia siapa berani memerintah seorang Bella Agnesia." Bella merapikan tas nya.

"Sabar dong. Namanya juga kamu tuh harus memenangkan hati Attha." Vina mengelus rambut Bella.

"Ohiya sayang, mama udah gak betah nih tinggal di kontrakan kecil kayak gini." ujar Vina.

"Yaudah kita pulang aja ke rumah kita." jawab Bella.

"Ya gak bisa gitu dong. Nanti ketauan kalo rumah kita tuh gak disita sama Sandra." ujar Vina.

"Iya juga ya." ujar Bella.

"Ck. Yaudah mendingan sekarang kamu ke kantor dan cari cara untuk semakin dekat dengan Attha." ujar Vina.

"Iya." Bella mencium punggung tangan Vina lalu pergi begitu saja.

"Semua akan baik-baik saja pah, mas." gumam Vina.

🌿🌿🌿

Dikantor. Bella terlihat sibuk berkutat dengan laptopnya dan beberapa berkas-berkas yang ada di meja kerjanya. Okta masuk ke ruangan Bella begitu saja.

"Maaf Bu Bella Agnesia saya mengganggu waktu anda." ujar Okta.

"Oh iya Ibu Okta tidak apa-apa, silahkan duduk." ujar Bella.

"Tidak perlu, saya kemari hanya ingin mengecek laporan keuangan bulan ini." ujar Okta.

"Ohiya ini sudah selesai, silahkan diperiksa." Bella memberikan sebuah berkas pada Okta dan Okta memeriksanya.

"Bagus. Laporannya lengkap dan sangat terinci." ujar Okta.

"Yasudah, nanti kamu antarkan laporan ini ke ruangan saya ya. Nanti siang pak Haikal akan memeriksanya." timpal Okta.

"Baik." jawab Bella. Okta berjalan meninggalkan Bella.

"Emm tunggu dulu." ujae Okta.

"Laporannya saya bawa sekarang saja." Okta mengambil laporan dark atas meja kerja Bella.

"Silahkan bu." ujar Bella.

"Lanjutkan pekerjaanmu ya." ujar Okta. Bella menganggukan kepalanya.

Selepas Okta keluar dari ruanganya, Bella tersenyum kecut. Nampaknya dia merencanakan sesuatu.

Hijrah Cinta 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang