-Pembaca yang budiman adalah pembaca yang menghargai penulis. Budayakan vote sebelum membaca dan comment setelah membaca-
🌿🌿🌿Dokter dan semua perawat keluar dari ruangan Aaliya.
Attha duduk termenung di lantai dengan kaki kanan lurus dan kaki kiri ia tekuk ke atas. Tangannya terus memijat pelipisnya. Matanya sembab, entah sejak kapan ia menangis yang pasti sudah hampir satu jam dia dan keluarganya menunggu dokter keluar untuk memberitahukan keadaan istri dan calon bayinya.
Cklek
Dokter yang menangani Aaliya pun keluar dari ruangan.
"Bisa saya bicara dengan keluarga korban?" ujar dokter tersebut.
Attha segera bangkit dari duduknya. Dengan penampilan yang lecek Attha menghampiri dokter tadi.
"Saya suaminya dok. Bagaimana keadaan istri saya?" tanya Attha.
"Cucu saya baik-baik saja kan dok?" tanya Gayatri.
"Bayi yang ada dalam kandungan anak saya selamat kan dok?" tanya Rizvan.
"Sebelumnya kami minta maaf, kami semua disini sudah berusaha semaksimal mungkin namun Allah berkendak lain." ujar Dokter tersebut.
Attha bungkam.
"Maksud dokter?" tanya Rahayu.
"Kami tidak bisa menyelamatkan bayi yang ada dalam kandungan Ibu Aaliya." ujar dokter tersebut.
Attha bungkam. Tubuhnya melemas seketika. Matanya memanas saat mendengar kabar buruk itu. Ia telah kehilangan calon bayi yang sangat ia nantikan.
"Maksud dokter, menantu saya keguguran?" tanya ummi. Dokter tersebut pun menganggukan kepalanya.
Rizvan merangkul Attha. Air mata mengalir begitu saja dari kelopak matanya. Sungguh Attha tidak pernah menginginkan hal ini terjadi.
Rahayu menghampiri dokter tersebut dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya.
"Lalu bagaimana dengan keadaan putri saya? Aaliya baik-baik saja kan dok? Katakan dok, Aaliya baik-baik saja kan?" Rahayu menggoyangkan bahu dokter.
"Bunda." Aulia segera memegang bundanya.
"Ibu tenang ya jangan panik seperti ini." ujar dokter tersebut.
"Katakan dok, putri saya baik-baik saja kan?!" pekik Rahayu.
"Ibu Rahayu, tenanglah." ujar ummi.
"Bagaimana bisa tenang? Putri saya di dalam bagaimana? Saya tidak tau keadaannya." Rahayu menangis histeris.
"Bu, Aaliya menantu saya. Dia juga putri saya bu. Saya juga sama khawatir seperti ibu." ujar ummi.
"Ummi." Abah berusaha menenangkan ummi. Ummi menangis di pelukan Abah.
"Putri saya baik-baik saja kan dok?" tanya Rizvan. Matanya merah karena menangis.
"Alhamdulillah, bu Aaliya selamat. Namun,"
"Namun apa?!" tanya Attha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta 2
Spiritual#97 DalamSpiritual [ Sekuel Hijrah Cinta ] sebelum membaca ini, author harap kalian sudah membaca cerita Hijrah Cinta yang pertama ya❤ . . . Cerita ini menceritakan tentang romantisme perjalanan rumah tangga antara Attha dan Aaliya. Hari-hari yan...