HC.2[12]🌿

3.2K 205 13
                                    

-Budayakan vote sebelum membaca, dan berkomentar setelah membaca, belajarlah untuk menghargai-

-----

Happy reading guys~

"Sebentar lagi kalian berdua akan menjadi abi dan umi."

Attha dan Aaliya sangat bahagia ketika mendengar kabar tersebut. Perasaan bahagia mereka tak dapat tergambarkan. Apalagi Attha, dia sangat bahagia ketika tahu bahwa Aaliya sudah mengandung anaknya selama satu minggu.

Kini mereka berdua sedang dalam perjalanan pulang menuju rumahnya. Mobil mereka sudah memasuki rumahnya.

"Alhamdulillah, akhirnya kita sampe juga dirumah." ujar Attha sembari melepaskan sabuk pengaman dari tubuhnya.

"Iya mas alhamdulillah ya." Aaliya pun terlihat sibuk melepaskan sabuk pengaman dari tubuhnya.

"Eh kamu mau apa?" tanya Attha pada Aaliya yang kini sedang berusaha membuka pintu mobil.

"Mau buka pintunya." jawab Aaliya.

"No no no. Pokoknya kamu diem yaa." sergah Attha. Kemudian ia segera turun dari mobil dan berjalan memutar dari arah depan. Aaliya terus memperhatikan tingkah suaminya itu.

Attha membukakan pintu mobil Aaliya. Lalu tersenyum simpul.

"Silahkan tuan putri." ujar Attha. Aaliya mengulum senyuman melihat tingkah suaminya itu. Ia segera turun dari mobil.

"Mas gak usah berlebihan gitu juga deh, Aaliya kan bisa buka pintu sendiri." ujar Aaliya.

"Mas bukan berlebihan sayang, tapi mas gak mau kamu sama calon anak kita kenapa-kenapa." Attha menggandeng Aaliya sembari mengelus perut Aaliya yang masih datar. Aaliya tersenyum.

"Pokoknya hari ini mas gak akan kerja. Hari ini mas akan nemenin kamu seharian sayang." timpal Attha.

"Tapi pekerjaan mas gimana? Kan banyak banget tuh."

"Gak ada yang lebih penting daripada kamu dan calin Attha Aaliya junior." jawab Attha. Aaliya terkkeh samar. Mereka segera masuk ke dalam rumah.

-----
Rahayu & Rizvan pov.

"Yu, semua keperluan dan perlengkapannya sudah selesai di atur?" Tanya Rizvan. Nampaknya pria setengah baya itu tengah sibuk memasang dasi di kemejanya yang berwarna biru muda.

"Sudah mas." Rahayu terlihat sibuk merapikan koper miliknya dan suaminya itu.

"Ohiya mas, sebentar ya Ayu mau ke kamar ibu dulu." timpal Rahayu.

"Hm." sahut Rizvan.

Rahayu pun segera beranjak pergi menuju kamar Gayatri. Sedampainya di kamar Gayatri, Rahayu segera berjalan menghampiri ibunya yang terlihay sedang menyirami bunga di atas vas yang ia letakkan di balkon luar kamarnya.

"Bu?" Rahayu berjalan menghampiri Gayatri.

"Hm?" sahut Gayatri. Rahayu tersenyum saat melihat wajah ibunya. Dia menghembuskan nafasnya dengan pelan.

"Ayu dan mas Rizvan sebentar lagi akan berangkat." ujar Rahayu.

"Ibu tau." Gayatri masih terlihat asyik menyirami bunga.

"Kami juga akan cukup lama dengan urusan bisnis ini. Mungkin bisa sampai dua minggu. Ibu disini nanti sama Aull dan bi Ratih. Ibu gak apa-apa kan?"

"ibu juga tau itu." Gayatri berjalan masuk menuju kamarnya. Dia berjalan mengambil beberapa pakaian kotornya.

"Ibu sudah tua, jadi ibu tidak apa-apa jika ditinggal oleh kalian." ujar Gayatri. Rahayu bungkam mendengar ucapan ibunya.

Hijrah Cinta 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang