15; "aku kangen jaemin." -nable.

1.5K 200 76
                                    


14:08p.m.

Gue bangun dari kasur UKS, lalu mengikat ulang rambut gue yang sangat berantakan. Jam sebelas tadi, Baekhyun maksain gue untuk tetap istirahat di UKS. Tapi karena luka gue di leher nggak terlalu parah, gue merasa nggak butuh isirahat. Jadi gue memutuskan balik ke kelas untuk belajar.

Gue menuju ke arah loker gue untuk mengambil buku fisika dan catatan. Jujur saja, semenjak gue menjadi anak IPA, semua buku tebel gue taroin di dalam loker karena terlalu berat. Iya, menurut gue sih. Tapi sebentar, ada secarik kertas sukses menarik perhatian gue. Ah, apakah ini dari Cindy lagi?

Lo haus perhatian banget ya, blay? Sampe Sehun tanya keadaan lo di UKS. Gue suruh lo jauhin Sehun, bangsat! Bukan deketin!

Cukup!

Gue meremas kuat kertas sialan itu. Setelah itu, dengan langkah terburu-buru gue menuju ke arah kelas 11 IPA2. Sumpah, gue udah nggak peduli lagi. Emosi gue udah menggebu-gebu banget sekarang.

Brak!

Gue menendang pintu kelas dengan kasar, nggak peduli seisi kelas menatap ke arah gue dengan tatapan heran. Termaksud Pak Jaehwan yang sedang mengajar. Dengan cepat, gue menarik kerah baju Cindy dengan emosi gue yang akan meledak sekarang juga. "Apa maksud lu? Ngancem gue dengan kertas sialan lu ini?" gue melempar semua kertas yang pernah Cindy taroin di loker gue ke wajahnya dengan kasar.

"Gue sekali, dua kali, tiga kali diamin lu bukan karena takut sama lu. Gue cuma nggak mau ajak berantem. Tapi kelakuan bejat lu, sesekali memancing emosi gue. Lu mau gue jauhin Sehun? Fine, udah gue ikutin perintah lu. Sekarang mau lu apa?" tanya gue sarkas sambil mendorong tubuh Cindy ke lantai.

"CUKUP! KAMU INI KETERLALUAN, YA?!" teriak Pak Jaehwan sambil menatap gue dengan tatapan marahnya. "PANGGIL ORANG TUA KAMU KE SEKOLAH. SEKARANG JUGA!"

Gue menatap ke arah Cindy yang tengah menangis sesegukan di lantai, sesekali ketawa sinis. "Saya mau di drop out ya, Pak? Kalau bapak tau yang mana salah, yang mana betul. Bapak masih mau peduliin anak emasmu ini?"

Sekelas hening.

×××

"Kamu udah diperingatin sekali, Byun Nable. Dua kali, kamu resmi di drop out dari sekolah ini. You know?" tanya kak Jaemin sesekali mengelus rambut gue. "Yeah, i know. Maaf ya... udah ganggu waktu kak Jaemin. Padahal kan, kuliah kakak lagi sibuk banget sekarang." ujar gue merasa bersalah. Sebenarnya canggung juga sih, karena keinget ciuman-- ah sudah lah.

"Sebenarnya kalian ini kenapa, sih? Yeah... kakak cuma penasaran doang. Kalau keberatan, nggak usah cerita kok." kata kak Jaemin lalu menundukkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

"Nggak keberatan kok, kak Jaemin!" gue menghela napas pelan, lalu mulai menceritakan semuanya ke kak Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak keberatan kok, kak Jaemin!" gue menghela napas pelan, lalu mulai menceritakan semuanya ke kak Jaemin. Nggak dikurangin, nggak ditambahin. Full version, kok.

[2] 𝑺𝒂𝒌𝒊𝒕 𝑩𝒆𝒈𝒐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang