20; "you still love him." -daniel.

1.5K 172 61
                                    


Gue melenguh kecil, lalu membalikkan badan lanjut tidur. Tapi karena sinar matahari menyeruak masuk melalui horden kamar, gue menyepitkan kedua mata gue dengan perasaan risih.

"Baby, udah bangun?"

"Enghh, 5 menit lagi."

Gue membelalakan kedua mata, kaget. Dengan cepat, gue membangunkan tubuh gue lalu menatap Sehun yang tengah berbaring di sebelah gue, sembari menopang dagunya di tangannya.

"S-sabar, kamu kok disini sih Hun?!" tanya gue kaget sembari mengecek tubuh gue dari dalam selimut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"S-sabar, kamu kok disini sih Hun?!" tanya gue kaget sembari mengecek tubuh gue dari dalam selimut. Shit. Gue hanya memakai tanktop hitam dan celana pendek. Dan gilanya, gue nggak pakai beha. Sumpah, sebenarnya ini terjadi apa sih?

"Ini kan kamar kita berdua. Wajar dong, aku disini?" tanya Sehun bingung. Tapi setelah itu, dia memeluk tubuh gue lalu mencium bibir gue sekilas. "Morning kiss for you. Hm?" ujar Sehun sambil senyum.

Gue mendorong tubuh Sehun dengan kasar sembari menatapnya. "Apa sih, Hun? Sebenarnya ini terjadi apa sih? Kamu sama aku, kok ada disini? Sumpah deh, aku nggak ngerti." tanya gue frustasi.

Sehun malah mendekati tubuhnya ke gue. "What's wrong with you baby? Kita berdua udah married, bahkan udah punya dua anak." Sehun menyentuh kening gue. "Nggak demam kok. Kamu kenapa, sih? Masa baru pagi, kamu udah amnesia?" tanya Sehun lagi.

"MARRIED? UDAH PUNYA ANAK?" teriak gue kaget sembari menatap Sehun. "Jangan bercanda, nggak lucu Hun!" ujar gue kesel. Tapi yang gue dapat dari reaksi Sehun malah, dia menghela napas lelah.

"Ngapain sih aku bercanda?" Sehun mengambil calender dari meja rias lalu kasih ke gue. "Sekarang tahun 2050. Ini anniversary kita tahun ke-5. Kamu udah lupa, baby?" tanya Sehun memastikan.

Gue mengacak rambut gue, frustasi. Dengan cepat, gue berdiri dari kasur lalu menatap seisi kamar gue dan Sehun. Iya, kata Sehun barusan. Di kamar, ada foto pernikahan gue dan Sehun, tentunya. Terus gue melihat ada banyak banget foto anak kecil. Di bawah bingkai foto, terdapat dua nama yaitu Sean dan Loey. Jadi, dua anak ini adalah anak gue dan Sehun?

Perlahan, senyuman tipis terukir jelas di wajah gue. Entah kenapa, gue merasa bahagia banget saat melihat foto anak gue dan Sehun. Tapi merasa nggak real gitu, serasa mimpi.

"Kok malah senyam senyum sih baby-ku ini?" tanya Sehun dari belakang sembari memeluk gue erat. "Aku udah buatin roti bakar. Yuk, keluar makan dulu." ajak Sehun lalu menggenggam tangan gue, erat.

Tapi saat Sehun membuka pintu kamar, dia malah mendorong gue hingga gue terjatuh sampai jurang terdalam. Gue terus menerus meneriaki nama Sehun, tapi yang gue dapat malah, Sehun tersenyum sinis ke arah gue.

"ARGHHHH!!"

×××

08:06a.m.

[2] 𝑺𝒂𝒌𝒊𝒕 𝑩𝒆𝒈𝒐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang