19; ketemu sehun dan cindy.

1.5K 178 86
                                    


09:00a.m.

"Nable, jangan lupa ada pasien datang hari ini, ya. Kira-kira, datangnya jam dua-belas. Okay?" tanya Kuan Hung memastikan gue untuk nggak lupa. Gue mengangguk kepala pelan, lalu menuju ke arah ruangan kerja gue.

Gue menatap ke arah luar jendela sembari memakai jas putih milik gue sendiri. Perlahan, senyuman tipis terukir jelas di wajah gue. Setelah itu, gue mengambil ponsel yang terletak di meja, lalu mulai menelpon seseorang.

Na Jaemin♥

"Aku udah sampe di ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku udah sampe di ruangan."
"Buruan gih ke rumah sakit, entar telat."

"Kkkk, lihat aja kamu. Ya udah, aku otw sekarang ya? Semangat bekerja, Nanaku!"

"Kamu juga ya, Jaem."

Gue melihat ke arah luar jendela lagi, Jaemin tengah menurunkan kaca mobilnya lalu menatap ke arah gue sambil tersenyum manis. Gue membalas, tentunya.

"Jangan lupa, aku sayang sama kamu."

Pip.

Gue bisa merasakannya, pipi gue merona merah karena ucapan Jaemin barusan. Tentunya gue baper banget, tapi gue seusaha mungkin untuk bertindak seperti biasa saja. Padahal gue, salting.

"Anjir, deg-degan parah nih hati!"

×××

12:09p.m.

Tok tok tok.

"Silahkan masuk, Ibu." ketokan pintu sukses membuat gue mengalihkan pandangan ke arah pintu ruangan gue. Ah, ternyata pasien gue sudah datang.

Gue berdiri lalu nyamperin pasien gue sembari tersenyum tipis. Tapi, senyuman yang terukir jelas di wajah gue, seketika luntur. "B-Byun N-Nable?!" teriak Cindy histeris. "Iya, saya Byun Nable." ujar gue pelan sembari menatap Sehun yang berada di sebelah Cindy. Yang buat gue semakin sakit hati adalah, dengan mesranya Sehun merangkul pundak Cindy. Tepat di depan mata gue.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[2] 𝑺𝒂𝒌𝒊𝒕 𝑩𝒆𝒈𝒐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang