7- rese

3.1K 140 0
                                    

"Firly masuk ya kak, bang."

Firly meninggalkan mereka berdua dalam keadaan saling canggung. Azka mendekati neisya dan mereka berdua akhirnya berdiri menyender pada body depan mobil neisya, tanpa bicara sepatah katapun.

Siapapun orangnya pasti, saat keadaan terlihat canggung tidak akan ada yang dilakukan selagi ego masih ada. Selagi gengsi masih ada. Maka dari itu, satu diantara yang lain harus rela menyisihkan sebagian egonya untuk memperbaiki keadaan.

" Jadii.."
Akhirnya neisya memulai pembicaraan,memberi kode bahwa ia membutuhkan penjelasan.

"Firly Ade gue"
Kata azka sambil menatap neisya.

"Cantik Ade Lo, gak kaya abangnya."
Gumam neisya.

" Ya iyalah masa gue ikutan cantik, bego banget si Lo."

" Bukannya bilang makasih udah gue tolongin Adeknya malah ngatain gue bego."
Ucap neisya sambil cemberut.

Azka diam-diam menahan tawa karena tingkah neisya yg menggemaskan. Ia tidak mengira, suasana akan mencair secepat ini, Rasa canggung menghilang selebur ini. Tidak seperti yang ia bayangkan, mereka akan terus diam tanpa kata sedikitpun. Hanya suara angin yang bertiup, dengan suasana dingin yang menusuk kulit diam-diam. Tidak, nyatanya tidak seperti itu.


"Apa Lo! Beda banget ga kaya Ade Lo kalem , alim ehh.. abangnya malah nyebelin !" Timpal neisya.

"Iyaa.. makasih vineisya Salsabila yang cantiknya kaya miss univers, yang baiknya kaya pahlawan."
Kata azka sambil menahan tawa.

"Rese banget Lo.Gue akuin emang gue cantik , imut, bae lagi. Jangan ngarep Lo jadi pacar gue !"
Ujarnya sambil tersenyum percaya diri.

" Tapi Lo udah jadi pacar gue gimana?"
Goda azka sambil mencondongkan badannya kearah neisya.

"PD banget Lo jadi orang."
Kata neisya sambil menahan senyum.

Dari arah rumah, Ratih ibu Azka datang menghampiri mereka. Ratih ingin menemui siapa orang yang telah menolong anaknya itu.

"Ehh ada tamu rupanya, kok gak di ajak masuk bang?"
Ucap Ratih basa-basi sambil tersenyum.

"Hallo Tante, ngga usah Tan ini aku juga udah mau balik."
Kata neisya sopan.

"Iya sudah malam, kamu bawa mobil sendiri?".

"Iya Tan."

"Nggak baik lho anak cewek jam segini pulang sendiri. Abang anterin dia pulang kan?"

"Ini neisya mah."

"Ohh..neisya namanya, cantik."
Kata Ratih memuji.

"Makasih Tan."

" Abang mau nganterin neisya pulang dulu."

"Yaudah mamah masuk dulu, mari neisya."

" Iya Tan."
Jawab neisya tersenyum.

Saat ibu Azka sudah memasuki rumah ekspresi neisya berubah menjadi serius.

"Gue bisa pulang sendiri, lo gak usah repot-repot nganterin gue."
Kata neisya sambil berjalan ke arah pintu kemudi.

GuttedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang