5 - cabe

3.4K 138 0
                                    

" tumben Lo diem."
Azka memulai bicara karena heran sedari tadi gadis yg dipacarinya kemarin hanya diam saja.  Biasanya ia akan marah-marah tidak jelas. Namun kali ini berbeda.

Mereka saat ini berada di dalam mobil milik azka yg melajukan kendaraannya dengan kecepatan rata-rata. Mengapa mereka bisa berakhir pulang bareng bersama seperti ini? itu karena Azka yang terus memaksa neisya,Dengan terpaksa gadis itu menyuruh supirnya untuk pulang lebih dulu.

"Berisik!." Timpal neisya

"Biasanya juga Lo yg berisik,cabe."

Entah kenapa azka lebih suka memanggil neisya dengan kata cabe , meskipun yang di panggil tidak menyukainya.

"Berhenti bilang gue cabe!"

"Serah gue , mulut-mulut gue."

Neisya mengatupkan rahangnya keras, pertanda bahwa ia sedang kesal. azka senang sekali membuat neisya seperti itu, baginya itu adalah sebuah hiburan tersendiri.

Tetapi bagi kita seorang perempuan, tidak ingin pastinya seperti itu. Karena itu adalah hal yang paling menyebalkan, apalagi yang melakukan itu adalah orang yang tidak dekat dengan kita.

"Merah gitu muka Lo." ledek azka

Neisya tetap diam mencoba menahan amarahnya.

"Hehh!" teriak azka.

"Apaa?!"
Rasa kesalnya buncah, terdengar dari nada tinggi yang ia lontarkan. Untuk kaum cowok, diharap tidak membuat cewek kesal apalagi jika cewek itu sedang dalam masa haid. Berakhirlah riwayat kalian.

"Kenapa Lo?!"

Sebelum menjawab, ia sempat menghembuskan nafas agar terlihat lebih tenang " Gue mau tanya."

"Lagi males jawab." Timpal azka sekenanya

"rese banget si jadi orang."

"Namanya juga org." Balasnya enteng

"Serah Lo deh!"
Sumpah tidak ada yang neisya harapkan selain menghilangnya azka dari mobil itu, jika tidak. Tidak apa jika ia yang menghilang dari dalam mobil itu !

"Ya bagus kalo terserah gue." Katanya sambil tersenyum menang

"Heran gue sama Lo, kenal juga nggak. Lo malah udah bilang ke bokap gue, kalo Lo pacar gue". Celutuk neisya

Ia merasa heran dengan laki-laki di sebelahnya yang mengaku pacar dirinya kemarin saat bertemu papahnya . Padahal ia tidak mengenal azka , hanya mengetahui namanya saja. itupun pada saat Azka memperkenalkan dirinya sendiri.

"Katanya tadi terserah gue,labil banget Lo jadi cabe". Katanya tanpa melihat neisya dan terus fokus ke jalanan.

"Ck".
Ia berdecak, Neisya sudah tidak tahan untuk tidak memukul lengan azka saat ini. Dan hal itu membuat
Azka beringsut sambil berusaha menahan tangan neisya.

"Sakit bego!"

"Ya abis rese banget lo jadi cowok."
Azka mengabaikan perkataan neisya dan ia lebih fokus pada persimpangan jalan didepannya.

"Mau kemana ini?."
Tanya azka, sedangkan yang di tanya malah cemberut membuang muka.

"Gue gak mau pulang." Jawabnya datar.

"Udah sore, ntar gue dimarahin bokap Lo."

"Gak bakal."

"Bokap Lo pasti khawatir klo Lo belum pulang."

"Gak bakal."

"Bandel banget si Lo jadi cewek."

Azka terus menjalankan mobilnya entah kemana tujuannya ia pun tidak tahu, ia memutuskan untuk berkeliling saja. Sedangkan gadis yg disampingnya tengah tertidur dengan kepala menyender di jendela.

GuttedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang