44- trouble 1

1.7K 72 1
                                    

Azka sudah menunggu neisya hampir 1 jam lebih, di apartemennya. Saat azka tiba, neisya tidak ada di apartemennya. azka berpikir neisya marah padanya, makanya sebelum ke apartemen neisya azka sempat mampir ke minimarket untuk membeli beberapa makanan.

Azka terlihat gusar saat neisya tak kunjung pulang, saat melihat ponsel neisya menyala, ia lalu memutuskan untuk menghubungi teman neisya menggunakan ponsel gadis itu.

"Hallo nei," suara fira d sebrang sana. Berarti Fira sedang tidak bersama neisya.

"Kapan terakhir kali Lo ketemu vineisya?" Tanya Azka.

Fira diam sesaat, ia baru sadar bukan neisya yang menghubunginya.
"Ini siapa? Kenapa hp neisya ada di Lo?!"

"Gue Azka..jawab pertanyaan gue," kesal Azka.

"Tadi pas pulang sekolah, tadinya mau gue ajak pulang bareng. Tapi neisya nolak, katanya mau Lo jemput."

Azka memutuskan sambungannya sepihak, ia mendesah pelan. Wajahnya terlihat semakin gusar. Pikirannya terasa kacau, ia menyesal telah membuat neisya menunggu.

***
Neisya tersadar dari lamunannya saat motor yang ia tumpangi berbelok kearah komplek rumahnya dulu "turunin gue disini," kata neisya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ini belum nyampe sya," ucap Dirga merasa heran.

"Turunin gue disini!"

Dirga semakin heran saat neisya turun secara tiba-tiba dan memberikan helmnya pada Dirga, lalu ia berlari kearah trotoar. Dirga langsung memarkirkan motornya dan berlari mengejar neisya. Dirga menghadang langkah neisya, ia terkejut saat melihat mata neisya memerah menahan tangis.

"Sya Lo kenapa si.. kenapa Lo gak mau pulang?"

"Minggir!" Neisya mendorong tubuh Dirga yang menghalangi langkahnya.

"Rumah Lo disana." Dirga kembali menarik neisya.

Neisya menghentakkan lengannya "ITU BUKAN RUMAH GUE!" teriak neisya, tangisnya pecah saat mengatakan hal itu. Dalam hati ia menegaskan dirinya sendiri, itu bukan rumahnya. Itu bukan lagi tempat ia untuk pulang.

Dirga tercengang ditempat, ia terkejut dengan hal yang dikatakan neisya, "maksud Lo apa?itu rumah Lo!"

"Itu bukan rumah gue.." lirihnya sambil menangis.

Dirga mengusap wajahnya kasar, ia tidak tahu dengan hal yang neisya hadapi sebab perginya dirinya. Ia tidak menyangka akan separah ini hal yang neisya alami. Dirga tersadar saat neisya telah menaiki sebuah taxi, Dirga langsung berlari mengejar taxi itu. Tetapi taxi itu berjalan sangat cepat. Dirga mengerang frustasi, ia menyalahkan dirinya sendiri.

Matanya menatap tajam saat memikirkan seseorang yang mengakibatkan ini semua, Dirga melangkah mantap dengan penuh emosi.

Tanpa Dirga dan neisya sadari, sedari tadi ada yang memperhatikan pertengkaran keduanya, seseorang yang sedang bersembunyi didalam mobil. Ia menyeringai saat melihat keduanya bertengkar.

***
Dirga mendatangi rumah neisya lebih tepatnya mantan rumah neisya dengan penuh amarah. Ia bahkan memarkirkan motornya dengan asal, semua penghuni rumah neisya sudah mengenal dirinya termasuk para ART.

Saat ia memasuki rumah itu, Susi yang menyambutnya. Dirga menghembuskan nafas panjang untuk menghilangkan amarahnya. Susi mengenal Dirga sangat baik, karena Dirga adalah teman kedua Putrinya.

"Hallo Tante," sapa Dirga.

"Ya ampun, dirga. Kamu udah gede ya sekarang," kata Susi.

"Ah Tante."

GuttedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang