18- pulang

2.5K 101 3
                                    

Hari mulai gelap dengan matahari yang sudah beranjak untuk pulang. Neisya masih tertidur di dada Azka.

Lain halnya dengan Azka yang sedari tadi melamun menatap gadis yang sedang tertidur pulas di dada bidangnya.

Azka tidak menyangka masalah yang tengah gadis itu hadapi tidaklah terbilang mudah, apa selama ini gadis itu memendamnya .

"Gue janji, gue yang akan jagain Lo ".
Ucapnya Sambil mengusap pipi neisya.

Tentu saja gadis itu tidak mendengarnya.

Neisya terbangun saat merasa pipinya di usap.

"Udah sore ayo pulang".

"Gue gak mau pulang".
Ucap neisya lirih.

"Terus Lo mau disini semalaman?di gigitin nyamuk liar?".

"Gue gak perduli. Gue udah terbiasa disini".

"Jadi rooftops ini tempat pelarian Lo ?".

Neisya menatap Azka sebagai bentuk jawaban iya.

"Gue yang bakal nganterin Lo pulang. Lo gak usah takut".

Azka bangkit dan menarik tangan neisya. Gadis itu tidak bergeming dari tempatnya.

"Vineisya...".

"Gue gak mau.. pulang aja kalo Lo mau pulang. Gue gak papa disini".
Neisya melepaskan tangannya dari genggaman azka.

"Gak ".
Azka membungkuk , memasukkan tangannya ke sela-sela kaki neisya dan langsung menggendongnya.

Neisya terkejut dan langsung memegang kedua bahu Azka.

"Ihh..turunin gue".
Ucapnya memberontak.

"Lo ngeyel kalo dibilangin".

"Ya gak usah pake gendong gue juga kali".
Ucapnya sambil menjitak kepala Azka.

"..sakitt bego..".
Ucapnya meringis.

"Ya makanya turunin guee!".

"Asal Lo pulang sama gue?!".

"Gak!".

"Yaudah gabakal gue turunin".
Ucapnya enteng sambil berjalan menuruni tangga.

"Yaudah syukur jadi gue gak perlu capek-capek jalan".
Ucap neisya.

" Iya Lo yang enak gue yang capek bego !".

" Ya kenakan Lo lah.. pegang-pegang pantat gue lagi".

"Apaan.. orang gue pegang kaki Lo".

"Au ah gelapp".

Saat sampe di bawah barulah azka menurunkan neisya.

Mereka pergi menjauh dari gedung itu , azka melajukan motornya dengan kecepatan sedang takut gadis itu kedinginan karena ia lupa membawa jaket.

Azka membawa gadis itu ke pusat perbelanjaan di Jakarta.

Saat Azka selesai memarkirkan kendaraannya Neisya turun dari motor Azka dengan nyernyitan di dahi.

" Ngapain kesini?".
Tanyanya bingung .

"Emang Lo gak laper?".

Neisya hanya membalas dengan cengiran khas.nya.

Azka malah terkekeh melihat itu.

Azka berjalan terlebih dahulu di depan neisya. Neisya mempercepat langkahnya agar sejajar dengan langkah pria itu.

Azka memilih restoran Jepang, neisya kegirangan melihat itu . Saat neisya menunjuk ke arah pojok untuk memilih tempat, tidak sengaja Azka melihat luka bakar di tangan kanan gadis itu.

Saat mereka sudah duduk ditempatnya Azka bertanya.

"Tangan Lo kenapa?".

"Tangan gue yang mana?"

"Tangan kanan Lo".

"Ohh.. gapapa".
Neisya baru tahu bahwa susu panas tadi menimbulkan efek.

"Kenapa?!"

"Mungkin gara-gara susu panas tadi pagi".

"Ck..Lo tuh ya kalo sakit bilang".

"Apaan si segini doang".

Pelayan itu membawa Makanan mereka.

Neisya langsung menyantapnya karena memang seharian ini ia belum makan apa-apa.

"Lo abisin aja duluan, gue mau ke toilet bentar. Kalo kurang makan aja punya gue".

"Okeh".

Sebenarnya ia tidak benar-benar ke toilet.

GuttedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang