23 - upacara

2.4K 103 2
                                    

Pagi ini neisya sedang bersiap-siap pergi ke sekolah, ia sedang memakai sepatu sambil menempelkan ponselnya di telinganya.

"Hallo".
Kata neisya.

"Ra, gue nebeng ke sekolah ya?".

"Lah mobil Lo emang kemana?".
Tanyanya bingung.

"Di rumah".
Ucapnya enteng.

"Trus Lo-".

"Bawel banget si Lo,Udah ah elah cepetan jemput gue ! Ntar gue smsin alamatnya ".

"Ck..".
Terdengar suara decakan di sebrang sana.

"Udah ya bye".

Klik . Neisya memutuskan panggilannya.

"Aduhh.. sakit banget perut gue".

Neisya merasakan perutnya sakit seperti di remas-remas, bukan sakit karena ingin BAB namun gadis itu mencoba menahannya .

Ia kemudian pergi ke dapur untuk mengambil air putih. Gadis itu berjalan sambil memegangi perutnya.

Sampai-sampai ia tidak kuat berdiri dan duduk terjatuh di lantai. Ia meminum air putih yang tadi ia ambil untuk menetralkan rasa sakitnya.

Saat rasa sakitnya mulai reda,Ia buru-buru lari turun ke bawah takut-takut fira sudah sampai meskipun dengan keadaannya yang seperti itu.

Dan benar saja saat neisya sampai di bawah, fira sedang berdiri di samping mobilnya dengan raut wajah cemberut.

"Lama banget si lo!".
Sembur fira, karena lama menunggu neisya.

"Hehe..Sorry".
Gadis itu hanya menampilkan giginya dengan cengiran khas kuda.

Mobil fira meninggalkan parkiran apartemen dengan kecepatan yang cukup tinggi karena hari sudah mulai siang dan artinya upacara akan segera dimulai.

" Ngapain Lo di apartemen?".
Tanya fira yang sedari tadi kepo karena neisya meminta di jemput di apartemen mewah yang menurutnya tidak asing lagi.

"Tempat tinggal baru gue".

"Lo pindah?sama keluarga lo?".
Cecarnya.

"Gak, sendiri gue".

" Hah yang bener Lo?!".
Fira terkejut mendengar itu.

"Hailah..nanya Mulu, cape gue".

"Yaelah, Tibang jawab doang".

Neisya tidak menjawab, gadis itu malah mengalihkan pembicaraan.

"Huhh..Untung gak telat".
Sahut neisya sambil membuang nafas panjang.

Ia buru-buru turun dari mobil fira , sebenarnya ia sengaja menghindar agar fira tidak lagi banyak bertanya.

Mereka sampai 3 menit sebelum upacara dimulai.

Mereka berlari ke Kelas untuk menyimpan tas, sebenarnya mereka malas sekali karena harus naik turun tangga karena memang kelas mereka berada di lantai dua.

Saat sampai di depan ruang kelas , rupanya Resti sedang cemas menunggu mereka . Takut mereka terlambat datang ke Kelas.

Resti menghembuskan nafas panjang merasa lega telah melihat kehadiran neisya dan Resti.

"Syukur deh lo pada cepet Dateng, upacara udah mau dimulai noh".

"Tau nih neisya lama bener dandannya".
Ucap fira kesal.

"Iya maaf..kan gue harus cantik. Ya masa badgirl kaya gue harus jelek ".

Memang neisya selalu percaya diri bahwa memang dirinya cantik, ia tidak memungkiri bahwa ia seorang badgirl karena memang itu kenyataannya.

"Iya terserah Lo".
Sahut fira sambil menjitak kepala neisya.

"Yaelah, kaga usah jitak kepala gue segala kali".

"Udah ah Lo pada berisik mulu, udah cepet simpen tuh tas".

Mereka bertiga pergi ke lapangan dengan tergesa-gesa Takut akan terlambat mengikuti upacara bendera yang rutin setiap hari Senin di lakukan.

Saat upacara dimulai, neisya melihat azka bersama anak laki-laki lainnya baris di bawah tiang bendera. Setahunya yang baris di bawah tiang bendera adalah khusus untuk anak-anak yang terlambat datang.

Neisya terus menatap Azka, tanpa memperhatikan sang pembina upacara yang sedang memberi amanat.

Diam-diam neisya memperhatikan Pria itu. meskipun sedang keringatan karena tersengat sinar matahari dia tetap terlihat tampan.

Azka memang terkenal sebagai senior yang nakal, brenges, menarik dengan segala ketampanan yang ia miliki.

Saat tatap mata Azka jatuh kehadapan tatapan mata neisya . Pria itu tersenyum. Secara tidak sadar gadis itu memuja senyum manis yang Azka tunjukkan. Saat ia mulai sadar, buru-buru neisya membuang wajah takut akan kepergok oleh Azka.

Meskipun demikian Azka tetap memerhatikan gerak-gerik gadis itu termasuk saat wajah gadis itu memerah saat Azka menatap matanya.

Di mata azka vineisya selalu terlihat cantik dan lucu dengan segala tingkahnya . Buktinya sedari tadi ia terus tersenyum menatap neisya.

Tanpa pria itu sadari , sang pembina  upacara yaitu pak andi terus memperhatikan tingkahnya yang terus tersenyum menatap lurus ke depan.
Tidak biasanya seperti ini, memang Azka terlalu sering berurusan dengan guru-guru karena perbuatannya yang dianggap kurang baik .

"Hey kamu Azka!".
Kata pak andi dengan sedikit membentak.

Azka tidak mendengarkan panggilan pak andi meskipun pak andi menggunakan mix karena ia terus fokus kearah neisya.

Pria disampingnya menyenggol tangan Azka untuk menyadarkannya.

Azka merespon hanya dengan mengangkat kepalanya sebagai kode bertanya.

Pria disebelahnya hanya menunduk tidak menjawab.

"Azka?!".
Panggil pak andi sekali lagi.

"Hah..siapa pak saya?".
Katanya sambil menunjuk. Pada dirinya sendiri.

"Ya memangnya nama Azka siapa lagi?!".

"Kenapa pak?"
Tanyanya Santai

" kenapa kamu dari tadi tidak memperhatikan saya , malah senyum-senyum sendiri?!"
Tanya pak andi.

"Ohh.. ,itu bukan salah saya pak soalnya hari ini vineisya cantik jadi dia mengganggu konsentrasi saya pak, coba deh bapak liat".
Jawabnya polos sambil tersenyum.

Sontak mereka semua menatap ke arah neisya dan beberapa saat kemudian derai tawa mulai terdengar.

Gadis itu mematung ditempat karena namanya disebut oleh azka di depan anak 1 sekolahnya.

Bisa dibayangkan seberapa merah wajahnya menahan malu, karena mereka semua menatapnya. Yang ia lakukan hanya menunduk untuk menyembunyikan wajahnya.

Kurang asem bocah, Lo harus tanggung jawab untuk ini. Batin neisya.



GuttedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang