43- meettwo

1.8K 65 0
                                    

Setelah pergi berlibur, ini waktunya mereka kembali ke sekolah. Menuntaskan tugas mereka sebagai seorang pelajar. Sudah tradisi dimana sekolah akan lebih menyeramkan setelah hari libur yang kurang memuaskan.

Lain halnya dengan neisya, ia begitu bersemangat untuk pergi ke sekolah. Senyumnya terus mengembang, semenjak kembali dari pergi berlibur ke pantai. Ia menemui kebahagiaan baru, ia juga menyadari kebahagiaan yang ia sia-siakan.  Ia menyadari kebodohannya, yaitu dengan membuat azka menunggunya lebih lama untuk membuka hati. Neisya sudah berjanji pada dirinya sendiri, ia akan membuka hati untuk Azka. Ia akan bersikap timbal balik pada Azka.

Neisya meminta agar Azka menjemputnya pagi ini, neisya sudah berdiri di basement sebelum Azka sampai. Dengan melihat senyum neisya yang terus mengembang, membuat kerutan di dahi azka berlipat-lipat.

Bahkan neisya masuk ke mobil lebih dulu, sebelum Azka turun untuk menjemputnya.

"Kesambet apa Lo ?"

"Ah Lo,Gak bisa sedikit aja liat gue bahagia."

"Ya anehnya aja liatnya."

Mereka meninggalkan basement dan pergi ke sekolah. Sekolah mereka tidak terlalu jauh untuk ditempuh, hanya sekitar 15 menit mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah. Azka memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus mobil. Neisya turun lebih dulu, lalu ia merapikan penampilannya. Sebelum turun, azka melihat ponsel neisya tergeletak di atas dashboard.

"Hp ketinggalan," kata azka.

"Sengaja, takut temen-temen gue pada kepo foto-foto kemaren."

"Banyak foto-foto guenya ya kan?" Goda Azka.

Tangannya terhenti saat tengah merapikan rambutnya "A-apaan orang nggak ada." Ucap neisya gelagapan. Kemarin neisya banyak mengambil beberapa foto Azka. Tetapi, kebanyakan foto yang diambil adalah foto candid.

Lalu mereka pergi meninggalkan parkiran, keadaan sekolah sudah mulai ramai. Karena bel akan berbunyi sebentar lagi. Sebelum itu, azka sempat mengantarkan neisya sampai ke depan kelasnya.

"Entar gue jemput kalo mau balik, jangan kemana-mana sebelum gue jemput." Azka lalu berbalik pergi.

"Ck," decak neisya.

Sebelum menuruni tangga, Azka menyempatkan diri untuk kembali berbalik, "ini perintah."

Tubuhnya hilang di persimpangan tangga, neisya lalu tersenyum. Ia senang dengan hal yang dikatakan Azka. Azka selalu menjaganya, ia selalu memastikan hal yang terbaik untuk neisya. Sepertinya ini saat yang tepat, untuk neisya kembali membuka hati untuk seseorang. Setelah sekian lamanya ia merasa takut jatuh hati pada seseorang, kini ia memberanikan diri untuk kembali jatuh hati.

                   ***
"Tuh dia orangnya."
Kata Resti saat neisya memasuki kelas.

"Apaan?" Tanya neisya merasa heran.

Kedua sahabatnya sudah menunggu di tempat duduk neisya, seperti singa yang sedang kelaparan. Mereka membutuhkan penjelasan dari neisya.

"Siniin hp Lo!" Kata Fira.

"Kenapa si Lo pada?!"

Resti merebut tas neisya yang masih menempel di punggungnya, dan mereka mulai melancarkan aksinya menggeledah tas neisya untuk mencari ponsel yang akan menjadi penjelasan yang benar-benar jelas.

"Percuma, gak bakal nemu," kata neisya sambil menjulurkan lidahnya.

Neisya masih tetap berdiri di tempat semula, karena mereka berdua tidak mengijinkan untuk neisya duduk.

Terdengar Fira mendecih kearah neisya, tertangkap oleh mata neisya bahwa Fira sedang menyeringai. Neisya waspada dalam hati, takut Fira melakukan hal yang tidak-tidak. Fira lalu mendekat ke arah neisya dan mulai menggeledah saku neisya.

GuttedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang