"Kau lihat wanita disana?"
Jennie hanya mengikuti arah yang ditunjukkan Jungkook padanya. Sesuai dengan ucapannya saat itu, bahwa ia akan melakukan apapun agar Jungkook mau menerima pernyataan cintanya saat itu.
Disana. Gadis itu. Gadis yang ditunjuk oleh Jungkook. Sedang memfokuskan dirinya pada sebuah buku dengan pena dan beberapa catatan yang kini mengelilingi mejanya. Oh, Jennie sudah bisa pastikan jika dia adalah mahasiswa yang cukup pintar. Bahkan buku-buku di dekat gadis itu sudah bertumpuk menjadi tiga.
"Namanya Kim Jisoo. Dia mahasiswa yang memiliki jurusan dan tingkatan yang sama denganmu."
Jennie terkejut. Tentu saja. Ia bahkan tak pernah bertemu ataupun bertatap langsung dengan gadis yang bernama Jisoo itu.
"Kau bercanda? Aku bahkan tak pernah melihatnya sebelumnya."
"Tidak. Tapi kau boleh terkejut. Dia memang seperti itu. Seperti dia ingin mengasingkan dirinya dengan dunia luar dan terus saja berada di perpustakaan."
"Lalu, apa yang kau sukai darinya sementara dirinya bahkan tak pernah berbaur dengan orang lain di sekitarnya?"
Jungkook tersenyum. Mendengar nada Jennie yang terlihat tak suka.
"Apa aku perlu mengatakan padamu alasanku? Kurasa, hal itu tak perlu kukatakan padamu."
Jennie terdiam. Dia tak bisa berbuat apa-apa memang. Yang dia lakukan hanyalah menuruti apapun kemauan pria itu.
"Baiklah. Jadi, apa yang harus kulakukan padanya?"
"Berteman dengannya."
Jennie mengernyit. "Berteman? Untuk apa?"
"Apa aku harus mengulangi kata-katamu?" Lalu mendekatkan wajahnya pada Jennie. Dimana gadis itu sedikit memundurkan dirinya agar tak terlalu dekat dengan Jungkook. Bahkan napas pria itu masih terasa walaupun ia sudah sedikit menjaga jarak. "Kau akan melakukan apapun yang kumau. Apa aku benar atau tidak?"
Jennie tampak ragu. Tapi akhirnya ia mengangguk setelahnya. Dan menghasilkan sebuah senyuman pada wajah pria itu.
.
.
Jisoo keluar dari mobil lebih dulu. Dimana Jennie menyusulnya dan menahan gadis itu.
"Kau baik-baik saja?"
Jisoo hanya tersenyum tipis. Mengangguk dengan perlahan dan melepaskan genggaman Jennie padanya.
"Aku baik-baik saja. Terima kasih karena telah mengkhawatirkanku. Tapi, bisakah aku masuk? Aku sangat lelah?"
Jennie hanya menghela napasnya. "Baiklah. Istirahatlah yang cukup dan jangan banyak pikiran. Aku yakin, semuanya akan baik-baik saja."
Jisoo tersenyum. "Kuharap begitu."
"Kalau begitu, aku pergi."
Jisoo mengangguk. Membalas lambaian tangan Jennie padanya hingga mobil yang dikendarai gadis itu tak terlihat lagi oleh pandangannya.
Gadis itu berbalik. Memasuki rumah dan menutup pintu dengan perlahan. Tenaganya entah kenapa terkuras habis hanya karena dirinya bertemu langsung dengan pria peneror itu. Walaupun dia tak bisa melihat wajahnya. Bahkan Jisoo tak ingin melihat wajah itu nantinya.
Saat di kamar pun, ia juga seperti tak mempunyai semangat lagi. Meletakkan begitu saja tas selempangnya di atas meja rias. Dan saat dirinya ingin melepaskan anak kancing kemejanya, ia menghentikan dirinya sendiri. Menatap pada arah balkon yang terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
dear, love ❌ vsoo
Hayran Kurgu[18+] ✔ Apapun Taehyung lakukan untuk Jisoo, Karena dia adalah sang pujaan hati, Karena dia adalah belahan jiwanya, Dan yang paling terpenting, dia adalah cintanya. Istrinya. ----- ©iamdhilaaa, 2018