Signals, Familiar feelings and Kisses

9K 1K 92
                                    

YoonGi menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Ia lantas mendesah sembari mengamati langit-langit kamarnya.

Tengah malam tidak menghambatnya untuk tetap terjaga. Bahkan kantuk pun tidak dirasakannya meskipun hari ini ia full mengerjakan beberapa laporan. Tapi meskipun begitu, ia tetap mencoba memejamkan matanya karena tau fisiknya juga butuh istirahat.

"Hyung, wajahmu terluka."

Tiba-tiba, kedua matanya terbuka sempurna. Teringat dalam kepalanya tentang pertemuan mereka dengan Minhyun; Jungkook yang saat itu hanya diam mengamati dan dirinya mengecek tugas yang diberikan Minhyun.

"Ah.. Ini.." Minhyun meraba pipinya dan lekas menutupinya dengan tisu. Ia tertawa pelan sembari membetulkan kacamatanya. "Aku sempat terkena cakaran kucingku sebelum ke sini. Dia sangat nakal. Aku bahkan tidak tau kalau ada luka.." Jawabnya dan melirik Jungkook.

Awalnya, YoonGi bingung karena Jungkook tiba-tiba begitu peduli dengan luka memanjang yang menghiasi pipi Minhyun. Tapi begitu mereka keluar dari perusahaan dan memasuki mobil, gumaman Jungkook membuatnya terkejut.

"Aku masih ingat saat pertama kali dia mengajariku menembak. Minhyun tidak suka kucing karena alergi."

YoonGi kemudian bangkit dari rebahannya. Ia terdiam untuk beberapa alasan rumit yang membuat kepalanya berdenyut sakit. Ekspresinya kaku, kedua alisnya hampir menyatu saat kalimat Jongin dan Jungkook terputar random dalam ingatannya.

"..Sejak awal kita adalah umpan, YoonGi. Kita dipermainkan.."

"Kita dijebak.."

"..Ada seseorang yang sengaja membuat kita bermusuhan.."

"Kalau memang benar permusuhan ini hanya skenario, berarti selama ini kita sudah membantu mereka melangkah,"

"Ini adalah puncaknya.."

Pemuda pucat itu mendengus lalu terkekeh pelan. Wajahnya benar-benar tidak enak dilihat dan binar matanya menggelap. Apa ini? Apa dia sedang dipermainkan?

"Jungkook! Aku butuh penjelasan!" YoonGi menarik tangan Jungkook saat siswa itu hendak meninggalkan gedung perusahaan. Giginya saling menggertak melihat bocah yang hanya memasang tampang datarnya. "Ini masalah tugas!"

"Apa yang ingin kau ketahui?"

"Fuck you! Apa maksudmu?!" Kedua tangannya mengusak rambutnya hingga tatanannya berantakan. Kantung mata serta penampilan semrawutnya semakin mendukung suasana hatinya yang buruk. "Aku sedang tidak ingin bermain, Jungkookㅡ" YoonGi menggeram. "Kenapa kau ceroboh? Kenapa kau menjalankan tugas sendirian? Bukan'kah kita sudah sepakat dengan rencana yang kita diskusikan?!"

Sejenak, Jungkook diam tidak menjawab pertanyaan YoonGi. Pemuda dingin itu malah mengalihkan perhatiannya, membuat YoonGi semakin termakan emosi.

"Jeonㅡ"

"Aku hanya menjalankan tugas."

Sebelum YoonGi menyebut nama Jungkook dengan sempurna, suaranya dipotong oleh partner kerjanya itu. Dilihatnya binar mata Jungkook yang menggelapㅡkilat berbahaya yang berhasil membuat YoonGi tertegun.

"Apa kau keberatan, hyung?"

"Baik. Ayo kita lihat apa yang akan kalian lakukan selanjutnya.." Pemuda pucat itu bergumam entah pada siapa. Tapi yang jelas, kedua tangan itu terkepal erat. Menunjukkan emosi yang berusaha ditahannya sampai detik ini.

ㅡㅡ
ㅡㅡ

Hari sabtu adalah hari yang cocok untuk merayakan akhir pekan bersama orang-orang terdekat. Siang ini, Jimin ada rencana jalan-jalan bersama Taehyung dan Hoseok. Tentunya setelah ia membereskan kekacauan di rumah Jungkook, serta memasakkan beberapa makanan untuk pemuda dingin itu.

Warm MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang