Choose It! Who?

9K 1K 192
                                    

Jungkook tidak pernah mengajaknya pergi kemana pun. Jungkook tetaplah Jungkook yang pendiam dan tertutup. Tapi ajakannya kemarin tiba-tiba mematahkan semua penilaian itu.

Awalnya Jimin mengira kalau dia salah dengar. Sesuatu pasti memasuki telinganya atau otaknya sedang mengkhayal. Tapi semua itu sirna ketika esok harinya, Jungkook mendatanginya dan memberinya satu tiket taman bermain.

Perasaan senang tentu saja membanjiri Jimin. Ia tak henti melihat tiket itu dan tersenyum lebar. Senyum yang begitu cerah—dengan alasan dibalik senyum itu adalah Jeon Jungkook.

Mungkin, mengubah Jungkook menjadi Jungkook yang dulu akan memakan waktu lama. Tapi Jimin yakin, ia masih bisa membantu. Mencari celah bersama-sama agar Jungkook cepat terbebas.

Mereka akan berangkat pukul 3 sore. Kebetulan, hari dimana Jungkook mengajaknya pergi adalah hari libur. Jimin sudah menyiapkan segalanya di dalam tas kecilnya. Begitu juga dengan gantungan Micky mouse yang terlihat menghiasi tas si mungil; gantungan yang pernah diberikan Jungkook meskipun memiliki noda darah.

Tapi keberangkatan mereka sempat terhalang. Karena Kim Taehyung, tiba-tiba datang dengan pakaian jalan dan wajah memerah menahan amarah.

Jimin bingung bukan main saat melihat Taehyung di depan rumah Jungkook. Ia ingin bertanya, tapi suaranya terpotong oleh teriakan membahana Taehyung.

"Katanya mau ke taman bermain? Ayo!"

Jungkook sendiri sudah mendengus begitu melihat anak J&C Group itu. Pandangannya lalu jatuh pada sosok mungil yang berdiri di sebelahnya. "Apa kau yang mengatakannya?" Tanyanya yang langsung ditanggapi Jimin dengan pandangan bingungnya.

"A-aku.." Jimin mengulum bibir begitu ia mengingat sesuatu. Sebelum ia mempersiapkan segalanya, Taehyung sempat mengiriminya pesan dan bertanya ia sedang apa. Lalu, dengan semangat, ia menjawab akan pergi ke taman bermain bersama Jungkook—

Ah!

Jimin langsung menoleh melihat Taehyung. Matanya membulat lucu saat Taehyung menatapnya dengan satu alis terangkat.

Apa, karena pesan itu?

Melihat ekspresi Jimin, Jungkook kembali mendengus. Ekspresi wajahnya berubah datar sebelum melangkahkan kakinya meninggalkan Jimin. Tidak ada yang diucapkannya, meskipun Taehyung sempat menggeram dan mengatainya.

Entah. Ada sesuatu yang tiba-tiba membuatnya tidak nyaman. Sesuatu yang begitu mengganggu. Hatinya seperti terbakar hingga kedua alisnya bertaut kesal.

Jimin yang menyadari aura gelap Jungkook, hanya bisa menundukkan kepalanya. Rasa bersalah langsung menyelimuti dirinya saat itu juga. Dia berpikir sudah merusak suasana hati Jungkook. Tapi meskipun begitu, tidak ada kata maaf yang keluar sampai Taehyung berjalan mendekat dan merangkulnya.

"Ayo. Kita berangkat!"

——
——

Selama perjalanan, Jungkook membuang pandangan dan menutup mulut. Hanya ada suara Taehyung yang berisik serta sahutan Jimin yang sesekali tertawa.

"Kau hari ini terlihat cantik!" Taehyung memuji yang mana langsung membuat Jimin tersipu. Pemuda mungil itu bergumam terimakasih, namun matanya melirik Jungkook.

Ngomong-ngomong, mereka bertiga berangkat ke taman bermain dengan bus. Taehyung yang pada dasarnya kesal, tidak membiarkan Jungkook duduk di samping Jimin. Tubuhnya mendorong tubuh bongsor Jungkook dan segera mendudukkan diri di samping Jimin.

Jungkook sendiri hanya mendengus. Matanya menyorot tajam pada Taehyung yang tertawa dan merangkul Jimin. Akhirnya dengan terpaksa, ia beralih duduk dua kursi di depan Jimin dan Taehyung—tidak peduli dengan suara Taehyung dan tidak mau menoleh melihat mereka.

Warm MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang