#1

353 15 0
                                    


Happy reading♡

      Genata Fredia Wilnat itu nama panjang gue . Gue tinggal bersama nyokab , soalnya bokab gue tinggal di luar negeri semenjak mereka bercerai , gue punya seorang abang laki laki dan seorang kakak perempuan . Mereka berdua ikut bokab ke London sedang kan gue di Indonesia sama nyokab. Gue sendirian di rumah yang kayak istana ini , itu karena nyokab sering keluar kota bahkan negri untuk mengurus perusahaannya.

Di rumah ini gue  cuman tinggal sama bi Atun dan pak Madri , pembantu dan sopir yang selalu di rumah. Masih ada sih pembantu yang lain cuman mereka ngak sedekat itu sama gue . Gue kadang berfikir kalau sebenarnya gue anak bi Atun dan pak Madri bukan anak nyokab gue buk Helena Fredia .

"Pagi non" sapa bi Atun yang baru ke dapur untuk mempersiapkan sarapan pagi.

" Pagi bik"sapa gue sambil tersenyum manis . Makanan yang gue buat udah jadi , tinggal berangkat aja deh.

"Non kenapa ngak bilang kalau non pengen buat nasi goreng , bibikan bisa bikinin dan non ngak perlu pagi pagi begini udah ke dapur , kalau non kecipratan minyak gimana , trus ngak
Cantik lagi , kan tuan bisa marah sama bibi" balas bi atun dengan sopan , terlihat rasa tidak enak di raut wajah bi atun , gue menghela napas dan mendekat pada bi Atun yang sedang membuatkan susu untuk gue .

" Bibi kenapa ngomong gitu sih aku ngak kenapa kenapa kan , papi juga ngak akan marah kali kalau aku kena minyak sedikit , udah lah bibi ngak usah berasa bersalah gitu" Balas gue memeluk bik ati dari samping.

    "sekarang bibi pangil pak Madri kita sarapan bareng , okay " ujar gue sambil duduk di meja makan dan meminum susu putih gue.

    "Ngak usah non , bibi bisa makan di dapur nanti , pak madri juga bisa makan di mobil" tolak bi Atun dengan alus dan gue terpaksa sedikit memerintah bi Atun deh .

    "Ngak boleh , kalian harus makan sama aku , ngak nerima penolakan , trus sisanya kasih sama bibi bibi yang lain dan pak Riki yang berjaga di depan rumah " ulang gue yang membuat bi atun terpaksa mengikuti gue yaaa karena gue mgak suka di tolak .

   Kami makan bersama di meja makan gue seneng bangat keadaan seperti ini , gue berasa kayak punya keluarga taunggak. Entah kapan gue dan nyokab bokab dan ke dua saudara gue makan bersama ,

"Non sudah siap" ujarnya setelah selesai makan .

"Sudah ayok , bi aku pergi dulu ya". Gue ngambil bekel untuk cowok tersebut kemudian pergi bersama pak madri .

"Non kapan si nyonya akan sadar kalau non itu butuh perhatian dan kasih sayang , bibi harap nonakan dapatin laki laki yang beneran sayang sama non" harapan bi Atun seperti harapan seorang ibu untuk anaknya .

👑👑👑

Genata sampai di sekolahnya , saat pak madri membukakan pintu Gena lansung keluar dan dua sahabatnya langsung memeluknya mereka adalah VIONA dan SISKA sahabat baiknya Gena yang slalu ada di saat ia butuhkan , dua wanita yang sudah menjadi saudara bagi Gena . Mungkin hanya mereka berdua yang tau bagaimana kehidupan Gena yanh sesungguhnya , karna apa teman teman sekolahnya hanya tau ia seorang anak orang kaya yang bisa ngelakuin apa aja , mereka ngak tau bagaimana anak orang kaya ini ngerasain hidup tanpa bimbingan orang tua yang tidak pernah ada untuknya .

" Pagi Gena makin cantik aja deh" puji Viona jadi beginilah kalau bertemu pasti hanya pujian yang akan mereka ucapkan tak seperti gaya persahabatan orang lain yang saling mengejek satu sama lain.

"Kayak ada rona rona bahagia gitu" lanjut Siska membuat mereka bertiga tertawa bersama.

" Bisa aja lo " tesenyum hangat , sebesar apa pun masalahnya ia tak pernah menyerah dengan keadaan sebisa mungkin pasti ia akan tetap tersenyum .

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang