#13

66 12 0
                                    

∆Happy Reading∆


"Yang bawa lo kesini itu ...." Andru menjeda ucapannya membuat Gena semakin penasaran , terlebih lagi teman temanya yang lain tak berbicara apapun.

" Siapa sih , lo bikin gue kepo tauk ?? " balas Gena sedikit sebel dengan Andru yang tak melanjutkan ucapannya.

" Yang bawa lo kesini itu fa.." belum selesai Andru berbicara sudah di potong oleh Fatir yang terlihat sedikit panik.

" Fikar , Fikar yang gendong lo kesini" mereka semua diam melihat kearah Fatir , Andru mengerutu , kenapa Fatir harus bohong coba ?.

"Fikar ?? " Tanya Gena dan di angguki Fatir , terlihat betapa marah nya viona dan siska pada Fatir. Tapi Fatir cuman cuek.

" capten Sma Genus" setelah mengucapkan kan itu Gena hanya mengaguk dan terjadi keheningan beberapa saat sampai suara pintu terbuka membuat mereka melihat ke arah pintu , terlihat seorang peria yang baru saja namanya di sebut tengah berdiri sambil melihat sekeliling uks , kemudian mulai bersuara.

" Boleh gue masuk " tanya nya dan di angguki Gena , Fikar yang berada di pintu masuk dan terlihat betapa marah nya Fatir melihat musuh bebuyutan nya tengah berada di depanya.

" Gimana keadaan lo " tanyanya saat sudah berada di depan Gena yang masih berbaring di tempat tidur Uks , Gena berusaha duduk dan di bantu oleh Siska yang tengah berada di samping nya juga.

" Udah mendingan , btw Makasih ya lo udah mau bawa gue kesini" jawab Gena sedikit cangung , Fikar sedikit kaget mendengarnya , bukanya yang membawa Gena ke sini adalah Fatir, tapi kenapa berterima kasih padanya , detik kemudian ia tersadar pasti Fatir tak mau mengakuinya. Sebuah senyum smrik tercetak di wajah tampan Fatir yang masih melihat kearah Gena.

" Hmm iya , sama sama gue juga mintak maaf gara gara gue lo jadi gini" jawabnya sambil melirik kearah Fatir yang tampak cuek , tapi Fikar yakin saat ini ada api yang membara di dalam hati Fatir.

" Btw kenali gue Fikar" Fikar menyodorkan tanganya , dengan senang hati Gena menerima uluran tangan Fatir tadi. Terlihat betapa kesel nya Fatir yang berdiri tak jauh dari mereka.

" Dru panas ya " ujar Vino yang dari tadi hanya diam melihat tingkah Fatir , dan menurut nya sangat egois dan lucu.

" Iya nih " sambung Andru sambil mengibaskan tanganya , Gena dan Fikar melepaskan tangan mereka masing masing . Gena melihat kearah Fatir , Fatir cuman menatapnya datar tanpa ekspresi yang membuat Gena sedikit bingung.

" Gue cabut dulu ya " ujar Fikar , mungkin ini saat yang ngak tepat untuk dirinya memancing Fatir . Sebelum keluar ia berbisik sesuatu pada Fatir , dan hampir saja Fatir menonjok nya saat itu juga , untung saja ia berada di dekat Gena.

" gue ngak pernah main main , ini baru awal " setelah mengucapkan itu Fikar lansung keluar dan Fatir dengan emosinya.

" Fatir " ujar Gena dan itu membuat Fatir lansung melihat kearahnya lagi. Terlihat sedikit benjolan di dahi Gena , tapi itu sama sekali tidak menghilangkan kecantikannya yang alami.

" Gue boleh nebeng pulang bareng lo " tanya Gena , ia memutuskan untuk bertanya baik baik dan tak akan memaksa seperti kemarin , entah lah apa yang terjadi , tapi ia masih sedikit takut dengan bentakan kemaren.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang