∆Happy Reading∆
Setelah bercerita tentang kehidupan Gena mereka semua ke kantin rumah sakit karena ini emang udah saatnya untuk makan siang , kecuali Fatir ia ngak ikut karna ia ngak suka sama makanan yang berada di rumah sakit , ia ngak peduli walaupun itu makan berada di kantin rumah sakit sekali pun. Hingga ia lah yang menjaga Gena yang belum bangun bangun dari tadi , entah kenapa stelah mendengar kisah hidup Gena membuat hati kecilnya kasian pada gadis malang ini.
"Gue baru tau ternyata hidup lo ngak semudah yang gue bayangin" sadar atau tidak gumamnya membuat seseorang yang berdiri di pintu tersenyum seneng mengigat sahabtanya telah memiliki orang yang ia cintai .
Gue seneng Gena , akhirnya dia mau jenguk lo " stelah mengatakan itu seseorang itu lansung pergi tanpa niatan untuk masuk menjenguk sahabtanya. Rayhan selalu begitu ia tak akan muncul kalau sahabatnya tak sedang dalam masalah atau kesusahan.
" Ni anak pingsan apa tidur sih" Fatir binggung karna hampir dua jam ia di sini Gena tak bangun bagun .
" Lo cantik , lo manis , lo baik , lo perhatin , tapi gue ngak bisa sayang sama lo " ujar Fatir duduk di korsi yang berada di samping Gena sambik memperhatikan wajah Gena pipi tirus , alis tebal , bulu mata lentik hidung mancung, kulit putih , bibir tipis berwarna pink alami membuat wajah nyokab semakin cantik.
Gena yang memang sudah bangun dari tadi hanya diam , sebenarnya ia sudah bangun sejak teman temanya berani ingin ke kantin Rs barusan , tapi karna ia penasaran apa yang akan di lakukan Fatir ia pun pura pura tidur saja. Ia sedikit sakit ngedengar omongan Fatir batuan , Fatir bukan tidak mencintainya tapi BELUM saja mangkanya ia berbicara begitu barusan.
" Hmm " gumam Gena membuat Fatir tersadar dari lamunan nya , ia melihat Gena yang sedang mengucek ngecek matanya , seperti nya gadis ini akan bangun , Fatir kembali memasang wajah datarnya.
" Lo Fatir" ujar Gena sok kaget dan Fatir hanya diam tak merespon apa pun ia malah kembali ke sofa dan memainkan ponselnya lagi. Dan berhasil membuat Gena BT , padahal ia baru bangun.
" Fatir udah lama disini" tanya Gena ,yang di tanya hanya mengaguk kan kepalanya. "Fatir lagi seriawan ya , kata Bi atun kalau lagj seriawan jangan minum yang manis nati sariawanya makin banyak , terus fatin ngak bisa makan dan .... " Gena berbicara panjang lebar sementara Fatir hanya diam tak merespon sampai ia jengah dan membuat Gena lansung diam.
" Lo itu baru bangun udah nyerocos aja kayak petasan , mending l diam gue lagi main game nih " ujar Fatir kesel dan berbicara seperti biasanya kepada Gena , Gena diam dan menunduk tak lama ia menegakkan kepalanya lagi dan tersenyum manis.
" Fatir kenapa tau kalau Gena ada disini, Fatir stalkerin gena ya" ujarnya pd membuat Fatir malas menag apain ya.
"Brisik , gue balik " saat Fatir melewati Gena , Gena menahan tanganya , otomatis ia langsung berhenti dan menatap ke arah Gena yang sedang menatapnya berkaca kaca , ia yakin Gena sedang menahan tagisnya..
" Fatir Gena mau nanya sesuatu dulu , boleh" tanya Gena , Fatir mengaguk Gena menghirup udara dulu sebelum ia mulai berbicara lagi.
" Apa tadi Fatir ngeliat mami Gena disini , atau waktu Gena tidur mami kesini" pertanyaan Gena membuat Fatir bingung apa ia harus jujur atau ia malah bohong seperti yang di katakan bi Atun tadi sebelum pulang ke rumah .
" tadi ... ituu.. hmmm anu... ma......mi lo... apa... " Terlihat bangat kalau Fatir gugup ia sangat berharap ada orang yang akan membantu nya saat ini untuk menjawab pertanyaan dari Gena.
" kamu ngomong aja , mami aku kesini atau enggak kok kamu gugup gitu " tanya Gena curiga , ia heran kenapa Fatir jadi gugu begini saat ia menyatakan apa maminya kesini atau engak." Sebenarnya tadi mami lo itu
eng..... " omongan Fatir lansung di bantah seseorang yang tadi hanya mengintip lewat pintu dan saat ini ia sudah berada di dalam ruangan Gena , kalian tau siapa Rayhan lah siapa lagi selain dia.." ada tapi udah pulang" Gena dan Fatir lansung melihat kearah pintu , terdapat Rayhan yang tengah membawa sekeranjang buah dan sebuket bunga berwarna merah menyala. Rauhan masuk dan lansung memeluk Gena di depan Fatir padahal tangan Gena masih menahan tangan Fatir supaya tak pergi barusan...
" Rayhan sesak napas akunya" uja Gena apa adanya , sontak Rayhan lansung melepaskan pelukanya ,ia jadi gugup.
" Sorry , soalnya aku khawatir bangat tadi , aku takut juga kalau penyakit kamu kambuh" perktaan Rayhan membuat Fatir menyerengit , penyakit apa Gena memiliki penyakit hingga cowok itu harus terlihat khawatir begitu khawatirnya.
" Tapi Gena ngak papa kan , oia Fatir sendiri aja kesini " tanya Gena lagi , Fatir melepaskan pegangan tangan Gena dan itu merupakan membuat Gena sedikit kaget , atas tindakan Fatir yang menghempaskan tanganya.
" Gue sama yang lain , mereka kekantin " jawabnya duduk lagi di tempat semula , ia sebenarnya pengen tau siapa cowok yang di pangil Gena dengan sebutan Rayhan tersebut.
" Makasih ya Fatir , karna Fatir udah jengukin Gena , Gena jadi makin sayang sama Fatir" Gena tersenyum hangat pada Fatir , sedangkan Fatir hanya mengaguk tanpa menatap lawan bicaranya. Rayhan sedikit geram kenapa Gena bisa jatuh cinta pada orang seperti Fatir , apa ngak ada cowok yang lebih baik dari Fatir .Sehingga masih membuat Gena tergila gila padanya.
" Gena mau makan" tanya Rayhan sambil duduk di samping Gena yang tengah duduk memperhatikan Fatir yang tak menatapnya sedikit pun.
"Ngak ah Gena ngak laper " ujarnya membuat Rayhan menghela nafas berat , kalau Gena lagi sakit pasti ia susah sekali di suruh makan, terbukti kan sekarang ia menolaknya.
" Tapi Gena harus makan besok kan mau pulang ke rumah , nati ngak jadi gimana , Gena mau lama lama disini " bujuk Rayhan dan Gena pun akhirnya menyetujuinya ia akan makan demi cepat pulang.
" Yaudah okeh " Rayhan tersenyum senang tak sia sia ia membujuk Gena.
Fatir hanya diam memperhatikan mereka berdua , senyum tak luntur dari wajah Gena ia tampak bahagia walau ia tahu ada kesedihan disana , tapi kenapa ia malah memikirkan kan nya , emang ia siapa yang harus menjaga Gena.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Datang Terlambat
Teen Fictionkalian tau ngak gimana rasanya mencintai seseorang yang sama sekali ngak pernah mencintai kalian , jangan kan mencintai ngelirik pun ia tidak . Malahan yang kalian dapatin adalah cemoohan kata kata kasar setiap harinya yang membuat hati kalian sakit...