#11

67 10 0
                                    

∆Happy Reading∆

    Tak ada yang memulai percakapan di antara mereka ,Gena yang sibuk melihat ke luar jendela dan Fatir yang sibuk dengan kerjaan ya yaitu nyetir , yaiyalah masak nyertrika , kan ngak lucu. Namun saat berada di tikungan jalan harusnya rumah nya Gena itu belok kiri dan Fatir malah belok kanan itu membuat Gena lansung tersadar.

" Fatir , rumah gue itu belok kanan" tanya Gena dan Fatir cuman diam tak merespon apa pun , malahan ia menambah kecepatan mobilnya. " Lo dengerin gue ngomong ngak sih ,jelas jelas rumah gue itu belok kanan bukan kiri" tanya Gena dan seperti tadi tak ada jawaban dari Fatir , Gena yang geram pun akhirnya memilih diam toh tak akan ada jawaban dari Fatir.

Tak terasa mereka sampai di sebuah taman yang di hiasi banyak bungga mawar , Fatir memarkirkan mobilnya kemudian turun . Gena pun ikut turun dan mengikuti Fatir yang sudah memasuki area taman. Tanpa di duga sebuah senyuman terkembang di bibir Gena , untuk pertama kalinya ia melihat taman yang di hiasi bungga Mawar degan berbagai warna dan bentuk . Fatir duduk di sebuah bangku taman dan Gena yang ngak tau maksud Fatir mengajak nya kesini pun memutuskan bertanya.

" Kita ngapain kesini? " tanya Gena tapi tetap tak ada jawaban dari Fatir , Gena pun duduk di samping Fatir yang masih diam melihat ke depan tanpa berkedip.

" Fatir gue lagi ngomong" tanya Gena lagi sambil menyentuh pelan lengan Fatir membuat Fatir sadar dan lansung melihat kearahnya.

" Lo liat bungga Mawar itu " tanya Fatir sambil menunjuk kearah sekumpulan bungga Mawar yang sedang merkah. Gena pun mengikuti arah Fatir.
" Gimana bentuk nya" pertanyaan lagi dan kali ini Gena menjawab nya bingung.

" Cantik " jawab Gena startik ia bingung apa maksud dari semua pertanyaan Fatir barusan padanya.

" Ia emang cantik , tapi lo lupa di bawahnya ada duri yang selalu ngejaga dia dan akan nyakitin siapa pun yang coba mengusik mahkotanya" entah apa maksud dari pertanyaan Fatir dan membuat Gena binggung .

" Maksudnya" tanya Gena dengan ekspresi yang sulit di tebak , Fatir tersenyum sinis dan membuat Gena semakin bingung.

" Gue itu mahkotanya dan mulut gue itu durinya yang bisa kapan aja nyakitin lo , gue ngak mau bikin lo sakit " pertanyaan yang sedikit membuat Gena lebih paham dengan maksud omongan Fatir barusan.

" Jadi gue mohon jauhin gue , lo tau gue ngak pernah Cinta sama lo , jauhin gue , gue yakin suatu saat nanti lo akan dapat cowok yang benar benar bisa ngecintai lo dengan tulus Gena " kali ini Fatir bicara lebih halus dan pelan , tapi ia ngak sadar omoganya membuat hati Gena semakin sakit.

"Apa gue salah buat berjuang" entah apa yang sedang ia pikirkan hingga pertanyaan itu tiba tiba muncul dari pikirannya.

" Lo ngak salah buat berjuang , gue ngak nyalahin lo gue cuman mintak lo berhenti perjuangin gue , sampai kapan pun gue ngak akan bisa ngecintai lo , jadi pleas lupain gue " semakin lama omongan Fatir semakin halus tapi sangat menyakitkan untuk Gena yang mendengarnya.

" Kenapa lo ngak bisa ngecintai gue , apa gue ngak pantas untuk di Cintai  , gue cuman cewek biasa Tir , gue juga pengen di Mencintai dan Dicintai  kenapa susah bagat buat lo mencintai gue " Gena sudah tak tahan lagi bahkan air matanya yang telah lama ia pendam pun mulai bercucuran menganyutkan lukanya , Fatir sedikit kaget mendegar omogan Gena ia memang tak bisa mencintai Gena dan mungkin tak akan bisa Ohh salah bukan tidak tetapi belum mencintai tepatnya.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang