#20

132 11 6
                                    

∆Happy Reading∆

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

    Hari ini Gena terlihat lebih pucat di tambah Jaket Biru dongker yang membalut tubuhnya membuat beberapa perhatian mengarah padanya. Tadi pagi Gena berangkat sekolah menggunakan angkot karena tubuhnya yang tak memungkinkan ia untuk menyetir mobil sendirian. Tak jarang banyak yang menanyakan kondisinya yang terlihat memprihatinkan , sepanjang koridor bahkan ada saja pertanyaan yang membuat kepala Gena semakin sakit jika harus menjawabnya satu persatu. Untung saja ia bertemu dengan Heris yang mau membawanya ke kelas , karna saat ini Gena merasa ngilu di dalam Kepalanya.

"Gena lo kenapa" tanya Heris melihat Gena Yang bersandar pada dinding yang berada di pojokan tangga , hanya beberapa tangga lagi Gena akan sampai di atas koridor kelasnya tapi rasa sakit dan ngilu itu membuat Gena bersandar pada dinding dingin tersebut.

"Kak Heris" jawab Gena pelan dan melihat Heris yang sepertinya baru dari atas dan lansung menghampirinya. "Aku nggak papa , cuman sedikit sakit" Gena menjambak pelan rambutnya membuat Heris lansung panik dan menahan tangan Gena yang sudah berada di kepalanya.

"Kita ke UKS yaa , lo pucat banget" ujar Heris dengan nada yang sangat khawatir . Gena menggeleng tanda ia tak mau di ajak ke UKS .

    "atau kita ke-kelas lo aja , ayo gue anter" Heris lansung membopong tubuh Lemah Gena , dapat ia rasakan jika tubuh Lemah Gena terasa begitu dingin , seakan akan baru keluar dari lemari pendingin.

Satu tangan Heris melingkar di pinggang Gena untuk menahan tubuh Gena dan satunya lagi menahan tangan Gena yang berada di bahu tegabnya. Tak jarang mereka menjadi tontonan terlebih saat ini Gena sedikit merintih dan meringis akibat sakit di kepalanya.

"Masih jauh" tanya Gena yang sepertinya tak sanggub lagi menahan Sakit di kepalanya . Heris melirik kedepan dan melihat sekitar dua kelas lagi baru mereka sampai dikelas Gena yang berada di tengah tengah tersebut.

"Sedikit lagi , lo bertahan oke!" Gena menganguk paham. Perlahan lahan mereka sampai dikelas Gena. Baru saja berada di pintu tubuh munggil yang sudah tak tahan lagi tersebut lansung pingsan di Pelukan Heris membuat satu kelas yanga berada di sana keluar semua termasuk dua teman Gena , Viona dan siska yang saat itu akan berjalan keluar.

Gena lo kenapa ?

÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Fatir pov

    Pagi ini gue berangkat sendirian karna teman teman gue semalem nggak nginap di rumah gue jadi nggak ada yang gangu gue. Seperti hari hari biasanya koridor di penuhi ratu ratu gosip yang emang nggak ada kerjanya selain ngegosibin orang. Gue sampai di bawah tangga saat gue akan naik tanpa di sadari gue ngeliat pemandangan yang sepertinya sedikit melukai hati gue , Gena cewek yang selama ini ngejar ngejar gue dirangkul sama Ketos Sma Cendikia yang sok Pinter tersebut. Gue cuman ngeliat kemudian mulai mengikuti mereka , dari sini gue nggak bisa ngeliat wajah Gena tapi gue yakin pasti ada sesuatu sama dia , karna udah beberapa hari ini gue perhatiin dia kemana mana pakai jaket , dan juga udah beberapa hari ini juga dia udah nggak pernah ganguin gue lagi . Kalau lo tanya gue seneng apa enggak ? Jawabannya adalah iya gue merasa senang tapi ada beberapa hal yang ngebuat hati gue selalu bertanya tanya dan kehilangan sosok yang paling heboh di setiap harinya.

Gue ngikutin mereka sampai atas tanggga dan memperhatikan bagaimana perhatian Heris yang dengan sabar memapah Gena yang sedang sakit. Jujur gue seneng karna akhirnya gue nemuin cowok yang cocok buat Gena dan tu cewek nggak akan ngeganggu gue lagi. Tapi baru aja gue akan berbelok ke arah yang berbeda dengan mereka karna kelas kita yang berbeda gue ngeliat Gena yang ada di Gendongan Heris yang berjalan terburu buru ke arah gue , bukan kerah gue tapi ke UKS yang yang berada satu koridor dengan Kelas gue. Saat melalui gue , gue ngeliat wajah cantik berseri bisanya berubah jadi sangat pucat dan sangat lemah. Heris cuman ngelirik gue sebentar kemudian berlalu pergi dan di susul Viona , Siska , dan Dara di belakangnya. Lansung saja gue nahan tangan Dara , awalnya dia kaget tapi beberapa saat kemudian dia langsung sadar kalau itu gue.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang