11. Dare to show yourself

5.8K 616 125
                                    

Happy Reading

*note: bisa kan, sebelum baca vote dlu? Maaf ya typoo.
Siap-siapin hati buat chap ini!
Membosankan,

◆◆◆

Jungkook meneguk air di gelas itu perlahan. Dengan ragu, sesekali ia menatap pria di depannya yang sedari tadi mengamatinya begitu intens. Siapa dia sebenarnya?

"Eum, ma-af pak sa-ya merepotkanmu. Dan terimakasih telah menyelamatkan saya. " sedangkan pria bernama Yoongi itu masih bergeming. Dan tubuh Jungkook reflek bergerak kikuk menjauh. Ia sedikit takut dengan aura yang dikeluarkan pria yang menurutnya dingin di depannya.

"Hyung, "

"Eoh? " Jungkook menatap Yoongi bingung.

"Panggil aku hyung, bunny. " sambungnya sembari tersenyum manis. Mata Jungkook membulat tak menyangka. Pikirannya salah, Yoongi tidak sedingin itu ternyata.

"B-baiklah. " ucap Jungkook disertai anggukan lucu bak hiasan di dashboard mobil. Yoongi memainkan lidahnya menahan gemas.

"Oh ya! Kau belum makan 'kan? Aku baru saja memasakkanmu bubur. Aku akan mengambilkannya. " ucapnya seraya beranjak tanpa mendengar tanggapan anak didepannya.

Yoongi berlari ke arah dapur apartemennya dan mengambil semangkuk bubur yang baru saja di panaskan tadi. Ya sebenarnya bubur itu Yoongi beli tadi saat pulang dari supermarket. Oh ayolah polisi tampan itu bukanlah pria yang sempurna dalam melakukan sesuatu, khususnya masak. Biarlah Jungkook percaya dengan kebohongannya tadi.

Jungkook membalikkan tubuhnya cepat saat mengetahui Yoongi kembali dengan semangkuk bubur dan segelas air putih di nampan yang ia bawa. Tadinya Jungkook sedang memandang indahnya kota dari jendela apartemen itu. Hari sudah mulai sore memang. Dan matahari tenggelam adalah pemandangan yang Jungkook sukai selain langit malam penuh bintang.

"Tidak perlu sungkan, kau bisa anggap rumahmu sendiri. " Jungkook mengangguk kaku lalu bergumam terimakasih.

"Ah! Apa benar kau anak tuan Jeon? " tanya Yoongi. Mata Jungkook membulat kaget, bagaimana orang itu tau?

"Tidak perlu terkejut. Lagian siapa yang tak mengenal salah satu orang terkaya di Seoul seperti beliau?" timpal Yoongi seakan tau isi pikiran Jungkook. "Bawahanku yang memberitahunya ngomong-ngomong. " sambungnya kikuk. Ia hanya tidak ingin larut dalam keheningan.

Jungkook mengangguk pelan, sambil memasukkan sesendok bubur kedalam mulutnya untuk kesekian kalinya. "Terimaksih banyak, h-hyung." Yoongi mengangguk.

"Tidak masalah. Ini sudah tugasku. " Jungkook memiringkan kepalanya bingung. Apa maksudnya?

"Ah! Maksudku, ini sudah tugasku karena aku seorang polisi yang bertugas melindungi rakyatnya? "

"Woah! Kau seorang polisi?! " pekik Jungkook begitu antusias. Yoongi kembali tersenyum malu.

"Kenapa? "

"Dulu aku ingin menjadi polisi, tapi... " ya. Cita-cita lain Jungkook kecil, setelah sosok sahabatnya melarangnya menjadi penyanyi. Setelah Taehyung melarangnya menjadi penyanyi saat itu, ia membuang jauh-jauh pikirannya menjadi penyanyi dan menggantinya dengan polisi.

"Tapi? "

Jungkook menundukkan kepalanya, "T-tubuhku tidak akan bisa melakukannya. Aku terlalu lemah. " entah kenapa hati Yoongi merasa perih mendengar ucapan itu. Ia begitu bersyukur tubuhnya begitu sehat dan kuat, sehingga cita-citanya sebagai polisi dapat ia gapai. Tentu saja ia tau bagaimana kondisi kesehatan bocah didepannya sekarang.

심해 (Sailing)ㅡ VKOOK 🔹BTS〰Brothership🔹[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang