3. Bye, Ceyung!

6.6K 728 40
                                    

Happy Reading!
✘Dilarang sider⚠

🚗🚗🚗

Sudah berkali-kali Taehyung menghapus kembali catatannya. Ia masih bingung apa cita-cita nya. Jika bukan karena sang guru yang menugaskan mengenai apa cita-cita nya, ia tidak perlu susah payah memikirkannya. Ikuti saja takdir, pikirnya.

Ditambah kepalanya bertambah pusing saat Jungkook yang masih mogok berbicara dengannya sejak kejadian di kantin sekolah tadi. Bocah itu masih marah saat Taehyung meninggalkannya ke kantin. Lihat saja posisinya sekarangㅡ menunggingkan tubuh gempalnya diatas kasur Taehyung tanpa berbicara. Sesekali anak itu menatap tajam hyungnya. Sebenarnya, Jungkook begitu penasaran dengan apa yang dilakukan hyungnya.

"Kookie? " panggil Taehyung. Kembali mencoba, membujuk Jungkook.

Tapi tetap tidak ada tanggapan. Taehyung menghela napas lelah, "Kookie? Apa cita-citamu? " tanyanya. Berhasil! Kali ini Jungkook bangun dari posisinya dan menatap Taehyung dengan kepalanya miring.

"Ita-ita itu apa? "

Duh, bagaimana ya menjelaskannya?

Taehyung sungguh malas sekali untuk berbicara panjang lebar. Otaknya sudah begitu lelah.

"Ita-ita itu apa Ceyung?! " pekik Jungkook meminta jawaban. Taehyung menggaruk tengkuknya dongkol.

"Kookie, cita-cita itu adalah hal yang Kookie inginkan nanti saat sudah besar. " jawab Taehyung asal. Sungguh, bahkan ibu gurunya belum menjelaskan apa itu cita-cita. Dia hanya disuruh untuk menuliskan apa cita-cita dengan penjelasan singkat.

Jungkook mengangguk mengerti, mungkin. Anak itu terdiam sejenak. Taehyung kembali berbalik menatap tugasnya yang belum selesai.

"Kookie inin adi anyi caja, Ceyung! " pekik anak itu antusias. Taehyung menghentikan kegiatannya. Mimik wajahnya berubah tegang. Tangannya mengepal,

"Tidak! Kookie tidak boleh menjadi penyanyi! " teriak Taehyung menatap Jungkook penuh arti. Berharap Jungkook akan mengerti dengan ucapannya.

Sebenarnya Jungkook sedikit terkejut dengan teriakan hyungnya. Tapi ia tidak begitu mengerti. "Napa? Okoknya Kookie inin adi nyanyi! " ucap anak itu yakin.

Taehyung bangun dari duduknya, menghampiri Jungkook dengan penuh emosi dan menatap anak itu dalam.

"TIDAK BOLEH!!! KAU TIDAK BOLEH MENJADI PENYANYI KOOKIE! "

Taehyung mencelos saat melihat mata bulat Kookie berair dan ia tambah merasa bersalah saat isakan mulai terdengar dari bibir mungil adiknya.

"Huaaaaaaaa.... Ceyung jaat.. Huwaaaaaaaaaaa........"

.
.

Sudah 3 bulan berlalu sejak Jimin menjadi murid baru. Dan hubungan anak bermarga Park itu dengan Taehyung bertambah akrab. Bahkan, sesekali anak itu akan menginap di rumah Taehyung. Dan tidak jarang rengekkan Jungkook terdengar. Bocah itu menangis meminta menginap juga di rumah Taehyung. Jujur saja, kamar Taehyung tidak begitu besar dan tempat tidurnya pun hanya bisa menampung dua orang anaknya seumurannya. Dan Kookie tidak akan kuat berdiam di ruangan pengap seperti itu. Jadi dengan susah payah pengasuh Jungkook membujuk majikan kecilnya untuk tetap tidur di rumah.

"Ceyung! Cok cok cok! Ceyung! Cok cok cok!!" teriak Jungkook mengetuk pintu rumah Taehyung sembari menirukan suara pintu diketuk.

Hari ini adalah hari libur, dengan begitu dengan bekali mainan yang ia punya di dalam ransel merahnya, pagi-pagi sekali Jungkook berniat mengajak Taehyung bermain.

심해 (Sailing)ㅡ VKOOK 🔹BTS〰Brothership🔹[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang