Happy Reading!
🍂🍂🍂
Dua hari berlalu sejak kejadian mengerikan itu. Jungkook terbangun dengan sakit di perutnya. Entah kenapa beberapa hari kebelakang perutnya sering sakit. Jungkook berjalan tertatih memasuki kamar mandi sambil sesekali menekan perutnya yang terus bertambah nyeri. Hari ini ia berniat berkunjung ke Agensi untuk menemui Taetae hyungnya.Setelah selesai bersiap, Jungkook keluar perlahan dari kamarnya, berjalan dengan mengendap. Bukan apa-apa, pria yang menyiksanya tempo hari ternyata tinggal satu atap dengannya. Jungkook membayangkan hidupnya akan seperti neraka mulai hari itu. Bahkan lebih sialnya lagi mommy Hana memutuskan untuk menjenguk ibunya di Gwangju kemarin, dan belum pulang sampai sekarang.
"Duh lapar sekali, " gumam pria bergigi kelinci itu. Jungkook menekan perut sakitnya yang belum mereda. Ia mengedarkan pandangannya, "Semoga saja Minhyuk hyung tidak ada di rumah. " gumamnya.
Jungkook sedikit berlari menuju dapur dan membuka lemari penyimpanan ramyeon disana. Tapi nihil tidak ada makanan instan yang bisa di masak. Lalu ia beralih ke lemari es, helaan napas kembali ia keluarkan. Hanya ada beberapa mentimun hijau didalam lemari pendingin itu. Tidak ada telur atau apapun yang mudah untuk dimasak.
Jungkook merogoh saku mantelnya, lalu tersenyum tipis saat mendapati beberapa lembar uang yang pernah di berikan mommy Hana padanya sebelum wanita itu pergi. Ia akan pergi membeli makanan nanti saat pergi ke Agensi. Ia melangkah menuju pintu keluar.
Langkahnya terhenti saat mendengar suara langkah seseorang dari lantai atas. Suara itu makin dekat menuju kearahnya. Tubuh Jungkook bergetar ketakutan. Ia menatap dengan panik kesekeliling, mencoba mencari benda apa yang bisa ia gunakan untuk melindungi diri.
Gotcha!
Sebuah tas se-set golf berada di sudut ruang tamu itu. Dengan cepat ia mengambil satu stick golf dan menyembunyikan di belakang tubuhnya saat tubuh Minhyuk sudah terlihat mendekatinya. Menatapnya tajam.
"Heh bocah! Apa kau lihat-lihat?! " ujar Minhyuk tajam. Minhyuk terus berjalan mendekat, dan membungkukkan tubuhnya. Jungkook tambah mengeratkan pegangan pada stick golf, berusaha melangkah mundur. Minhyuk mendongak menatap tajam wajah Jungkook yang ketakutan. Minhyuk menegakkan tubuhnya seraya mengambil sepasang sepatu yang tadi berada di belakang kaki Jungkook.
"Kau, " Minhyuk mendekatkan tubuhnya, manatap gerak-gerik Jungkook yang begitu gelisah. "Berikan uangmu padaku! " perintahnya mutlak. Mata Jungkook membulat, lalu menggeleng kuat.
"Kau tidak mau?! " teriak Minhyuk tak terima. Minhyuk menyeringai. Dengan cepat, pria itu menarik saku mantel Jungkook dan merogoh saku itu untuk mendapatkan uang yang ia inginkan. Jungkook menjatuhkan stick golf yang disembunyikan di belakang tubuhnya dan mencoba menahan tangan Minhyuk. Aksi Minhyuk terhenti sejenak. Menatap stick golf yang tergeletak dan menatap tajam bocah didepannya.
"Apa itu? Kau berusaha membunuhku? " tanya Minhyuk dengan seringai yang mengerikan. Jungkook lagi-lagi menggeleng kuat. Minhyuk mengambil seluruh uang Jungkook dan tertawa licik. "Bagaimana bisa uang jajanmu lebih banyak dari uang jajanku? " Minhyuk menatap lembaran uang itu dengan antusias.
"Noona begitu menyayangi bocah cengeng sepertimu ternyata, " Minhyuk kembali tertawa. "Jangan ambil uang itu! " teriak Jungkook, memberanikan diri.
'Bugh! '
Pukulan Jungkook terima di wajahnya. "Apa?! Kau berani melawan?!! " Minhyuk menarik kerah kaos hitam Jungkook, membuat tubuh anak itu terangkat. "Kau masih tidak tau siapa aku?! " Cengkraman dibajunya terlepas. Jungkook kembali terjatuh di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
심해 (Sailing)ㅡ VKOOK 🔹BTS〰Brothership🔹[end]
Fanfic🚧BROTHERSHIP🚧 Taehyung & Jungkook. Other Cast... Penggalan kisah kedua sahabat sedari kecil yang tidak bisa terpisahkan. Melengkapi kekurangan dan saling melindungi satu sama lain. Tapi siapa yang tau dengan apa yang akan terjadi nanti? Ak...