21. Come and hug me

7.7K 478 24
                                    

Happy Reading

*note: jangan lupa vote chap ini dan yang sebelumnya. Siapkan hati kalian!

🐰🐯

Taehyung memandang langit malam sendu. Besok adalah hari terakhir kontraknya sebagai artis habis. Dan ia berniat tidak akan memperpanjang kontraknya. Tapi bagaimana caranya? Selainㅡ

"Aku akan berhenti, keluar dari BTS. " ujar Taehyung mantap. Menatap Bang PD-nim tajam. Tangan atasannya menggebrak meja kekuasaannya itu.

"Apa maksudmu Taehyung? Kau sudah punya uang ganti ruginya? " tanya tuan Bang remeh. Tangan Taehyung mengepal. Walaupun ia selama ini sudah menjadi artis bertahun-tahun, bukan berarti dia menjadi kaya. Karena ia hanya di bayar setengahnya dari gaji hyung lainnya selama ini. Brengsek memang.

"Eoh, atau kau akan membawa wanita itu kembali padaku? " tanya tuan Bang. Bagaimana pun wanita itu ibunya, ia tidak bisa menjerumuskan ibunya ke kandang gajah.

"Kau masih tidak berani, Taehyung-ah? Pikirkan baik-baik. " ucap tuan Bang sembari tersenyum licik.

Taehyung meremas rambutnya frustasi. Sampai kapan masalahnya ini tidak bisa selesai? Memuakkan.

Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka, Jimin menghampirinya dengan nafas tersenggal.

"Taehyung-ah! " teriak pria bermarga Park itu. Taehyung menatap Jimin bingung. "Ada apa?"

"Kookie! Dia akan pergi ke Amerika malam ini. "

"Apa?! "

.

.

Decitan ban mobil terdengar nyaring di jalanan malam. Taehyung tanpa hentinya menginjak gas, dengan Jimin di sampingnya yang berpegangan takut. Heol! Dia masih muda. Belum mau mati. Dia belum menikah.

"Pelankan mobilnya Tae! " perintah Jimin dengan bergetar. Tanpa mengalihkan pendangan Taehyung menajawab, "Tidak ada waktu, Jim. "

Mereka pun akhirnya sampai di Bandara Incheon. Taehyung berlari kesetanan mencari bunny-nya. Menghiraukan Jimin yang masih berada dalam mobil, menenangkan detak jantungnya.

Mata Taehyung memanas saat tidak melihat Jungkook di mana-mana. "Jungkook-ah! " teriaknya. Tapi percuma saja. Karena pesawat pemberangkatan ke Amerika sudah lepas landas dua menit yang lalu.

.

.

Jungkook memeluk erat tubuh Yoongi, enggan terlepas. "Kookie akan merindukanmu, hyung. " ucapnya sembari terisak.

Yoongi mengusap punggung Jungkook lembut, "Tenang saja. Hyung akan sering-sering meneleponmu nanti. " ujar Yoongi menenangkan. Jungkook hanya mengangguk lirih.

"Kajja, Kookie-ya! " ajak tuan Jeon. Jungkook melepas pelukannya dan menatap Yoongi sejenak.

"Hyung hiks.. Jangan lupakan titipan Kookie ya. Awas lo! Hiks. " ucap Jungkook sembari menghapus air matanya. Yoongi tertawa gemas dan mengangguk.

"Jaga kesehatanmu disana, Kookie. " ucap Yoongi. Jungkook mengangguk patuh sembari tersenyum menampilkan gigi berharganya.

"Babay hyung! " pekik Jungkook sembari melambaikan tangannya. Sedangkan tangan satunya merangkul tangan ayahnya menjauh. Yoongi hanya bisa tersenyum dan membalas lambaian itu.

"Senang bertemu denganmu, Kookie. "

.

.

Yoongi melangkah menuju mobilnya. Langkahnya terhenti saat melihat dua sosok di depannya. Ia tertawa geli, sembari mendekat.

심해 (Sailing)ㅡ VKOOK 🔹BTS〰Brothership🔹[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang