Bab 8 - pertemuan ketiga

168 9 0
                                    

Setelah selesai mengurus semuanya, aku bergegas pulang. Pikirku, besok saja lihat-lihat kampusnya. Sekarang mau langsung pulang nemenin tante di rumah.

Bugghh...

"Astaghfirullah" Ucapku kaget sambil memegang kepalaku. Pening, berkunang-kunang. Dan seketika tubuhku hilang kendali. Aku tak sadarkan diri.

"Mba.. Mba bangun.. Loh, ini kan mba yang di terminal itu..
Hey mba, bangun. Maaf saya ga sengaja. Mba.. " Ucap laki-laki itu sambil menepuk-nepuk pipiku.

Rayhan pov

"Woy, sini bolanya kasih ke gua, gua gol lin.. Liat nih" Ucap Rayhan sambil menendang bola. Tapi tiba-tiba tendangannya melenceng dan kena orang yang sedang lewat lapangan futsal.

Bugghh...

"Astaghfirullah" Ucap wanita yang terkena bola ku.

Akupun buru-buru lari ingin meminta maaf padanya, baru sampai di sampingnya, dia sudah kehilangan keseimbangan dan pingsan. Refleks aku menahan badannya agar tidak terjatuh ke lantai kampus.

"Mba.. Mba bangun.. Loh, ini kan mba yang di terminal itu..
Hey mba, bangun. Maaf saya ga sengaja. Mba.. " Ucapku panik, karna ternyata wanita itu adalah mba mba yang menolongku di terminal.

Tidak pikir panjang, aku langsung membopong dan membawanya ke UKS kampus.
Setelah beberapa menit ia siuman.

"Mba, mba ga kenapa-kenapa kan? Maaf mba, saya tadi tidak sengaja" Ucapku menyesal.

Dira pov

Setelah bangun, aku bingung, ada di mana aku. Tak lama aku mendengar ada yang berbicara padaku.

"Mba, mba ga kenapa-kenapa kan? Maaf mba, saya tadi tidak sengaja" Ucap laki-laki itu. Akupun menoleh ke sampingku. Dengan setengah terkejut, aku melihat laki-laki ceroboh itu ada di samping ku.

"Maaf mas, ngapain deket-deket saya? Saya dimana? Kenapa tempat ini sepi? Mas ga macem-macemin saya kan?" Tanyaku bertubi-tubi padanya. Aku takut hal-hal aneh terjadi padaku.

"Yaampun mba.. Pikiranya negatif mulu sama saya. Saya hanya menolong mba yang tadi pingsan karna bola yang tadi saya tendang kena kepala mba. Dan, saya minta maaf. Saya ga sengaja" Jelasnya padaku.

Aku hanya terdiam mengingat kejadian sebelum aku tak sadarkan diri.

"Mba belum ngasi tau nama mba siapa. Oke, aku ulang perkenalan kita tadi pagi. Mba, nama saya Rayhan. Mba siapa?" Ucapnya padaku sambil tangannya di julurkan padaku.

Aku melihat tangannya yang di julurkan padaku.
"Maaf, aku mau pulang. Dan terimakasih sudah menolongku." Ucapku padanya. Ia menarik lagi uluran tanganya dari ku.

"Mba, saya tau mba ingin menghindar dari saya. Dan, oiya, ini.." Ucapnya sambil mengeluarkan uang pecahan beberapa lembar.
"Ini uang mba yang saya pinjam waktu di terminal itu. Terimakasih sudah menolong saya. Dan maaf jika bertemu saya, mba selalu apes. Yauda, saya permisi mba." Lanjutnya padaku sambil berlalu pergi meninggalkan ku di ruang UKS.

"Wa'alaikumussalam" Jawabku pelan sambil menatap uang yang ada di tanganku. Pemberian darinya tadi.

Setelah dia keluar, baru aku bisa menatap ke arah pintu.
"Kenapa klo ketemu dia sial mulu sih. Ga pernah dan ga bakal mau ketemu ama mukanya lagi. Ya allah.. Masih pusing banget kepalaku. Gimana pulangnya ini?" Gerutuku, berbicara pada diriku sendiri.

Setelah ku rasa sudah membaik. Aku keluar ruang UKS dan berlalu pulang. Sepanjang koridor kampus, aku berharap agar tak bertemu dengan dia lagi. Ya! Si laki-laki ceroboh itu. Akupun mempercepat jalanku agar cepat sampai di gerbang kampus.

🍃🍃🍃

Hey hey hey para readers kuu..
Terimakasih masih stay sama ceritaku yang gajelas ini.

Kira-kira, apa yang terjadi selanjutnya yaa antara Rayhan dan Dira?

Pantengin terus ya Imam Impian..

Selamat membacaaa😁😁😁

Imam Impian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang