Bab 14 - Penyakit itu?

162 6 3
                                    

Flashback on

"Dok, apa yang terjadi dengan anak saya?" Tanya abi pada dokter diruangan dokter tersebut.

"Begini pak, dengan gejalas seperti yang anak bapak alami saya menduga anak bapak terkena kanker otak." Jawab dokter itu pada abi. Alhasil, jawaban dokter itu berhasil membuat mata abi terbelalak lebar dan syok.

"Apa dok? Kanker? Ken..kenapa bisa? Ap.. Apa penyebabnya?" Tanya abi lagi dengan perasaan yang masih sangat syok.

"Ini hanya dugaan saya saja setelah melihat gejala-gejala yang anak bapak alami. Tetapi, kita akan buktikan nanti lewat tes laboratorium." Jawab dokter itu menenangkan abi.

"Astaghfirullah Ya Allah..." Ucap abi sambil mengusap wajahnya gusar.

"Dok, sembuhkan anak saya dok. Berapapun akan saya bayar demi kesembuhannya." Ucap abi lagi pada dokter.

"Baik pak, itu pasti. Saya akan kerahkan semua kemampuan saya untuk menolong anak bapak. Tapi balik lagi, hidup dan mati manusia hanya ada di tangan Tuhan. Dokter hanya bisa membantu, selebihnya kita serahkan pada-Nya." Jawab dokter

"Iya dok, saya paham. Terimakasih dok, saya permisi dulu." Ucap abi sambil berlalu pergi meninggalkan ruangan dokter.

Flashback off

"Apa yang terjadi sama Ara bu?" Tanya Rayhan pada umi. Ya, Rayhan dan keluarganya menyusul keluargaku ke rumah sakit setelah membereskan acara pernikahan kami yang akan di tunda untuk beberapa bulan kedepan. Dikarenakan aku tiba-tiba jatuh sakit.

"Nak Rayhan.. Ara.. Ara.." Umi tak mampu melanjutkan bicaranya karna terus menangis. Dadanya sangat sangat terasa sesak. Hingga abi yang menjawab pertanyaan Rayhan.

"Ara mengidap penyakit kanker otak Ray" Jawab abi.

"Apa? Kan.. Ko bisa pak? Bagaimana.. Dan.." Ucap Rayhan terkejut dan sangat syok mendengar semua ini. Mamah Rayhan yang sedari tadi berada di samping umi untuk menenangkannya, malah ikut menangis ketika mendengar apa penyakitku. Dan ayah Rayhan, menundukkan kepalanya. Ia pun sangat sedih dan terpukul.

"Ngga.. Ngga mungkin pak.. Ara.. Ngga.. Ngga mungkin" Ucap Rayhan prustasi.

"Aku mau liat Ara pak, boleh?" Tanya Rayhan pada abi untuk meminta izin melihat Ara yang berada di ruang ICU. Siang tadi setelah Ara bangun dan tiba-tiba merasakan sakit lagi lalu pingsan. Ara langsung di bawa ke ruang ICU.

"Boleh Ray, silahkan" Jawab abi membolehkan Rayhan melihat Ara. Rayhan langsung bergegas mengganti pakaiannya menjadi pakaian yang sudah di sediakan khusus untuk masuk ke ruang ICU. Baju berwarna hijau di lengkapi tutup kepala. Agar lebih steril.

Pertama membuka pintu, Rayhan melihat Ara dengan mata yang masih tertutup. Ia sangat damai dalam tidurnya. Cantik, itu kata yang terbesit dalam pikiran Rayhan. Lalu Rayhan mendekat ke arah Ara dan duduk di sampingnya. Pelan-pelan Rayhan memegang tangan Ara yang bebas infus. Lalu menciumnya.

"Ra, maaf klo gua lancang megang dan cium tangan lo. Gua tau, klo lu bangun dan tau gue megang tangan lo apalagi sampe cium. Lo pasti bakal murka banget. Bisa-bisa gua di tampar bulak balik ama lo, mungkin sampe kepala gua ga balik lagi." Canda Rayhan pada Ara yang masih senang menutup matanya.

"Ra, bangun dong. Gua kangen omelan lo. Gua kangen tatapan sinis lo. Gapapa deh gua di judesin lo berabad-abad. Asal lo gak kaya gini. Lo bangun Ra, noh liat. Umi abi lo berharap lo bangun." Ucap Rayhan lagi.

Merasa tak ada respon apapun dari Ara, Rayhan prustasi. Rayhan Mengguncang-guncangkan tubuh Ara sambil berbicara sedikit keras dari yang sebelumnya.

"RA.. BANGUN RA.. LO APAAN SIH LEBAY BANGET. BANGUN RA.. LO PIKIR DENGAN LO KAYA GINI, LO BISA MEMBATALKAN PERNIKAHAN KITA? NGGA! LO SALAH. PERNIKAHAN KITA AKAN TETAP LANJUT WALAU LO GA SADAR-SADAR. BANGUN RAAAAAA" Ucap Rayhan prustasi dan berhasil membuat suster dan abi serta ayah Rayhan masuk ke ruang ICU dan membawa paksa Rayhan pergi dari ruangan itu. Setelahnya, suster dan dokter yang menangani Ara. Tadi, setelah suster melihat kejadian itu, ia langsung menghubungi dokter. Ia takut terjadi apa-apa dengan pasiennya. Dokter dan suster yang lain langsung segera menuju ruang ICU dimana aku di rawat.

🍃🍃🍃

Happy Reading gais..
Kasian yaa Rayhan. Apa ya penyebab kanker nya Ara?
Terus ikutin kelanjutan kisahnya yaa gais 😁😁😄😄

Imam Impian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang