Bab 22 - Ada apa denganku?

44 0 0
                                    

Sementara itu dirumah Rayhan..

"Yangg, mau aku bikinin kopi atau susu?" tanyaku pada suamiku, Rayhan.

"Aku mau ayang aja, boleh ga?" jawab Rayhan sambil memelukku dari belakang. Dagunya di taruh di pundakku, membuat sensasi geli tersendiri disana.

"Yangg, apa deh? Aku serius. Kamu kan nanti mau ke kantor" ucapku sambil melepas pelukan suamiku dan menghadap ke dia.

"Aku ga ke kantor sekarang. Aku izin dulu hari ini. Udah bilang kan ke pak Presdir nya" ucap Rayhan sambil kedua tangannya memegang kedua pipiku.

"Huh.. Iyalahh di bolehin, orang Presdir nya aja papa sendiri" ucapku sambil memanyunkan bibirku.

Cupp...

Mataku melebar, jantungku berdegup dengan kencang, dadaku sesak. Ya! Aku dicium untuk pertama kalinya oleh Rayhan, suamiku. Selama kami menikah, memang kami belum pernah melakukan hubungan intim. karena aku belum siap. untungnya Rayhan dengan sabar dan penuh pengertian,  dia bisa mengerti posisi aku. Dan aku kaget, hari ini tanpa aba-aba atau insting dulu, Rayhan menciumku. Aku gugup dan terdiam membisu. Untuk pertama kalinya anggota tubuhku disentuh oleh laki-laki yang bukan sedarah denganku.

"Yangg.. Maaf" ucap Rayhan padaku. Seketika aku tersadar dari lamunanku. Aku langsung menjauhkan tubuhku dari Rayhan. Rayhan terus meminta maaf padaku sambil berusaha meraih tanganku. Tapi aku selalu berusaha menjauhinya. Sampai aku masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu. Rayhan mengejarku dan mengetuk pintu kamar dan terus meminta maaf padaku sampai ia menangis. Dibalik pintu, akupun ikut menangis. Aku bingung. Aku menangisi apa? Apa yang membuatku harus marah pada Rayhan?  Toh Rayhan adalah suamiku. Kita udah sah di mata agama dan pemerintah. Rayhan berhak mendapatkan hak nya. Kenapa aku? Ada apa denganku? Pertanyaan itu seakan berputar-putar mengelilingi kepalaku. Aku terduduk lemas sambil terus menangis, diluar pintu, aku mendengar Rayhan menangis, suaranya pilu. Ia masih terus memohon agar aku memaafkannya.

"Yangg.. Maafin aku. Aku salah, aku Kurang sabar, aku kurang bisa menahan nafsu ku. Aku minta maaf. Tolong keluar yang. Jangan kaya gini" ucap Rayhan sambil menangis dibalik pintu. Aku yang mendengar itu hanya bisa menangis sesegukan. Karena akupun bingung. Ada apa dengan ku?

Cekrekkk...

aku membuka pintu, Rayhan langsung menatapku dengan posisi dia yang masing duduk. Tiba-tiba dia berlutut di kakiku dan memohon maaf lagi.

"Yangg, maaf. Maafin aku. Kamu boleh pukul aku, kamu boleh tampar aku. Asal jangan marah sama aku. Aku mohon" pinta Rayhan sambil bersimpuh dan menangis di kakiku.
Aku langsung menarik bahunya agar berdiri.

"Ga apa-apa. Aku maafin yang. Aku minta maaf juga karena berlebihan menanggapi ini" ucapku sambil menangis sesegukan.

"Sayangggg..." ucap Rayhan sambil membawaku kedalam dada bidangnya. Akupun menangis didalam pelukannya.

🍃🍃🍃

Terimakasih sudah membaca ceritaku ..

Selamat membaca🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imam Impian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang