Rayhan pov
"Apa? Papa apa-apaan sih mau jodoh-jodohin aku ama cewek yang ga pernah aku kenal?" Ucapku pada papa dengan nada marah.
Tidak ada hujan tidak ada badai, tiba-tiba papa ingin menjodohkanku dengan keponakan teman bisnisnya. Apa-apaan ini? Tidak adil. Aku masih ingin bersenang-senang dengan masa muda ku. Usiaku sudah menginjak 23 tahun. Papa dan mamah selalu memintaku untuk menikah.
"Kamu harus menikah dengan gadis pilihan papa. Papa gamau tau. Karna kakekmu dan kakeknya sudah berjanji akan menjodohkan cucunya kelak ketika usianya sudah cukup untuk menikah." Jelas papa padaku dengan nada tegas dan wajah yang serius. Selalu saja, setiap perkataan papa tidak ada yang bisa membantahnya.
"Tapi pa.. Aku belom cukup umur buat nikah. Aku masih mau puas-puasin masa mudaku, aku masih mau ma...."
"Titik. Papa tidak mau mendengar alasan apapun." Ucapanku terpotong dengan ucapan papa. Aku tidak bisa membantah perkataannya kalau papa sedang seperti itu. Yang ada uang jajan dan fasilitas ku di cabut olehnya."Oke, akan aku pikirkan." Ucapku menyerah dan berlalu ke kamarku.
Pikiranku kacau, aku bingung. Siapa calonnya itu? Dari keluarga mana dia berasal? Gimana bentuknya? Cantikkah? Putihkah? Fashionable kah? Gaul kah? Arrrghhhhhh... Pikiranku benar-benar kacau gara-gara memikirkan pernikahan konyol ini. Zaman sekarang masih aja ada jodoh-jodohan. Pemikiran yang sangat kuno.
Nadira pov
"Apa om? Menikah? Om yakin? Abi juga setuju?" Ucapku terkejut mendengar kata-kata om yang berencana menikahkan ku dengan anak teman bisnisnya.
"Iya sayang, jadi dulu itu kakeknya dan kakekmu memiliki perjanjian akan menikahkan cucunya. Dan sekarang, janji itu harus dilaksanakan. Kamu tau kan hukumnya kalau berjanji tidak di tepati? Janji adalah apa?" Tanya tante padaku.
"Janji adalah hutang. Dan setiap hutang harus di bayar, apapun alasannya" Jawabku
"Anak pintar" Ucap om sambil mengelus kepala ku yang tertutup dengan jilbab pashmina.
"Jadi, kapan acara pernikahan ka Dira dengan lelaki itu yah?" Tanya Lala pada om.
"In Shaa Allah, secepatnya. Besok keluarga mereka akan berkunjung ke rumah kita untuk langsung membicarakan tanggal pernikahan ka Dira dengan anak teman ayah." Jawab om pada kami.
"Maaf om, apa ini tidak terlalu cepat? Eumm maksudnya, aku kan masih 20 tahun. Eumm itu om.. Anu.. Emmm" Ucapku ragu-ragu. Sungguh aku sangat kaget dengan semua ini. Aku harap aku sedang bermimpi dan akan terbangun dari mimpi ini. Tapi ketika aku mencubit tanganku rasanya sakit. Dan ya! Aku tidak bermimpi. Ini benar-benar nyata. Aku akan dijodohkan dengan laki-laki yang tidak pernah ku kenali sebelumnya.
"Istikharah lah sayang. Serahkan semuanya pada Allah. Karna pilihan Allah jauh lebih baik." Ucap tante menenangkanku. Sepertinya tante tau apa yang sedang aku pikirkan.
"Klo besok setelah beberapa pertanyaan sudah om dan abi mu ajukan padanya, dan jawaban dia tidak sesuai dengan pilihan hatimu. Kamu boleh menolaknya ra." Ucap om padaku.
"Jadi, besok abi juga bakal dateng kesini om?" Tanyaku pada om.
"Iya Dira, abi, umi, dan abangmu akan dateng kesini. Masa acara lamaran anaknya di serahkan sama om. Sedangkan jaraknya dekat. Klo jauh, baru bisa lewat perantara om." Ucap om sambil tersenyum padaku.
"Yasudah, besok di lanjut lagi. Keluarga mereka akan datang jam 10 pagi. Jadi sekarang kita harus istirahat buat acara besok. Besok kan harus bangun pagi-pagi juga buat nyiapin hidangan untuk mereka. Masa orang bertamu di kasih air putih doang? Kan ga lucu" Ucap tante pada kami.
"Iya mahh, Lala ama Aldi masuk kamar duluan ya, assalamu'alaikum. Selamat tidur semua" Ucap Lala dan Aldi berlalu pergi ke kamarnya masing-masing.
"Yauda, Dira masuk kamar juga ya om, tante. Assalamu'alaikum" Ucapku sambil berlalu pergi ke kamarku. Di susul tante dan om masuk kamar mereka.
🍃🍃🍃
Hallo assalamu'alaikum..
Apa yang terjadi ya? Apa reaksi Dira dan Reyhan ketika tau klo mereka ternyata di jodohkan.
Si mba terminal dan si laki-laki ceroboh bersatu😅😅Tetep stay disini ya..
Selamat membacaaa😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Impian
RandomAllah punya rencana disetiap kehidupan manusia. Jodoh, maut, rezeki. Semua telah Allah atur sedemikian rupa. Dan saat Allah mempertemukan aku denganmu. Aku yakin, Allah telah merencanakan ini semua dengan sangat indah. ~Nadira Putri Ayuni