Siapa yang menyangka jika jodohku adalah orang yang teramat menyebalkan bagiku?
Tak ada yang tau..
Allah telah merencanakan semuanya dengan sebaik-baiknya.🍁🍁🍁
Pagi ini semua keluarga ku dan keluarga Rayhan berkumpul di masjid dekat rumahku. Ya! Hari ini adalah hari pernikahan aku dengan laki-laki ceroboh itu, Rayhan. Sedari bangun tidur, tak banyak kata yang aku keluarkan dari bibir mungilku ini. Aku hanya berbicara seperlunya, itupun jika ada yang bertanya. Jika tidak ada, aku tidak akan berbicara. Aku sangat tidak suka pernikahan ini. Pernikahan yang aku impikan bukan seperti ini. Aku mengimpikan pernikahan yang bahagia dengan laki-laki yang aku cintai. Tapi apa ini? Aku menikah dengan laki-laki yang paling aku benci.
Tess..
Setetes..
Tess..
Dua tetes air mata berhasil lolos dari kedua mataku ini. Dadaku sesak. Rasanya ingin sekali aku menolak perjodohan ini. Tapi lagi, aku mengingat amanah mendiang kakekku. Dan aku bukanlah anak yang pembangkang omongan kedua orang tuaku. Aku tak mungkin mengecewakan mereka. Aku tak mungkin membuat mereka malu akan ulahku yang ingin membatalkan perjodohan ini. Arghhh.. Pikiranku kacau, sangat kacau.
Ceklek..
Terdengar suara pintu terbuka, ku yakin ada orang yang masuk. Segera ku hapus air mataku agar tak ada yang tau kalau aku habis nangis.
"Sayang, udah make up nya?" Suara umi yang aku dengar. Ya! Umi yang masuk ke kamarku. Aku, umi, dan Yuni, sahabat dekat ku ketika aku di Jakarta.
Oya, aku belum mengenalkan Yuni sahabatku. Ayuni Putri Pertiwi nama panjangnya. Ia sahabat ku dari aku SMP sampai tamat SMA. Dia adalah sahabat yang sangat sangat mengerti aku. Dia sudah di anggap keluarga di keluargaku. Kami sangat dekat, kemanapun selalu bersama, susah senang. Bahkan tak jarang Yuni menginap dirumahku. Pintu rumahku selalu terbuka untuk sahabatku itu, Ayuni Putri Pertiwi.
"Wedehh, sahabat gue cantik juga klo dandan.. Haha" Ucap Yuni, meledekku sambil tertawa. Dan seketika tawanya berhenti saat ia duduk di sampingku dan membalikkan badanku sejajar dengan badannya yang duduk di sampingku.
"Lo kenapa ra? Lo abis nangis ya?" Kata-kata itu lolos dari bibirnya yang mungil dan berhasil membuat umi melihatku juga.
"Ada apa ra? Kamu kenapa nangis sayang? Kamu ngga suka sama pernikahan ini?" Tanya umi padaku dengan nada yang sangat khawatir.
"Ngga umi, Ara suka ko. Ara ikhlas. Ara harus menjalankan amanah dari kakek. Bukankah amanah itu harus di pertanggung jawabkan? Ara hanya sedih, sebentar lagi Ara akan meninggalkan umi dan abi. Ara akan ikut sama suami Ara. Menetap dirumahnya, dan membangun keluarga baru. Ara.. Ara..." Ucapku pada umi sambil terisak. Menangis sejadi-jadinya di pelukan umi. Kubiarkan make up yang sudak rapi berantakan dan luntur. Umi dan Yuni pun menenangkanku agar tidak larut dalam kesedihan. Pasalnya ini hari pernikahanku. Harusnya aku bahagia, bukannya menangis tersedu-sedu seperti sekarang ini.
"Tuh kan, make up lo rusak ra. Bentar ya, gua panggilin tukang make up nya lagi biar lo di make up ulang." Ucap Yuyun (panggilan ku pada Yuni sahabatku) padaku sambil berlalu pergi meninggalkan kamarku dan mencari tukang rias untuk me-make up kan wajahku ulang.
"Sayang, perbanyak istighfar ya. Umi, abi, dan abang sayang kamu. Kami akan selalu ada untukmu sayang" Ucap umi sambil mengecup keningku lalu memelukku erat, seakan semua kasih sayangnya ia curahkan padaku seorang.
Hatiku serasa sangat sesak, kepala ku pening, penglihatanku kurang jelas. Berkunang-kunang. Dan selanjutnya, aku tidak sadarkan diri di pelukan umi.
🍃🍃🍃
Hollaaaaa..
Aku balik lagii..
Nunggu lama ga? Maaf ya klo nanti bakal lama lagi up nya.
Jadi, aku bakal nulis dulu, klo udah selesai baru aku up bertahap.
Jangan marah dulu okee😅
Sabar yaaaa😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Impian
RandomAllah punya rencana disetiap kehidupan manusia. Jodoh, maut, rezeki. Semua telah Allah atur sedemikian rupa. Dan saat Allah mempertemukan aku denganmu. Aku yakin, Allah telah merencanakan ini semua dengan sangat indah. ~Nadira Putri Ayuni