Chapt 12 |Moody

165 23 3
                                    

Tae memukul sasaran tinjunya berkali kali. Dia memukulnya dengan kalang kabut.

Jimin yang sedari tadi diam menatapnya saja jadi mendengus kesal, "Woy tet, lu kenapa sih. Santai aja kali mainnya" ucapnya.

Tae hanya mendengus.

Jimin mengambil minuman kaleng dan melemparkannya ke Tae, "Nih minum. Ademin dulu otak lu" ucapnya, yg reflek langsung ditangkap Tae.

Tae segera membukanya dan meminumnya sampai tak tersisa. Setelahnya dia meremas kalengnya dan membuangnya ke sembarang arah.

Dengan nafas yg mulai teratur Tae mengalihkan pandangannya ke jendela, "Sialan si Sehun. Berani-beraninya dia mau rebut Irene dari gua" ucapnya.

Jimin hanya menggelengkan kepalanya, "Yaudah sih apa susahnya. Tinggal lo rebut balik" sarannya.

Tae menghela nafas berat, "Masalahnya si Irene itu kayak ngejauhin gue gitu"

Jimin mulai menunjukkan smirknya. "Cewek mana yang mau ditinggalin pas lagi sayang sayangnya?" Telaknya membuat Tae mengigit bibir bawahnya.

Tae menunduk, "Gua khilaf, Nchim. Gua juga gatau apa yg ada dipikiran gua waktu itu" ucapnya.

Jimin merasa kasian pada sahabatnya ini, "Yaudah. Buat Irene percaya lagi sama lo. Tapi lo janji jangan tinggalin dia lagi. Awas aja kalo berani" Ancamnya menatap tajam Tae.

Tae menyernyitkan keningnya, "Emang kenapa? Lo suka sama dia?"

Jimin mendengus pelan, "Cih.. kenapa maksud lo? Lo mau ngulang hal itu lagi? Lagian gua gak ada perasaan apa apa sama Irene" jelasnya

Tae menaikkan satu alinya"Masa?" Tanya Tae berniat menggoda.

Jimin hanya mendengus melihat kelakuan Tae, "Iyalah. Dia udh gue anggep adek gua sendiri" ucapnya.

Tae terkekeh, "Oh gitu"

***

Sehun mengepulkan asap rokoknya ke udara. Dia sebelumnya paling anti dengan barang yg satu ini. Tapi karena keadaan mendesak ini, Sehun mau tak mau harus menggunakannya.

Tiba-tiba ada yg menepuk pundaknya, "Bro" panggil lelaki itu.

Sehun hanya membalasnya dengan deheman dan kembali melakukan aktivitasnya.

Lelaki itu --Chanyeol-- melihat kelakuan sehun, "Lagi ngapain lo? Kok ngerokok? Tumben banget" tanyanya diakhiri dengan sindiran tajam.

Sehun mengalihkan pandangannya pada Cy, "Emang gua gak boleh ngerokok gitu?" Tanyanya.

Cy mendengus, "Bukannya lo paling anti ama yg namanya rokok?" Tanyanya lagi tanpa menghiraukan pertanyaan sehun.

Sehun mematikan rokoknya, "Entahlah. Pusing gua" jawab sehun dengan memejamkan matanya.

Cy masih memperhatikan tingkah Sehun yang aneh, "Gara gara yg namanya Irene itu?" Tanyanya to the point.

Sehun langsung membuka matanya lagi dan mendengus, "Apaan sih" jawabnya acuh

Melihat tingkah dan ekspresi Sehun, Cy tersenyum smirk, "Apaan? Itu muka lo merah" sindirnya

Sehun menghela nafas berat, "Ah udahlah" jawabnya sambil berdiri dan meninggalkan chanyeol.

Chanyeol hanya terkekeh dan menggelengkan kepala melihat tingkah sahabat masa kecilnya itu.

***

Malam hari

Irene sedang fokus terhadap tumpukan buku di depannya. Kacamata bulat telah terpasang di matanya. Lagu 2002 milik Anne Marie juga sudah dinyalakan. Sehingga ruangan tidak terlalu sunyi.

Only YOU 🔱HunRene🔱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang