Wanita dengan tubuh mungil sedang bergulung manja dalam selimut. Dia tidak ada niatan untuk membuka kedua matanya.
Gorden jendela tiba tiba terbuka, dan memancarkan cahaya matahari yg langsung memenuhi kamar wanita ini.
"Eungg" lenguh wanita itu
"Irene, bangun dek" suara bariton itu membuat irene menyadari kalau dia masih ada di alam mimpi.
Lelaki itu menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah laku adik bungsunya itu.
Dia pun berjalan mendekati kasur dan mendekatkan bibirnya ke telinga adiknya.
"DEK BANGUN UDAH PAGI. LU MAU JADI KEMBARANNYA KEBO?" teriaknya membuat Irene langsung terduduk dan merasakan telinganya yg terasa berdenyut.
Irene menolehkan pandangannya ke samping kirinya dengan kesal. "Apasi bang. Telinga irene bisa pecah nih" protesnya.
"Ya lagian lu nya susah dibangunin" ucap lelaki itu
"Ya gak perlu teriak juga kali" jawab Irene masih kesal.
"Lagian ngapain sih bangunin irene? Kan ini hari minggu, irene mau hibernasi""Ooh jadi sekarang lu udah berubah jadi beruang" ucap lelaki itu
"Hiiih bukan gitu jugaa" kesal Irene dan melempar bantal miliknya.
Lelaki itu tertawa melihat adiknya kesal.
Sudah lama mereka tidak bertemu dan bercanda seperti ini. Rasanya baru kemarin adiknya ini lulus SMP, eh pas ketemu udah jadi anak kuliahan.
"Oh iya, abang sampai Seoul kapan?" tanya Irene baru menyadari sesuatu.
"Tadi malem, tapi lu udah tidur" jelas abangnya Irene.
Irene hanya membalasnya dengan menganggukkan kepalanya pelan.
"Yaudah Irene mau tidur dulu" pamitnya sambil merebahkan tubuhnya di kasur.
"Eeh enak aja, gak. Gak boleh. Lu harus anterin gua jalan-jalan" perintah abangnya-- Minhyuk.
Kakaknya ini baru pulang dari New York. Minhyuk baru saja mengurus perusahaan miliknya disana. Kini ia sengaja mengambil cuti untuk menemui adiknya ini.
"Nanti lah baang, Irene masih ngantuk" pinta Irene dengan puppy eyes nya.
Untung gua udh biasa batin Minhyuk.
"Gak. Sekarang. Nanti abang beliin es krim stroberi deh" tawar Minhyuk.
Irene tampak berpikir selama beberapa menit. "Yaudah tunggu. Irene mandi dulu" ucapnya langsung ngacir ke kamar mandi. Minhyuk pun keluar dari kamarnya.
***
"Udah lama gak kesini" ucap Minhyuk mengambil nafas panjang.
Ya, mereka--Irene dan Minhyuk sedang berada di taman. Mereka berjalan berjejeran.
"Emang di New York gak ada yg kaya gini ya bang?" tanya Irene mendongak agar melihat wajah tampan abangnya ini.
"Ya.. ada sih" ucapnya lalu beralih menatap Irene. "Tapi tempat terbaik tetap di kota kelahiran" lanjutnya masih menatap irene.
Irene mempoutkan bibirnya dan menatap ke depan lagi.
"Bang ada es krim" seru Irene. Tatapan matanya masih tertuju pada penjual es krim di depan.
Minhyuk yg masih menatap ke adiknya langsung mengalihkan pandangannya ke depan dan menemukan penjual es krim.
Irene segera menarik tangan abangnya dan berlari cepat. Berbeda dengan Minhyuk yg berlari santai karena kakinya yg panjang.
Mereka pun membeli 2 es krim. Yg satu rasa coklat dan satunya rasa stroberi. Lalu duduk di bangku taman.
"Irene kangen appa sama eomma, bang" ucap Irene memakan eskrim stroberinya.
"Abang juga kangen mereka dek" balasnya merangkul Irene.
Tiba-tiba mata Irene memerah dan membentuk genangan. Irene segera menyembunyikan wajahnya di dada bidang abangnya. Dia melepaskan air matanya dalam dekapan abangnya. Minhyuk hanya bisa mendekap dan sesekali mengusap rambut irene pelan.
Irene selalu saja begini. Sejak ortu mereka mengalami kecelakaan di jurang, menyebabkan mobil yang dikendarainya meledak dan terbakar. Saat di selidiki, mereka hanya menemukan mayat eomma mereka yang sudah gosong karena terbakar, tapi mereka tidak menemukan mayat appa nya. Diyakini bahwa Appa mereka --Irene dan Minhyuk-- sudah terbakar habis oleh api, sehingga tidak bisa menemukan sisa tubuhnya. Irene selalu menangis setiap mengingatnya.
"Udah, jangan nangis terus. Nanti mata kamu bengkak sayang" ucap Minhyuk berusaha menenangkan adiknya.
Hatinya teriris setiap melihat air mata yg menetes dari mata adiknya.
"Habis ini kita ke kuburan eomma sama appa ya?" ajak Minhyuk.
Irene hanya menganggukkan kepalanya. Dan menenangkan dirinya sendiri.
***Mereka berdua menatap dua gundukan tanah dengan pandangan sayu. Walaupun mayat Appa Irene dan Minhyuk tidak ditemukan, mereka akhirnya memutuskan untuk membuat makam satu lagi. Walaupun tidak ada isinya. Berusaha untuk saling menguatkan.
Minhyuk merangkul Irene dan mendekapnya dari samping. Lalu mereka berjongkok di tengah dua gundukan tanah itu.
"Appa.. Eomma. Lama gak ketemu" sapa Irene mulai menghapus air matanya.
"Irene sama Minhyuk sekarang udah besar" lanjut Minhyuk mengelus nisan Appa dan Eomma nya.
"Katanya Appa sama Eomma mau liat Irene sama Minhyuk dewasa. Tapi sekarang masih bisa liat kok" ucap Minhyuk saat mengenang percakapan antara dirinya dan orang tua mereka.
Irene yang daritadi menahan tangis, sudah tak kuat lagi untuk menahannya.
Irene mengusap kedua nisan Ortunya, "I..Irene udah ikhlas kok atas kepergian Appa sama Eomma. Kalian yang tenang ya disana" ucap Irene dengan memaksakan senyumnya
Setelah cukup lama mereka berbincang dengan kuburan orang tuanya, mereka memanjatkan doa, lalu pulang ke rumah.
Sepanjang perjalanan Irene hanya menatap ke arah jalanan. Tatapan matanya pun sendu. Kembali terulang masa-masa saat masih bersama kedua orang tua dan kakaknya.
Minhyuk menolehkan kepalanya ke Irene -kebetulan sedang lampu merah, "Irene.. jangan ngelamun, pegangan yang erat" serunya sambil menggenggam tangan Irene yang ada di pinggangnya.
Ya, Irene gak boleh lemah.. Masih ada bang Minhyuk disini. Pasti Irene bisa bertahan batinnya melihat abangnya dari kaca spion.
Irene pun mengeratkan pelukannya pada Minhyuk dan memejamkan matanya. Minhyuk yang melihat Irene kembali ceria pun mengulas senyum manis di wajahnya, lalu kembali fokus pada jalanan kota Seoul yang mulai senggang.
***
Ya. Gimana lanjutan ceritanya?
Maaf ya lanjutinnya lama, aku lagi sibuk buat nyiapin Try Out gitu.Jangan lupa kasih Bintang dan Commentnya yaa!!
Gomawo^^#PChessy
KAMU SEDANG MEMBACA
Only YOU 🔱HunRene🔱
Fanfiction[FAN FICTION !] Mengenal kamu adalah sebuah keberuntungan.. mencintaimu adalah anugerah terindah. -Sehun- Jika denganmu aku merasa nyaman.. Kumohon janganlah pergi tinggalkan aku, selamanya. -Irene- WARNING!! mungkin nanti ada cerita yang mau di pri...