Ciee yang kesel.
Ciee yang bingung
Ciee yang biasa aja, wkwk
Di tahan dulu yaa keselnya, kkk~
***
Ting Tong..
"Sebentar" balas gadis yang tengah berjalan mendekati pintu apartement nya.
Ting Tong..
"Aiishhh ga sabaran banget deh" ocehnya dengan menghentakkan kaki.
Dengan perasaan kesal, dia membuka pintu. Saat melihat siapa tamu tak diundang yang datang ke apartement nya siang bolong di hari minggu ini. Seketika nafasnya tercekat.
Tanpa sadar mulutnya terbuka dan matanya membulat.
Pria tinggi dengan wajah yang mulai terlihat keriput-- itu tersenyum dan menatap Irene dengan penuh kerinduan, "Lama tak bertemu, anakku"
Pandangan Irene meredup dan kepalanya tertunduk. Apa dirinya sekarang sedang bermimpi? Apa ini nyata? Batinnya. Dia kembali menatap Pria itu dalam-dalam. Perasaan Marah, sedih, rindu, takut-- bercampur aduk dalam hatinya. Sampai sampai dia ingin memeluk Appa nya dengan sangat erat.
Appa Irene -Bae Jin Hyuk- tersenyum bahagia. Dia berjalan mendekat dan berusaha meraih tangan mungil anaknya, "Maafin Appa yang sudah meninggalkan kamu bertahun-tahun, tapi Appa selalu mencari kamu setelah sembuh dari amnesia yang Appa alami. Tapi setelah mengingat semua itu, Appa menyesali semua perbuatan yang telah Appa lakukan. Maaf" jelasnya. Kepalanya tertunduk ke bawah.
"Maafkan kesalahan, Appa dahulu. Pukul, caci maki, marah. Irene boleh melakukan itu semua ke Appa, agar kamu puas." Tangannya kini memukuli kepala dan dadanya sendiri, dengan mata yg mulai menjatuhkan cairan bening dari sana. Mau tak mau Irene mengulurkan tangannya dan menghentikkan perbuatan yang dilakukan Appa nya. Matanya mulai berkaca-kaca menahan tangis.
"Terserah kamu mau melakukan apa saja pada saya, tapi saya tidak sanggup untuk dibenci dengan anak sendiri" sesalnya dengan mata bercucuran air mata. Kepalanya tertunduk, tak berani lagi menatap Irene.
Irene mengadahkan kepalanya ke atas. Berusaha menahan bendungan air yg akan terjun dari matanya.
Keadaan hening
Irene terus mengatur nafasnya. Setelah dirasa cukup dia kembali menatap Pria tadi dan membuka pintunya apartement nya lebar-lebar. Sial, hanya dengan menatapnya saja matanya sudah panas.
"Silahkan masuk, Aboji" ucapnya menjaga etika. Dia masuk terlebih dahulu dan duduk di sofa single sedangkan Tn. Bae duduk di sofa lain.
Tn. Bae mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Rapi, bersih, dan tertata dengan baik. Dia yakin, putrinya pasti anak yang rajin.
Dia tersenyum dan kembali menatap Irene -yg sedari tadi terus mengatur nafasnya, "kamu pasti anak yang rajin" pujinya.
Irene hanya terdiam. Tangannya bergerak tak karuan. Di satu sisi dia ingin pergi dan tak mau satu ruangan dengan Pria ini. Disisi lain, dia sangat merindukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only YOU 🔱HunRene🔱
Fanfiction[FAN FICTION !] Mengenal kamu adalah sebuah keberuntungan.. mencintaimu adalah anugerah terindah. -Sehun- Jika denganmu aku merasa nyaman.. Kumohon janganlah pergi tinggalkan aku, selamanya. -Irene- WARNING!! mungkin nanti ada cerita yang mau di pri...