Bagian 4

109 78 16
                                    



Pertemuan pertama setelah seminar itu

Rey membuat janji untuk bertemu Ayme disuatu tempat, ya tepatnya di sebuah lesehan makan, hanya beberapa langkah dari tempat kost Ayme. Disini mereka bertemu untuk keperluan profesional, ku rasa keduanya masih normal perasaannya, belum terkontaminasi cinta maksudnya.

Derttttt.....dertttttt... hp Ayme bergetar.

" Assalamualaikum..iya kak?" angkat Ayme.

" Waalaikumsalam.. posisi dimana? Saya sudah ditempat?"

Jawab Rey langsung to the point.

" Baik kak" jawab Ayme dengan sigap.

" Oke jangan lupa bawa laptop atau nb ya"

" Iya.."

" Segera oke.." Telpon pun berakhir.

Seperti biasa, gadis ini langsung menuju lokasi dimana Rey berada, Ayme berdebar-debar membayangkan akan bertemu dengan Rey. Selain karena ia memang canggung karena akan bertemu novelis, iapun memiliki tabiat pemalu terlebih harus berhadapan dengan lawan jenisnya. Maklum gadis ini jarang berinteraksi dengan kawan-kawan yang berbeda jenis dengannya kecuali urusan itu benar-benar darurat. Dari kejauhan ia melihat Rey duduk disalah satu meja lesehan sambil menatap layar handphonenya. Ayme pun menghampiri.

" Assalamualaikum..." Sapa Ayme tampak kikuk.

" Waalaikumsalam..."

Rey mendongakkan kepala dan mempersilahkan Ayme duduk dihadapannya. Aymepun menganggguk dan duduk. Rey pun memanggil salah satu pelayan untuk memesan minum, iapun menawarkan agar Ayme pun memesan minum. Tapiiiii yang terjadi si gadis polos ini tidak mau memesan, padahal sebenarnya ia cukup haus saat itu. Ya ampun Aymeeee kau ini haduhh haha.

" Mas saya pesan es jeruk saja"

Rey menunjuk salah satu menu minuman, mas pelayanpun mencatatnya.

" Ayme mau minum apa? Pesan saja?"

Lanjut Rey menawarkan pada Ayme.

" Engga usah kak, lagian cuma sebentar kan"

Alasan Ayme menolak tawaran Rey. Kalian tahu apa yang ada diotak Ayme saat itu. MALU.Yukk tepok jidat berjamaah hehe. Tapi lama-lama ni jidat bisa benjol-benjol kalau gue tepokin mulu, ya udah readers kalian ajalah ya. 

" Engga apa-apa Ayme pesan saja"

Tawar Rey kedua kalinya.

" Saya engga haus, engga usah."

Sambil menunjukkan wajah datar. Jangan tanya tentang ekspresi pelayan yang sejak tadi ada diantara keduanya, saya pun tidak memperhatikannya okey hehe.

" Oh ya sudah..."

Jawab Rey.

" Mau pesan makan mas sekalian?"

Tanya pelayan yang membawa catatan pesanan.

" Oh itu saja dulu mas"

Jawab Rey.

Reypun melanjutkan tentang obrolan seputar kepenulisan. Rey ingin meminta bantuan Ayme dalam sebuah tugas penulisan buku saku tempat Rey bekerja. Hitung-hitung sekalian Ayme belajar untuk mengasah kemampuan menulisnya. Ayme sangat senang mendengarnya jika ku deskripsikan mungkin bola matanya membesar persis saat tokoh kartun sponge sedang senang menerima suatu kejutan dan banyak bunga bunga bertebaran disekitarnya, ahh sudahlah deskripsi ini terlalu berlebihan menurutku hehe. Aymepun mengiyakan permintaan Rey.

" Coba pindahkan rekaman hasil wawancara saya ke laptopmu ya."

Pinta Rey. Ayme pun memasukkan data melalui kabel penyambung.

" Ini ya kak rekaman wawancaranya?"

Ayme membalikkan layar notebooknya kearah Rey.

" Iya,coba kau pindahkan semua ya."

" Emm" sambil mengangguk.

Dengan cekatan Ayme memindahkan semua data.

" Sudah kan kak?"

Tanya Ayme setelah selesai memindahkan semua data.

" Iya sudah, mohon bantuannya ya."

Jawab Rey dengan nada berwibawa.

" Iya.. kalau begitu saya permisi dulu ya kak, assalamualaikum."

" Waalaikumsalam... sampai bertemu lagi ya Ayme.." balas Rey.

" Iya" jawab Ayme dengan singkat dan langsung memakai sandalnya dan segera pergi.

Hadehh pertemuan ini hanya berlangsung beberapa menit saja, maklum lawan bicaranya Ayme, ya jadi situasi berlangsung tanpa basa-basi. Hehe

~***~

# nanti dilanjut lagi readers yang baik hati dan budiman J J


Takdir Tak Memilihku [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang