Bagian 11

40 28 9
                                    



Fase menuju perasaan itu

Saat itu niat Ayme tulus ingin belajar, tapi lama-kelamaan niatnya menjadi kesasar, yahh ada perasaan yang membuatnya gusar. Umumnya orang-orang menyebutnya dengan istilah asrama anak muda ehhhhhh......... asmara maksudnya. Bulan berganti bulan Ayme merasa mulai sedikit tidak tahu diri, berani-beraninya menaruh harapan dan perasaan. Tapi percayalah Ayme tak pernah mengungkapkan bahkan sekedar menampakkan saja tidak pernah, apa lagi memaksakan. Tidak Ayme tidak seperti itu. Bahkan iapun selalu menepis perasaannya, terlebih jika dipandang dari sudut agama jelas itu tidak boleh dinampakkan, lagi pula Ayme tahu kalau Rey sudah memiliki kekasih. Apalagi tingkah Rey pun tak pernah menampakkan ketertarikan sedikitpun dengannya. Tapi ini hanya perasaan Ayme saja, sesungguhnya Rey pun diam-diam menaruh rasa tertarik untuknya, hanya saja Rey pun menyembunyikan perasaannya. Iya.... benarkan Rey?

Ada suatu kejadian yang membuat keduanya semakin akrab. Rey terserang stres sesaat. Ceritanya mellow wajarlah ya, namanya manusia adakala bahagia adakalanya juga kecewa, tidak peduli pria atapun wanita pasti pernah mengalaminya. Tekanan dari sana-sinilah penyebabnya, hari yang ceria untuk beberapa saat berubah menjadi sengsara, yah meskipun Ayme tidak tahu seberapa besar keruwetan itu, yang jelas Ayme mampu merasakan tanpa perlu dijelaskan Rey.

Berawal dari Rey yang berkomentar di story status Whatsapp Ayme. Seperti orang-orang zaman now lainnya, Ayme pun manusia biasa yang sesekali upload status disalah satu akun sosmednya. Rey pun berkomentar distatusnya saat itu, saling balas membalas chatpun terjadi, kebetulan keduanya saat itu tengah mengalami hal yang sama. Uhukk... Uhuk tetangga batuk. hehe

" Pasti lagi stres iyakan.."

Ayme menebak suasana hati Rey, hal itu terlihat dari cara Rey mengirim chat tak seperti biasanya.

"Ngertian Waye.."

Rey ini wong jowo sesekali memang suka mengajak Ayme berbicara pakai bahasa jawa, padahal kan Ayme bukan satu suku dengannya. Meskipun terkadang Ayme tak mengerti sepenuhnya ia hanya mengerti beberapa saja salah satunya seperti isi chat diatas. Aymepun tak mau memberitahu kalau sejujurnya ia tidak terlalu mengerti bahasa itu. Sewaktu Rey mengirim chat dengan bahasa jawa yang artinya tidak ia mengerti justeru ia lebih memilih bertanya kepada teman kostnya yang kebetulan juga satu bahasa dengan Rey. Baru ia bisa membalas chat dari Rey. Aneh kau Ayme padahal tinggal katakan ' tolong gunakan bahasa nasional saya tak terlalu paham artinya' otomatis Rey langsung menggantinya. Huhhh Ayme. Kan gue jadi bahas-bahas suku dan bahasa lagi. Udah deh kita lanjut lagi cerita.

Jadi, singkatnya Rey ngajak Ayme buat piknik menghilangkan kepusingan yang tengah sama-sama dihadapi mereka. Keduanya memang sedang stres, hanya tingkatannya saja berbeda, mungkin Ayme baru ditingkat alarm stres sedangkan Rey satu tingkat diatasnya.

Melihat Rey mengajaknya bukan untuk urusan kepenulisan, sebenarnya Ayme senang, seperti manusia pada umumnya kalau tertarik so pasti gembira tatkala tahu akan berjumpa. Terlebih yang bersangkutan langsung yang mengajaknya. Hehe. Tapi saat itu Ayme tidak mengiyakan ajakan Rey, ya sebabnya Ayme juga berpikir kalau interaksi dengan lawan jenis diluar kondisi urgent sesuatu yang tidak diperbolehkan agama. Bahkan selama ini iapun terkadang suka bertanya kepada guru pengajiannya tentang hubungannya dengan Rey, karena memang Ayme terkadang membatin apakah pertemuannya dengan Rey untuk membahas kepenulisan termasuk salah satu dosa.

" Kalau untuk keperluan belajar itu kan termasuk dalam kependidikan, ya tidak apa-apa Ayme, tapi setelah selesai urusannya selesai segera sudahi, jangan berlanjut dengan obrolan tak penting lainnya, dikhawatirkan akan ada perasaan lain yang tumbuh disana, kalau kata orang jawa witing tresno jalaran soko kulino, ingat laki-laki dan prempuan itu diciptakan untuk berpasangan, nanti berujung pada ketertarikan, ya kalau kalian langsung menghalalkan ya tak masalah, saat tak siap justeru nanti tercebur dengan status pacaran, walaupun nanti pacarannya tidak melakukan hal aneh-aneh tetap saja itu sudah melanggar perintah agama, kalau sudah berurusan dengan agama tidak ada tawar-menawar disana meskipun hanya sedikit tetap saja jatuhnya berdosa juga "

Begitu kurang lebih penjelasan ustadzah guru ngaji Ayme, saat ia bertanya tentang bagaimana terkait belajar dengan seseorang yang bukan lawan jenisnya apalagi umur mereka tak jauh berbeda. Iya Ayme memang terbilang cukup religius.

Ayme mengerti bahwa hal-hal yang seperti itu dapat menumbuh suburkan perasaannya. Bahkan untuk chat selama ini Ayme merasa terbebani dosa. Meskipun isi chat selama ini sebatas wajarnya saja, tapi terkadang diselingi becanda, ia takut menjadi penyebab datangnya cinta. Berhubung seperti makhluk lainnya jatuh cinta tak bisa dielakkannya, meskipun seformal apapun interaksi diantara keduanya, kalau sudah cinta ya cinta saja.

Untuk itu saat Rey mengajaknya untuk berpiknik Ayme tidak mau dan berusaha mengalihkannya kepada pembahasan lain. Tapi berhubung seperti makhluk dhaif lainnya tetap saja chatingan masih berlanjut saja.

" Haduhh... Ya Allah sebenarnya Ayme tahu dia laki-laki, tapi bukankah belajar boleh dengan siapa saja, tapi kenapa ada perasaan yang tak biasa juga tumbuh di hati Ayme".

Ayme membatin, terkadang rasa sadar menyelusup dihatinya. Aymepun berusaha untuk menasehati Rey yang tengah gundah gulana karena urusan dunia. Ayme berniat atas dasar sesama saling nasehat menasehati dalam kebaikan bukankah tidak apa-apa. Jangan berpikir Ayme tengah melancarkan modus syar'i ya. Ayme tulus kok memberikan nasihat untuk menenangkan Rey meskipun hanya lewat chat saja.

Memang, kisah ruwet Ayme bukan hanya perkara cinta segitiga dan cita-cita, tetapi juga pertentangan batinnya tentang prinsip agama yang selama ini dipegang teguh olehnya salah satunya hal yang berkaitan dengan hubungannya terhadap sesama manusia terlebih Rey berbeda jenis dengannya.

~***~

vomentnya ya :) :)

Takdir Tak Memilihku [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang