Bagian 6

83 58 9
                                    


Berjalan dua bulan Ayme membantu menuliskan hasil wawancara Rey.

Assalamualaikum dimana?

Tanya Rey via Wa.

Waalaikumsalam, lagi pameran di XXXX

Balas Ayme. Nama tempat sengaja disensor ya readers hehe.

Kalau boleh tahu pameran apa ya?

Rey bertanya kembali.

Promosi tempat bimbel kak

Jawab Ayme singkat.

Oh... kira-kira selesai jam berapa, hari ini rencananya ada yang mau saya diskusikan.

Rey memastikan.

Kira-kira selesai sore kisaran jam 4, dimana kak diskusinya?

Jawab Ayme menanyakan letak tempat pertemuan diskusinya.

Di cafe xxxxx ya, bisa kan? setelah selesai urusan kabari saya.

Iya siap kak, insha allah.

Setelah acara promosi bimbel tempat ia bekerja, Ayme membuka HP dan berniat mengabari Rey kalau ia sudah selesai. Tapi secara bersamaan rupanya Rey menelponnya. Eleh eleh sehati banget sih. Hehe

" Hallo, Assalamualaikum... gimana sudah selesai."

" Iya Waalaikumsalam... sudah kak, gimana?"

Tanya Ayme kembali mengenai pertemuan diskusi itu.

" Saya sekarang dikampus x, rencananya mau menghadiri acara bedah buku salah satu teman penulis juga, tapi sepertinya ada pergeseran jadwal, inshaallah nanti saya langsung ketempat yang tadi kita sepakati ya, kalau sudah sampai disana saya kabari kembali, setelah itu baru kamu ketempat itu ya."

Rey memperjelasnya.

" Oh iya kak oke."

Irit jawaban nih si Ayme.

" Oke sampai ketemu assalamualaikum.."

" Waaalaikumsalam.."

Obrolan telpon pun berakhir. Ba'da magrib Reypun kembali mengabari.

" Bisa ketemu.."

" Bisa kak.."

" Ya cepat kelokasi ya."

" Eh.. tapi kan ini sudah malam kak."

Haha Rey kau mengajak gadis macam Ayme keluar diwaktu malam. Itu bukan Ayme ya jelas saja dia tidak bisa.

" Gimana kalau dikosan saya saja."

Dua isi chat Ayme berturut-turut.

" Ya, ada tempat ngobrolnya kan?"

Balas Rey memastikan tempat kosannya layak dijadikan tempat berdiskusi atau tidak.

" Iya, ada ruang tamu nya kak, jadi bisa diskusi diruangan itu."

Ayme memperjelasnya.

" Oke.."

Balas Rey. Setengah jam Ayme menunggu Rey tidak juga ada. Karena tubuh yang terlalu lelah akhirnya Ayme memutuskan memejamkan mata sebentar untuk berisitirahat. Saat Ayme hampir terlelap Handphone Ayme pun bergetar. Dertt..... derttttt..... dertt...

Takdir Tak Memilihku [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang