Bagian 10

52 37 5
                                    


Setelah, memasuki kamar kostnya. Ayme membolak-balik sebentar kedua bukunya, salah satu dari buku itu terselip foto Rey dan secarik kertas yang berisi pesan untuk seorang adik yang bernama Rhini Aynunnisa.

" Hahhh, siapa lagi nih Rhini Aynunnisa, setahuku nama ini tidak tercantum dihalaman skripsi sebagai adiknya"

Gumam Ayme sambil membaca secarik kertas itu.

"Jangan-jangan ini untuk adek-adekan nya , ya ampun apa dia seperti yang dikatakan buku Burhan Sodiq seorang ikhwan tapi bakwan"

Ayme memulai otak suudzonnya lagi. Untuk hal yang satu ini mungkin suudzonnya Ayme bisa dibenarkan, tapi bisa juga salah. Bukankah kita tidak tahu kenyataan yang sesungguhnya siapakah Rhini Ayunnisa itu.

" Ya terserahlah bukan urusanku juga"

Ayme mengangkat bahu, pertanda ia juga tidak terlalu mempedulikannya. Iapun mengeluarkan foto kecil dan secarik kertas itu diatas meja belajarnya. Ayme berniat membawa buku itu, untuk ia baca diwaktu senggang saat ditempatnya mengajar. Khawatir foto dan kertas itu nanti terjatuh entah kemana. Untuk mengantisipasi hilangnya kedua barang kecil yang terselip dibuku Rey akhirnya Ayme menaruhnya saja.

Ayme pun memasukkan buku itu kedalam tasnya. Beberapa hari buku itu selalu ia bawa baik kekampus ataupun kekantor bimbelnya. Sialnya Ayme menghilangkan buku itu, belum pernah ia seceroboh ini apalagi sampai menghilangkan barang. Mungkin saja buku itu tertinggal diantara dua tempat itu. Sudah lima hari Ayme mencari dikantor bimbelnya tapi buku itu tidak ketemu juga, iapun enggan menanyakan kepada rekan-rekannya tentang bukunya yang hilang itu. Entahlah.... biasa, Ayme tak enakan orangnya, jadi ia hanya menelan sendiri kebingungannya. Dengan perasaan takut dan cemas iapun mengabari Rey tentang bukunya yang hilang itu.

" Kak... maaf salah satu bukunya hilang"

" Saya janji bakal menggantinya kok"

Dua chat ia kirimkan pada Rey.

" Buku berjudul apa yang hilang"

Tanya Rey.

" Buku yang judulnya ON kak"

" Tapi saya janji kok nanti diganti ( emot dua jari mengacung keatas)"

Ayme takut Rey akan marah, karena ia telah menghilangkan bukunya. Apalagi Ayme tahu sebelumnya Rey pernah mengatakan kalau dia tidak punya apa-apa buku itulah hartanya. Berarti satu buku sangat berharga bagi Rey. Ya tentu saja justeru teramat sangat lah intinya.

" Coba cari dulu yang benar, mungkin kamu lupa menaruhnya"

Pikir Rey mungkin Ayme belum mencarinya.

" Sudah saya cari selama lima hari, tapi engga tahu kak kemana, saya benar-benar lupa, sekali lagi maaf kak.."

Ayme merasa bersalah atas kecerobohannya. Jangan kan menghilangkan buku, ia tidak melakukan kesalahan apa-apa saja selalu merasa takut dan tak enak hati. Emmm Ayme kau ini gadis yang terlalu baik.

" Oke tidak apa-apa, tapi kamu tahu kan apa yang paling berharga dari kakak?"

Balas Rey.

" Iya kak, saya tahu, makanya saya janji mau ganti, tapi beri waktu satu bulan ya, sekali lagi saya minta maaf kak sudah menghilangkannya"

Ayme meminta waktu untuk menabung uang terlebih dahulu untuk membelikan buku itu.

" Iya engga apa-apa, engga usah terlalu dipikirkan, yang terpenting kamu mau menggantinya kan?"

Jawab Rey percaya kalau gadis itu pasti bertanggung jawab. Iya good Rey jawabanmu, tenang saja Ayme ini pasti menepati janjinya. Lihat saja tingkahnya yang jujur dan selalu apa adanya itu mencerminkan ia seorang gadis yang memiliki pesona pribadi yang cantik dan menawan. Apakah kau setuju dengan pendapatku Rey? Hehe.

" Oh iya.. waktu kakak beli buku ini dimana?"

Tanya Ayme, kalau-kalau nanti uang sudah terkumpul ia langsung menuju tokonya.

" Kemarin kakak beli di toko Grm di Balam ( Bandar lampung), tapi coba nanti kamu cek di jual beli buku online saja, sepertinya ada"

" Oh oke kak, terimakasih kak.."

" Iya sama-sama"

Semakin lama, hubungan formal yang selama ini dijalin keduanya. Lambat laun berkembang menjadi persahabatan. Saling berdiskusi, terkadang curhat sambil sesekali bertemu untuk membicarakan tentang proyek penulisan membuat keakraban dan kenyaman tercipta diantara mereka berdua.

***

# Bersambung... nanti dilanjutkan kawan readers 

Takdir Tak Memilihku [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang