Bagian 13

31 17 2
                                    

o'Happy readings'o


Hayyyy..... masih dicerita yang sama dan tokoh yang sama dan penulisnyapun sama. Hehe

Ayme dan perasaannya, tidak... tidak ada Rey yang menjadi stimulusnya.

"Aku tidak tahu ternyata ada impian dibalik impian"

Ayme menyadari ada sesuatu yang lain telah terjadi dihatinya. Ayme berharap belajar dengan Rey bisa mewujudkan impiannya, tapi ia merasa sedikit serakah kali ini ada impian terselubung impian. Bukan tentang penulisan tapi tentang pesan perasaan, yang makin hari makin menjadi beban.

" Kini kau adalah impian masa depan"

Ia menyadari didalam hatinya.

"Aku tidak tahu jawaban Tuhan atas impian yang coba ku pendam dan ku redam" Gumamnya pasrah dalam hati.

"Pada akhirnya hanya takdir lah yang akan menjawab nya 'iya atau 'tidak jika 'tidak adalah jawabannya aku hanya berharap Tuhan mencabutnya agar semua normal seperti sediakala"

Pintanya berteriak dalam hati. Ya sama seperti anak cucu adam lainnya, tertarik dengan lawan jenis itu adalah normal dan sah-sah saja, asal ingat perlu dikendalikan agar tak keluar dari aturan. Sebisanya Ayme meredam semuanya saat tiba-tiba rindu menyeruak dan menyesakkan dadanya. Rindu memang tidak tahu aturan menyerang kapan saja dan dimana saja, tanpa pernah bertanya pemiliknya sedang apa, dimana, dan bagaimana?. Ya iyalah mana mungkin si rindu pakai tanya-tanya segala apalagi kalau pakai acara bertanya pakai 5w + 1H itu lebih tidak mungkin you know!!.

Jadi apa yang mesti dilakukan saat ada serangan dadakan macam rindu itu. Ya banyak-banyak istighfar seperti yang dilakukan Ayme saja. Tapi yah namanya manusia sekuat apapun benteng pertahanan tetap adakalanya goyah juga, macam kisah Ayme iapun bertemu kembali dengan Rey, kali ini mereka bertemu tidak dalam suasana formal seperti sebelumnya, kalau pada bagian cerita yang lalu pertemuan mereka selama beberapa kali berlangsung tanpa basa-basi, formal dan terkesan kaku. Sangat lain dengan cerita pada pertemuan kali ini, nampak keduanya terlihat akrab dan salah satu buktinya dengan canda tawa yang terlihat saat mereka tengah bersama.

Jadi saat itu, Rey mengabari kalau dirinya tengah melakukan investigasi terkait suatu hal, iapun tengah melakukan penelitian di tempat peribadatan milik salah satu golongan umat. Kebetulan lokasi itu masih di sekitaran lingkungan tempat kampus dan kost Ayme, hanya berselang 5 menit kalau mengendarai motor bisa sampai disana.

Rey pun mengajak Ayme untuk belajar menjadi seorang jurnalis, bagaimana mencari sebuah informasi dengan menggunakan teori investagasi itu. Yahh.... namanya juga Ayme Sabira kalau mendengar belajar otomatis tanpa pikir panjang langsung oke saja. Jadi pada hari itu setelah ba'da Zuhur Ayme mengikuti Rey untuk mewawancarai salah satu aparat di tempat peribadatan tersebut. Kalian tahu wawancara itu hanya berlangsung kurang lebih satu jam, sisanya Rey justeru mengajak Ayme untuk pergi kesuatu tempat untuk mengobrol bersama. Ya ampunn... gue disini mengendus aroma-aroma modus. Rey ayo ngakuuu!!!!.

Ayme juga langsung iya-iya saja meskipun dihati Ayme yang sebenarnya ia ingin minta diantar pulang saja, tapi saat itu ia berpikir bahwa sesekali main dan berboncengan bersama dengan seorang lawan jenis tidak apa-apa selama masih dalam batas sewajarnya.

" Aduh, tapi kan laki-laki dan perempuan tidak boleh jalan bersama, tapi bukankah untuk seusia ku wajar-wajar saja kalau mengenal laki-laki, toh kakak ini juga bukan pacarku.."

Ayme membatin didalam hati. Kau tahu Ayme, aku percaya kau dan Rey sama-sama mengerti agama dan mengerti batasan-batasan apa saja yang harus dijaga. Tapi tetap saja aturan syariat tidak ada tawar menawarnya ya.

Yah meskipun sebenarnya banyak ilmu yang di dapat Ayme jika bersama Rey, sebab banyak hal positif yang bisa ditiru dari sosok yang bernama Rey itu. Belum lagi Rey banyak memotivasi dan memandu Ayme bagaimana menjadi seorang penulis seperti dirinya. Pokoknya hubungan mereka sehat lah intinya. Tapi kan tetap saja didalam agama laki-laki dan perempuan terbatas interaksinya. Ingat hanya dalam urusan yang penting saja, sekali lagi ku pertegas tidak ada tawar-menawar disana, karena nanti ujungnya berbuah cinta, kalau langsung dihalalkan sih tak apa, pertanyaannya kalau tidak? kan bisa galau berkepanjangan tuh hati. Apa lagi Ayme gadis yang tergolong susah jatuh cinta mungkin satu dua pernah singgah dihatinya, cinta itu adalah hal yang langka pokoknya. Bisa dibayangkan saat ia jatuh cinta dengan Rey dan ternyata keduanya tidaklah berjodoh si Ayme bisa trauma hati dan lebih betah sendiri, parahnya lagi bakal lebih sulit baginya untuk jatuh hati kembali. Kita semua tahu bukan? Orang yang sulit jatuh cinta sekalinya menemukan orang yang pantas dijatuh cintai maka akan sulit baginya untuk melupakan meskipun nantinya sudah ditinggalkan. Rey ingat jangan coba-coba menjadi kabut hitam yang menyerang saat awan sedang terang. Oke jangan tinggalkan luka untuk Ayme.

~***~

# Ditunggu uneg-uneg selanjutnya  :D

Takdir Tak Memilihku [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang